02|Reani

346 48 1
                                    

Mata Rosella mulai mengerjap dan alis berkerut.setelah kesadaran menguasai dirinya, Rosella memperhatikan sekelilingnya.

Tampak tak asing.

"Bukankah ini kamarku 9 tahun lalu?" Batin Rosella.

Rosella mulai bangkit dan berjalan menuju cermin yang tampak usang itu.

"Heh? Kenapa tubuhku kecil seperti ini? Bukankah umurku 24 tahun?" Celoteh Rosella.apa mungkin ini efek terkena tusukan anak panah? Tetapi sepertinya dampaknya tak akan seperti ini.

Bukan sampai itu,Rosella bahkan dibuat terkejut lagi saat ada seseorang masuk kedalam kamarnya.

"Lady? Kau sudah sadar? Syukurlah,dewa mengabulkan doa saya"

Mona.

Pembantu pribadinya yang telah lama meninggal kini berdiri dihadapannya dengan tubuh yang kecil seperti berusia 22 tahun.

"Apakah aku kembali kemasa lalu?"
Tanya Rosella didalam hati.

"Lady? Kenapa diam saja? Ada yang sakit?" Tanya Mona dengan raut khawatir.

Rosella mengerjap pelan.

"T-tidak,bisakah kau pergi dulu? Aku ingin sendiri" usir Rosella dengan halus.hei siapa yang tidak takut saat ada orang meninggal dan sekarang berdiri dengan santai dihadapannya?

"Lady mengusirku? Tapi baiklah aku akan pergi dulu,disini nona jangan macam-macam" Ucap Mona mewanti-wanti agar nona nya tidak bunuh diri lagi.

Setelah memastikan mona benar-benar keluar,ia langsung ketakutan.

"Apa itu benar mona? Tapi kalau dilihat-lihat dari tubuhku dan tubuh mona,aku bisa menyimpulkan bahwa aku mengalami pengulangan waktu lalu mengapa aku kembali ke masa lalu?" Tanya Rosella dengan dirinya sendiri.

Memikirkan itu membuat Rosella pusing hingga dirinya jatuh pingsan.

••••
Didalam alam bawah sadar,Rosella melihat sesosok wanita cantik.rupanya seperti wajah rosella tetapi yang membedakan hanyalah wajah rosella lebih kusam dan terdapat jerawat.

Dengan berani,Rosella mencoba menanyakan sesuatu yang mengganjal di hati nya.

"Kau siapa?"

Mendengar itu,wanita itu tersenyum.

"Aku adalah ibu mu.kamu tidak mau memeluk ibu,sayang?" Tanya Wanita tersebut dengan senyum yang tidak luntur.

"Hah? Ibu? Apakah aku sudah meninggal?" Tanya Rosella dengan polos.

Rosella menepuk dahinya kala mengingat bahwa terakhir kali dirinya terbunuh dengan anak panah.

Rosella cengengesan dan menggaruk pelipisnya,salah tingkah.

Reani tersenyum gemas melihat tingkah Rosella.

Reani merentangkan kedua tangannya dan Rosella dengan cepat berhambur ke pelukan sang ibu.

"Oh,ibu.aku merindukanmu.aku ingin disini bersama ibu" ungkap Rosella.

Mendengar itu,reani sontak meringis dan melepaskan pelukan mereka.

"Maaf,sayang.sepertinya kamu tidak bisa bersama ibu sekarang karena kamu harus kembali ke masa lalu untuk memecahkan misteri yang belum terpecahkan dikehidupan pertama mu" penjelasan dari sang ibu membuat Rosella melotot.

"A-apa ibu? Aku kembali ke masa lalu dan mengulang penderitaan itu? Aku tidak mau!" Tolak Rosella dengan tangan bersedekap dan memalingkan wajahnya.

Reani mengelus rambut sang anaknya dan membujuk agar Rosella mau kembali ke masa lalu.

"Ayolah sayang,kamu tidak penasaran dengan siapa dalang yang membunuh ibu?"

Rosella melotot.

"Kenapa ibu tidak bilang langsung saja pada Rosella? Bukankah dengan itu,aku akan dengan cepat memecahkan misteri itu?" Tanya Rosella dengan gamblang.

"Kamu mau ibu memberitahukan dalang itu kepada mu lalu kamu akan memberitahu ayah agar dalang itu dihukum seberat-beratnya? Itu mustahil,sayang.ayahmu itu tidak akan percaya dengan kata-kata saja,kau perlu bukti" ucap Reani dengan lembut.

Setelah Rosella pikir,ucapan ibunya ada benarnya juga.mana mungkin ayahnya yang keras kepala itu percaya kepada nya.

Rosella mengangguk.

"Lalu ibu,aku kembali dimasa aku berusia berapa? Tadi aku liat Mona masih hidup" setelah mengatakan itu,Rosella bergidik pelan.

"Kamu kembali diusia 16 tahun dan kamu tidak perlu takut pada Mona.oh,ya nanti jika kamu berusia 17 tahun dan akan melaksanakan upacara kedewasaan,kamu harus punya kekasih yang baik,jangan seperti mantan calon suami mu itu" tekan Reani saat mengucapkan 'mantan calon suami mu'.

Mengingat Allendo telah tidur bersama Orlena membuatnya jijik.

"Oh,ayolah,bu.tanpa ibu suruh pun aku tak mau bersanding dengannya" Ucap Rosella dengan penuh emosi.

"Haha,ya sudah kalau begitu dan jangan lupa,jangan sampai Mona meninggal dikehidupan ini.cukup dikehidupan pertama saja" ucap Reani.

Rosella mengangguk.

"Baik ibu,aku akan melakukannya semaksimal mungkin" ucap Rosella dengan senyum menyakinkan.

Mendengar itu,Reani menatap Rosella dengan mata sendu.

Reani menghembuskan nafas pelan.

"Huft,kalau begitu.silahkan pergi dan sampai jumpa kembali,sayang" ucap Reani dengan memeluk Rosella sekali lagi.

Rosella pun membalas pelukan sang ibu.

Mata Rosella mulai menyilau.

••••
Rosella terbangun dari pingsan nya dengan jantung yang berdetak lebih kencang.

"Mimpi apa ini?" Lirih Rosella.

Rosella mengedarkan pandangannya.

"Jadi benar aku kembali ke masa lalu? Kalau begitu,aku akan melakukan misi itu" setelah mengucapkan itu, Rosella mulai menangis.ia baru merasakan pelukan ibu tetapi dengan waktu sekejap dirinya ditinggalkan oleh ibunya lagi.

Tangisan Rosella terhenti ketika mendengar pintu dibuka dengan tak santai dan pelakunya adalah Mona.

"Nona kenapa? Ada yang menjahati nona?" Tanya Mona dengan mata tajam mengawasi kamar ini.

Dengan cepat Rosella menghalus air matanya dan membalas pertanyaan mona.

"Tidak ada yang menjahati ku,mona.aku hanya rindu dengan ibu"

Mendengar itu,mata Mona yang semula menajam sekarang berubah menjadi sendu.ia jadi teringat wanita baik hati itu.

Tanpa Reani,mungkin sekarang Mona bukan apa-apa.Mona menjadi rindu dengan Reani jika mengingat kebaikan Reani.

Mona menghampiri Rosella.

"Sudah,Nona tidak perlu menangis lagi.lebih baik kita mengunjungi makam Duchess Reani" ucap Mona dengan mengelus punggung Rosella yang masih bergetar.

Rosella mengangguk.

••••
Rosella saat ini berada dimakam ibunya.

"Mona? Bisakah kau meninggalkanku sebentar? Aku ingin mengobrol berdua dengan ibu" ungkap Rosella dengan jujur.

Mona mengangguk karena ia tahu rasanya bahwa rasanya tidak enak ketika bermakam dilihat dengan orang lain.

Setelah Mona pergi,Rosella mulai mengutarakan isi hatinya kepada makam sang ibu.

•°•
TBC

Lady Rosella's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang