Prakata

210 15 10
                                    

Happy reading and sorry for typo
__________

"Hai, apa kabar Septian? Aku kembali berkunjung kemari. Padahal baru dua hari yang lalu aku kemari, bukan? Hahaha... Sepertinya aku terlalu merindukanmu, hingga aku bahkan tak sadar jika kakiku telah berjalan kesini. Benar-benar terbalik dengan kisah pertemuan pertama kita bukan?

Tian, aku rindu. Rindu sekali denganmu. Setiap malam, aku selalu ingat tentang mu. Harusnya kau tak memberiku jantungmu, Tian. Buat apa aku tetap disini, kalau kau pergi? Bukannya malah membaik, aku malah semakin merasa bersalah. Harusnya aku juga ikut bersamamu dibawah sana. Tapi kau egois, Tian!
Jahat! Kau pergi sendirian, tanpa memikirkan aku yang menderita karena rindu disini.

Kamu tahu Tian, ada seseorang yang pernah mengatakan ini padaku.
'ikhlas artinya menerima semua dengan lapang. Terimakasih artinya bersyukur atas segala yang ada. Jangan bilang kau sudah ikhlas atau kau sudah berterimakasih kepada Tuhan jika masih ada kata tapi.'

Orang itu aku temui saat kunjungan terakhir ku dibulan lalu. Dia seorang pria, tampan seperti dirimu. Serius, deh. Aku gak bercanda. Dia bener-bener mirip sama kamu. Bedanya, dia lebih kelihatan dingin daripada kamu.

Masa iya kamu reinkarnasi? Kan kamu baru aja pergi? Terus dia kembaran kamu, gitu?

Sepertinya aku mulai meracau sekarang, Tian. Tian, hati-hati ya disana. Eh, tapi aku yakin kamu bahagia pasti disana. Kamu enggak akan sakit lagi. Kamu bakal hidup dengan tenang.

Tian...
Tungguin aku ya disana... Jangan pergi kemana-mana. Tunggu aku nyusul kamu.
Aku enggak akan berpaling dari kamu....
Well, meski ada kembaran kamu disini.
Aku bakal setia sampe ikut kamu.

Tungguin aku ya Tian.
Eh, iya. Aku sampe lupa ngasih ini.

Ini buku pertama aku yang terbit. Pas banget baru terbit hari ini, persis di tanggal pertama kita ketemu satu tahun yang lalu.

Buku ini khusus buat kamu Tian. Khusus sebagai tempat curahan rindu aku buat Tian. Tempat dimana diksi penghantar rinduku dituliskan. Hahahaha, aku alay, ya?

Enggak apa-apa, cuma sama Tian kok aku gini.
Udah dulu ya Tian, udah sore. Lusa aku kesini lagi. See you, Septian Aksara Derlangga."

Gadis itu pergi setelah menaruh sebuah buku dengan sampul biru itu keatas makam Tian. Bersama dengan sepucuk surat yang dibentuk seperti hati.






















____________

Lee Taeyong as
Septian Aksara Derlangga

Lee Taeyong asSeptian Aksara Derlangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim jisoo as Jihan Ayesha Kanra

Hola ges, bertemu lagi dengan saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola ges, bertemu lagi dengan saya... Author abal-abal yang suka publish terus unpub hahahh
Tentunya tetap setia bersama taesoo tercinta 😘😘😘😘

Ini spesial gift dihari ultah tiwai juga sebagai bentuk perayaan ultah aku hahahaha

Tujuannya bikin cerita kayak gini apa sih?
Simple kok.
Gue cuma iri liat lapak shipper sebelah yang nambah hari nambah banyak. Karena itu gue pengen bikin lapak baru tiap hari... Tapi apa daya? Kadang imajinasi gue suka mandek ditengah jalan. Oleh karena itu, cerita ini gak akan panjang. Ga kayak lapak sebelah yang udah mau 2 tahun gak kelar-kelar.

Endingnya gimana? Gue ga tahu, diliat dari prolog aja udah mewek ye ga? Tapi tenang, harapan untuk happy ending selalu terbuka. Karena apa? Karena gue tim penganut happy ending. Tapi jangan seneng dulu, gesss.. karena gue suka muter balik alur cerita...
So, sampai jumpa di chapter selanjutnya...

🍷🍷🍷🍷🍷🍷🍷🍷🍷🍷 (Es teh tuatu kesian, kelamaan baca bacotan gue yang ga ada faedahnya)

24/7 [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang