SEKOLAH BARU

13 5 0
                                    

Pagi yang cerah menampilkan sosok gadis yang sedang megepang rambut menjadi dua dan kacamata tebel serta tas sekolah yang talinya dipendekan.
Gadis itu menuruni tangga satu persatu dan berjalan menuju meja makan.

"Pagi..." Sapanya , lalu segera duduk dikursi tempat ia biasa duduk.

"Raisa, ini beneran lo?" tanya Randi  abangnya, yang tampak terkejut

"iya kenapa? " ucap Raisa dengen santainya.

"Loh, kamu kenapa kaya gitu dandanya?" Tanya adiba papanya Raisa. yang baru saja keluar dari kamar tampak terkejut sama dengen Randi.

Raisa hanya tersenyum menampakkan giginya, "kan mau hati-hati gitu, aku ga mau dapet temen yang cuma mau manfaatin aku lagi," kata Raina.

Mauren -ibunya muncul dari arah dapur sambil meletakkan piring di meja "kamu yakin ga apa-apa kaya gitu? ga mirip raisa banget!

Nanti kalau di-bully giamna? Tanya mauren dengan nada khawatir.

"Ga apa-apa, Ma Raisa bisa jaga diri, kok" ucapnya yakin Ia tidak mau kalau ibunya sampai khawatir, dan berakhir berfikir yang tidak-tidak

"Tenang Gabakal ada yang berani bully Raisa ma. Kan raisa galak" celetuk Randi dengen muka polosnya. "Raisa pun segera melemparkan garpu pada Randi dengen keselnya.


Pranggg..

"Kalo lempar ga segen segen sakit banget" ucap Randi dengen ngeringis kesakitan. Randi dan Raisa hanya menempuh 1tahun

"lo duluan sih" ucap Raisa dengan senyum ngeledek.

"Ah iya, papa! Jagan lupa bilangin sama semua guru, identitas Raisa jagan sampai kesebar ya!

Iya nanti papa bilang sama om kamu.
Mau bawa mobil ke sekolah gak?tanya adiba

"Engga engga pa."

"Randi yang mendenger Itu hanya berpelonggo Terus lo naik apa?" Tanya Randi. 
"Gue naek angkot kalo engga ojek" Randi yang mendenger adiknya ngomong seperti itu pun lagsung tertawa terbahak-bahak.

"APAA ADA YANG SALAH!" ucap Raisa yang tampak emosi.

"Gada sih tapi heran aja, sesorang Raisa Andriana naik angkot atau ojek, mustahil biasanya juga Raisa Andriana, anak paling manja. Ucap Randi yang masih tertawa terbahak-bahak

ma , pa abangnya ituu" adu Raisa pada kedua orang tuanya.

"randi!" ucap papanya, iyaiya cuman becanda ucap Randi yang masih menahan tawanya.

Setelah menghabiskan waktu 30menit di meja makan , Raisa dan Randi pun segera menyalimi tangan adabi dan mauren

***

Setelah Raisa menunggu 5menit angkot pun dateng , diangkot tampak rame orang sambil bermepet mepet.

Setelah menempu waktu 20menit ia pun sampai di depan gerbang sekolah.

Kemudian ia berjalan memasuki sekolah, mulai dari lobi, kemudian berkeliling mencari ruangan kepala sekolah yang entah dimana letaknya. Raisa merutukui dirinya yang tidak menanyakan pada Randi sebelum pergi sekolah tadi.

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang