⚠️ AREA 17+ ⚠️
Tidak suka dipanggil Author/Thor/min
Happy reading 🌚
***
Marvel dan keempat sahabatnya sedang bermain basket di lapangan. Teriakan seorang gadis membuat lelaki itu berhenti mendribble bola.
"Ngapain berhenti?" tanya Louis.
Bukannya menjawab, cowok itu malah melemparkan bola basket yang berada ditangannya. Kepada gadis itu, yang tak lain Olie. Sampai mengenai kepala Olie.
Marvel mendengar pekikan dari Olie, tak lama kemudian Maecy datang. Dapat Marvel lihat jika gadis lain itu, terlihat khawatir kepada gadis yang terkena hantaman bola basket nya tadi.
Marvel hanya mendengus kasar saja, ketika Maecy marah-marah. Menurutnya itu sangat tidak jelas. Lebih baik dirinya memerhatikan Olie.
Ia tidak sengaja eyes contact dengan gadis dihadapannya, tetapi Olie langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Ricard merampas bola ditangan Maecy dengan kesal.
"Bawel banget, sana pergi," usir Ricard terang-terangan.
Maecy menendang lutut Ricard membuat lelaki itu mengaduh.
"Maecy, udah ah ayok. Laper ini," rengek Olie.
Marvel tersenyum tipis, sangat tipis. Sampai tidak ada yang melihat senyuman cowok itu.
Lucu, she is mine, batin Marvel.
Lelaki itu bertekad, akan mencari identitas Olie dan akan menjadikan istrinya kelak. Tidak akan dirinya biarkan, lelaki lain merebut gadisnya.
Marvel masih menatap Olie, karena merasa diperhatikan gadis itu pun mendongak. Kegugupan Olie dapat Marvel lihat, sangat jelas.
"Kenapa?" lontar Olie yang dibalas senyuman misterius dari Marvel.
Aneh, batin Olie.
Maecy menoleh. "Nanya sama siapa?" tanya cewek itu.
Olie menunjuk nya, gadis yang bernama Maecy itu ikut melihatnya.
"Olie." Tiba-tiba seorang gadis muncul lagi. Siapa lagi kalau bukan Lisha.
Marvel tidak melihat gadis yang baru datang itu, matanya tidak lepas dari Olie. Ia terus memperhatikan setiap pergerakan gadisnya.
Lisha menghentikan langkahnya. "Ada masalah apa?" tanya Lisha entah pada siapa.
"Salah satu dari mereka, lempar bola ke Olie. Kena kepala tu anak," jawab Maecy.
Marvel yang menjadi pelakunya hanya diam saja, enggan untuk mengaku.
Lisha menatap tajam mereka satu per satu, siapa yang berani melempar bola kepada bocil nya!
"Udah sih enggak apa-apa, dahlah mau ke kantin! Kalau kalian masih di situ, gue marah!" seru Olie dan berlari menuju kantin. Disusul kedua teman gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OlieVello
Teen Fiction⚠️ AREA 1821 (Jarang ber-gif)⚠️ Bocil tetep maksa baca, jangan salah in gue! Udah gue kasih tanda warning ya say. *** Ini bukan lagi tentang masalah perjodohan, ini tentang takdir dan kesalahan dari diri mereka. Olieviyya Marbella, gadis keturunan I...