9. akhir [END]

336 24 1
                                    

Jangan lupa vote dan komennya
(≧▽≦)

"ARGHHHHH!" Teriak name gajelas

Ia bingung harus melakukan apa hari ini, tadi pagi sampe siang dia sudah sekolah, lalu tidur, makan, dan marathon anime

"Oh!, Telur di kulkas habis, aku beli saja deh" gumam name

Ia siap2 lalu menggunakan dress pendek simpel berwarna biru dengan pita di pinggang nya

Setelah siap, name pergi ke supermarket terdekat alias alphamaret, sepanjang perjalanan ia menikmati pemandangan hijau pohon² dan mendengar kicauan burung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah siap, name pergi ke supermarket terdekat alias alphamaret, sepanjang perjalanan ia menikmati pemandangan hijau pohon² dan mendengar kicauan burung

Saat sudah sampai di supermarket, ia melihat pemandangan yang sangat tak mengasikkan di depan supermarket

Shoto sama cewek , yang entah niatnya apa, tapi saat berbicara dengannya shoto selalu tersenyum, itu membuat name iri atau lebih tepatnya cemburu

Mood untuk berbelanja pun hilang, name akhirnya pulang dengan wajah suram, ia merasakan sakit yang kedua kalinya setelah di tolak di SMP oleh shoto

Dirumah

Name akhirnya berbaring di kasur sambil marathon anime dan sebungkus keripik, yah, walau name tak yakin ini bisa menyembuhkan rasa cemburunya tadi

Shoto tak mengabari name sama sekali hari ini, ia absen karena katanya sakit, namun apa?, Tadi ia melihatnya berbicara dengan cewek lain

Hati mungil name : Sakit cok🛐

Tiba-tiba bel berbunyi, name dengan malas bangkit dari kasur, lalu membukakan pintu, tak disangka ternyata ia adalah shoto

"Permisi?" Tanya shoto saat melihat name yanh hanya membuang muka

"Ada apa?"

"Katanya telur mu habis kan?, Ini aku belikan" kata shoto sambil memberikan tas berisi telur sekilo (?)

"Ah ya, makasih"

"Tadi dia ke supermarket mau beli ini toh?" Gumam name

Name membawa masuk tas itu, lalu merapikan telurnya si kulkas, sementara shoto hanya duduk di sofa sambil bermain HP

'"nee, name?, Kau marah?"

"Tidak" jawab name singkat

"Hmm" shoto bangkit dari sofa lalu berjalan mendekati name

"Mau kubantu?"

"Gausah"

"Beneran?"

"Dibilang gausah ya gausah" nada name sedikit meninggi dan karena ia sedang menggenggam telur, maoa telur itu pun pecah

/Ceplak (suara telur pecah tu gini gasih?😞)

"Maaf, kau sedang banyak pikiran ya?, Aku akan pergi dulu" shoto mengambil HP nya lalu pergi

"Sialan, setidaknya bantu dulu dong" name sedikit kesal

"Apa tadi terlalu kasar ya?, Perasaan aku tak begitu menyakitinya, ARGHH, name sialann"

Name membersihkan telur yang pecah menggunakan lap, lalu ia pel

"Eh, jangan-jangan aku hanya salah paham ya? Seperti di anime² yang kutonton, aku akan menghubungi nya saja"

Name mengambil HP nya lalu mencari nomer kontak shoto, setelah ketemu ia pun langsung menelponnya

───ೋღ ✨ ღೋ───

//Nomon yang anda hubungi sedang tidak aktif atau diluar jangkauan

Ini sudah yang ke 5 kali teleponnya tidak tersambung

"Aku tanya midoriya saja" name menelpon midoriya karena siapa tau shoto kesana untuk curhat² kan?

"Ada apa lastname-chan?"

"Apa shoto-kun ada dirumahmu?"

"Tidak, dia tidak ada disini"

"Oh, baiklah, trims"

"Sama-sama"


Tut Tut

"Kerumahnya saja kali ya?"

Name bersiap lalu pergi ke rumah shoto

───ೋღ ✨ ღೋ───

Saat sampai di sana, ia malah melihat shoto yang hanya asik² minum susu kotak, Name berlari menghampiri nya lalu memeluknya

"EH!?, Name?"

"Shoto-kun, gomennasai"

"Untuk apa?"

"Y-ya, tadi aku membentakmu kan"

"Ohh tidak masalah, pikiranmu sudah ringan?"

"Aku tidak sedang banyak pikiran tau"

"Lalu apa?"

"Tadi, aku melihatmu bersama cewek lain di supermarket"

"HAHAHAHAHAHAHAHA, YA AMPUN"

"Eh?, Aku salah ya?"

"Dia cuma adek sepupu ku kok"

"Beneran salah paham ya, hehe maaf"

"Gapapa kok, sini" shoto menggeret name untuk duduk di pangkuannya lalu memeluknya dari belakang

"HUWAA!"

"Hihi" Seperti ketawa kemenangan yang simpel

"Ngomong-ngomong, kau sudah sembuh?, Hari ini kau absen kan?"

"Sudah, aku hanya pusing tadi"

"Syukurlah"

"Name hadap sini"

"Kenap-hmph!"

Ucapan name terpotong karena ciuman dari shoto (eh btw kalo dijepang ini udah legal kayaknya)

Karena sudah kehabisan nafas, name pun memukul-mukul dada shoto, shoto yang peka melepaskan tautan bibir itu

"Shoto-kun!, Kita masih diluar bodoh!"

"Tidak apa-apa, toh jalan disini sepi"

"Iyain deh"

"Kalo udah lulus kita langsung nikah atau gimana?"

"Masih lama sayang :)"

"Iya sih, yasudah"

"Shoto-kun suki da yo^^"

"Mou"

END.....
Maaf kalo agak membangongkan dan aneh🙏, makasih yang udah ngikutin book ini ampe akhir, Jangan lupa mampir di book ku yang lain ya!




Rejection Leads to Love (T. Shoto x Reader)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang