Van menatap sendu kearah jendela besar yang memperlihatkan sekumpulan awan mendung pertanda sebentar lagi akan turun hujan badai mengingat bulan ini telah memasuki musim penghujan di bulan Agustus
Jari-jari tangannya begitu lihai menari diatas tuts piano yang membawakan lagu-lagu sendu, sangat cocok dengan keadaan hatinya saat ini yang begitu merindukan sosok yang begitu ia cintai namun sangat sulit untuk ia gapai, Van menutup matanya rapat-rapat ketika membayangkan wajah gadis itu tersenyum kearahnya dengan tatapan mendamba, bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia bahagia? Tak terasa lagu yang ia mainkan pun telah sampai pada puncaknya
"Wahhhh aku baru tahu jika kau bisa bermain piano juga! Keren!!!!"
Van sangat terkejut ketika Aily sudah terduduk manis disampingnya dengan senyuman hangat, sejak kapan gadis ini disini? Sepertinya saking fokusnya bermain piano ia sampai tidak sadar jika Aily disini
"Bagaimana kau bisa ada disini?"
Ia menggeleng kan kepalanya ketika Aily menunjukkan kedua tangannya membentuk huruf V sambil tersenyum manis, pasti ia kabur lagi dari kelas pelajaran nya hari ini
"Aku bosan disuruh belajar terus oleh kakakmu yang se datar papan dan sedingin balok es itu jadi aku kabur saja, aku tidak sengaja lewat sini eh aku malah tidak sengaja melihat mu bermain piano, ngomong-ngomong itu tadi judulnya apa?"
Aily memang sempat tersesat beberapa waktu lalu karena ingin bersembunyi dari Vin yang mengejarnya sambil membawa buku tebal, hingga tiba-tiba ia mendengar suara piano yang sangat indah dari dalam ruangan ini
"Kiss the Rain, aku memang suka bermusik"
"Aku juga suka"
Potong Aily cepat dengan wajah berbinar
"Benarkah?"
"Aku sudah pernah bilang bukan jika aku ini solois terkenal di dunia ku, tentu saja aku suka musik aku juga bisa memainkan beberapa alat musik seperti piano ini"
Van sedikit menggeser tempat duduknya
"Mau coba? Aku tidak pernah mendengar mu bisa memainkan alat musik sebelumnya"
Dengan semangat Aily mendudukkan dirinya di samping Van dan memposisikan tangannya di atas tuts piano, sebelum memulai ia mendongak kearah Van yang lebih tinggi darinya
"Judulnya River Flows in You"
Setelah mengatakan nya Aily mulai memainkan tuts piano tersebut dengan sangat indah, Van sampai terkagum-kagum mendengar nya pasalnya Aily yang ia kenal dulu memang tidak terlalu tertarik dengan hal seni seperti dirinya
Diam-diam Van terus memperhatikan wajah Aily yang begitu cantik jika dilihat dari samping, semenjak bangun dari koma Aily tidak pernah lagi mengikat rambutnya seperti dulu, Aily yang sekarang lebih suka membiarkannya tergerai indah dengan hiasan mahkota bunga diatasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MiCasa
Fiksi Penggemar"Apa kau mencintaiku?" Pria itu tak menjawab, ia hanya memandang nya dengan tatapan datar namun ia tetap mempertahankan genggamannya, gadis itu menangis " Aku mencintaimu" Ia melepaskan genggamannya, dan kini tubuhnya jatuh dari atas tebing menuju...