04|Pertemuan

307 43 2
                                    

Pagi Hari.

Rexion pergi menuju ruangan Duke yang tak lain adalah ayahnya.

Dirinya diminta untuk keruangan sang ayah untuk membicarakan sesuatu.

"Ayah" panggil Rexion setelah memasuki ruangan kerja ayahnya.

Duke tersentak,kaget.

"Kau ini! Tak pernah berubah,selalu mengagetkan ayah!" Ujar Duke.

Rexion memutar bola matanya.

"Ayo lah,kenapa ayah memanggil ku? Aku sedang makan,ayah!" Ucap Rexion dengan muka sebal.

Yang diucapkan Rexion sepenuhnya fakta.tadi saat sedang makan lalu ada seorang dayang mengatakan bahwa Duke memanggilnya ke ruangan.

"Kau mau mengobrol dengan berdiri? Kalau tidak mau,duduk" titah sang Duke.

Dengan cepat,Rexion duduk agar ini selesai dan ia bisa menghabiskan makanannya.

"Nanti putra mahkota kaisar akan datang kesini dan ayah sedang sibuk jadi nanti kau yang akan bertemu dengan putra mahkota" jelas sang Duke.

Rexion pun memohon dan merayu Duke.

"Maaf,saya menolak,ayah.saya belum pernah bertemu mengobrol penting dengan bangsawan lain.nanti kalau saya mengacaukan nya bagaimana? Apa ayah terima? Pastinya tidak,jadi kalau begitu suruh yang lain bertemu dengan putra mahkota saja"

"Silahkan kalau kau mau mengacaukan nya,kau dan putra mahkota kan baru pertama kali melakukan pertemuan jadi masih belum berpengalaman" ujar duke.

"Lagi pula,masa ayah menyuruh Regan untuk bertemu dengan putra mahkota? Kan nanti yang akan menjadi penerus duke kan kamu bukan Regan" lanjut Duke.

"Seperti nya ayah sangat ingin mempertemukan aku dan putra mahkota,entahlah ada niat terselubung apa" batin Rexion

Setelah Rexion pikir-pikir ia menyetujui permintaan sang ayah.
Setelah pembicaraan selesai,Rexion keluar dari ruangan itu.
••••

"Mona,bukankah kulitku lebih baik dari sebelumnya?" Tanya Rosella sambil bercermin.

"Iya,lady.kulit nona lebih segar daripada kemarin" jawab Mona dengan tersenyum.

Entahlah, lama-lama Rosella ngeri dengan Mona yang tersenyum terus.

"Baiklah,kalau begitu.kamu bisa pergi"

Mona mengangguk dan keluar pergi.

Rosella menatap ke cermin kembali.apa nanti jika aku cantik Allendo akan menyesal? Tetapi kan aku dan Allendo akan bertunangan saat aku umur 20 tahun.

"Issh,untuk apa aku membuat Allendo menyesal? Memangnya Allendo penting dalam hidup ku?!" Cerca Rosella dengan dirinya sendiri.

Rosella menepuk pipinya.

"Oh,ayolah.fokus pada misi mu untuk membongkar dalang kematian ibu" tekan Rosella.

Rosella melangkah keluar.saat berjalan dilorong ia tak sengaja mendengar dayang yang sedang bergosip.

"Kamu kan dayang baru,apa kamu ingin mengetahui sesuatu?" Bisik dayang dengan senyuman yang dapat membiuskan lawan mengobrol nya.

Terbukti! Lawan bicaranya penasaran.

"Memangnya apa?" Bisiknya juga.

"Kau tahu kenapa Lady Ro- ah, gelaran itu terlalu mulia untuknya jadi kita panggil Rosella saja.Rosella itu kan bangsawan ya? Lalu kenapa tinggal ditempat seperti ini? Pasti ada sebab nya kan?" Bisik Dayang dengan menggantung obrolannya agar lawan bicaranya mulai penasaran.

Lady Rosella's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang