"Lo nangis," ujar Marvel ketika melihat air yang menetes di pipi Olie.
Lelaki itu mendekat kearah Olie dan mendekap tubuh gadis itu. Olie membalasnya pelukan Marvel, ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang lelaki itu.
"Gue cengeng, masa nangis lagi. Mungkin karena baru isi ulang air matanya kemarin ya," tutur Olie sembari terkekeh pelan.
"Kalau mau nangis, enggak usah ditahan," ucap Marvel.
Bibir Olie melengkung kebawah, tanpa Marvel ketahui. Karena ia sibuk mengelus rambut Olie dengan sayang.
"Huaaa!" teriak Olie. Suaranya terendam karena gadis itu masih menyembunyikan wajahnya.
Marvel sedikit terkejut dengan suara teriakan Olie yang tiba-tiba.
Srot!
Olie menarik ingusnya untuk tidak keluar terus menerus, karena kesal cairan encer itu terus mengalir. Olie mengelap hidungnya menggunakan seragam Marvel.
"Masih mau nangis gak," kata Marvel sambil mengelap hidung Olie menggunakan tangannya.
Olie terkaget, apakah Marvel tidak merasa jijik? Mengelap ingusnya menggunakan tangannya sendiri.
"Gue enggak jijik, jangan berpikiran kayak gitu," imbuh Marvel.
Olie mengangguk ngerti. "Berarti kalau cebokin tai orang enggak jijik, ya?" tanya Olie mendongak menatap Marvel polos.
Marvel mengunyel pipi Olie. "Enggak gitu juga, sayangku."
"Ish, sakit!" sungut Olie menepis tangan Marvel.
Marvel mengelus pipi Olie. Lalu menggendong tubuh Olie seperti koala, ia berjalan menuju kasur. Karena pegal sedari tadi berdiri terus.
"Lo kenapa gendong gue terus, enggak takut darah gue bocor kena seragam lo?" tanya Olie ketika Marvel merebahkan tubuhnya di kasur. Seprainya sudah dirinya ganti sebelum.
"Lo berdarah? Bagian mana? Sakit? Ayok kita ke rumah sakit." Pertanyaan beruntun dari Marvel dengan raut wajah khawatir terhadap Olie.
Olie menggaruk kepalanya yang gatal. "Lupain aja deh, kenapa masalah gini lo polos banget. Kayaknya kalau masalah anu beda lagi, udah keliatan di mukanya," ungkap Olie.
"Anu?" beo Marvel.
"Ya, bikin anak lah," ceplos Olie. Sontak langsung menutup mulutnya.
Marvel tersenyum misterius, ia mendekati Olie. Olie refleks memundurkan tubuhnya.
"Jangan mundur-mundur, nanti jatuh," peringat Marvel. Olie langsung terdiam.
"Mau kapan? Sekarang?" tanya Marvel.
"Apanya?" tanya balik Olie bingung.
"Bikin anak," bisik Marvel tepat ditelinga Olie.
Mata Olie seketika membelalak, ia menabok bahu Marvel.
"Enggak mau, gue maunya sama suami gue nanti."
"Calon suami lo kan gue," timpal Marvel lalu merebahkan tubuhnya di samping Olie.
"Kelas 12 masih lama, ya?" tanya Marvel. Ia menarik pelan tangan Olie, agar gadis itu tiduran disampingnya.
Olie merebahkan tubuhnya di samping Marvel, tangan Marvel menjadi bantalan nya.
"Baru juga kelas 10, mau ngapain sih? Kayaknya ngebet banget pengen kelas 12."
"Pengen nikahin lo, terus kawin," ucap Marvel.
"Apa bedanya nikah sama kawin anjir!" seru Olie.
Marvel meraup mulut Olie menggunakan tangannya.
"Mulutnya mau gue cipok lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OlieVello
Teen Fiction⚠️ AREA 1821 (Jarang ber-gif)⚠️ Bocil tetep maksa baca, jangan salah in gue! Udah gue kasih tanda warning ya say. *** Ini bukan lagi tentang masalah perjodohan, ini tentang takdir dan kesalahan dari diri mereka. Olieviyya Marbella, gadis keturunan I...