"Langit yang sangat indah, menyimpan banyak teka-teki dan kejutan yang tidak pernah bisa di terka oleh siapapun kecuali sang Pencipta"
Happy Reading
Langit terlihat begitu cerah, tidak ada awan yang terlihat. Hanya ada sang surya yang terlihat sangat ceria. Sepasang suami-istri tengah duduk bersama sembari bersendau gurau di sebuah taman kota.
Dengan sayang sang suami mengusap perut buncit istri nya. Ada sesuatu yang bergerak dan terlihat menonjol di sana. Ternyata sang bayi memberi respon baik atas usapan yang sang ayah berikan. Terlihat senyum pasutri tersebut melebar di selingi dengan tawa bahagia dari kedua nya.
Sang suami berjongkok di hadapan sang istri, tepat di depan perut buncit sang istri. Sang suami mencium perut buncit tersebut dan menampakkan telinga nya. Dan berkata.
"Hai baby. Nanti kalau kamu sudah lahir dan tumbuh besar, ayah harap kamu akan menjadi seperti langit hari ini" ujar sang suami. Sang istri mengerutkan kan alis nya dan menatap ke atas, tepat nya ke Langit Biru yang amat cerah.
"Ada apa dengan langit hari ini, mas?" tanya sang istri.
"Selalu memukau siapapun yang melihat nya. Mas harap, anak kita akan menjadi anak yang tangguh dan pantang menyerah. Seperti langit yang tidak pernah lelah dengan takdir nya" sang istri tersenyum penuh arti mendengar penuturan suami nya.
Suami-istri ini adalah pasangan seorang Reno Putra Mahendra dan Rima Saputri. Pasutri yang tengah menanti-nanti kelahiran sang buah hati yang hanya tinggal menghitung hari saja. Kehamilan ini adalah kehamilan pertama Rima setelah empat tahun menikah.
~AKSARA LANGIT BIRU~
Tak di sangka, ternyata hari itu adalah hari yang sangat di nanti-nanti. Saat dalam perjalanan pulang dari taman Rima merasakan sakit yang luar biasa pada perut nya. Reno yang panik memilih langsung berbalik arah menuju rumah sakit. Dan benar dugaan kedua nya, bahwa rasa sakit itu adalah perbuatan sang bayi yang ingin melihat indah nya dunia.
"Ayok buk Rima kepala bayi nya sudah keluar!!" Rima menambah kekuatan nya dan entah dari mana ia mendapat kan kekuatan sebesar itu. Rima menggenggam erat tangan Reno yang tengah menemani nya bersalin dan menambah tenaga untuk mengejan.
Selang beberapa waktu seorang bayi laki-laki telah lahir. Bayi yang memiliki kulit bersih seperti ibu nya dan hidung yang mbangir seperti milik ayah nya. Mata sang bayi begitu indah, sehingga siapapun yang melihat nya tidak akan pernah merasa bosan.
Setelah Reno mengumandangkan adzan di telinga kanan sang bayi dan ikomah di telinga kiri sang bayi, perawat rumah sakit membawa sang bayi untuk di masukan kedalam inkubator di dalam ruangan bayi.
Keadaan sang ibu juga sangat baik, hanya saja Rima masih merasa sangat lemah. Tapi rasa lemah yang Rima rasakan tidak menutup rasa penasaran akan sang bayi. Rima ingin segera menimang sang bayi yang selama ini di nantikan nya.
Setelah merengek pada Reno dan Dokter yang menangani proses bersalin nya, Rima di izinkan melihat sang bayi. Reno dengan senang hati mendorong kan kursi roda untuk Rima, karena memang Rima sangat lemah pasca melahirkan kan.
"Dia mirip kamu sayang" ujar Reno pada Rima.
"Tapi bibir nya mirip kamu mas. Gak sabar aku gendong dia" Rima begitu senang saat melihat bayi kecil nya yang sedang tertidur di dalam inkubator. Melihat nya dari jarak jauh saja membuat hati Rima berdesir.
Bayi yang selama kurang lebih sembilan bulan ia kandung dan ia bawa kemanapun ia pergi kini telah menampakkan diri pada dunia. Rasanya baru kemarin Rima memberitahu Reno bahwa ia tengah mengandung anak nya.
"Mau kita beri nama siapa bayi kita yang tampan itu, mas?" tanya Rima sambil terus menatap ke arah bayi nya.
"Karena dia lahir di hari yang cerah, dan mas berharap dia menjadi anak yang hebat" Reno memberi jeda pada kalimat nya sembil sesekali melihat ke wajah Rima yang pucat namun tetap terlihat cantik. "Aksara Langit Biru" ucap Reno.
Rima mengangguk setuju dengan nama yang baru saja Reno sebut kan. "Langit biru yang tidak ter musnahkan. Bagus bukan?" ujar Reno.
"Iya, mas. Bagus banget. Aku suka nama itu, kita panggil dia Aksa" Rima dan Reno terlihat begitu bahagia.
Akan kah hidup seorang Aksara Langit Biru sama seperti yang di harapkan kedua orang tua nya? Akan kan Aksa menjadi anak yang terkalahkan oleh hal apapun? Cerita ini akan menceritakan tentang hidup seorang Aksara Langit Biru.
See you in the next capter....
Hai guys. This my new story, hope you are like this story.
Palembang, 05 April 2023.
Peringatan!!
Jaga jarak antara gadget dengan mata, agar mata tetap terjaga 👀📲
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA LANGIT BIRU
Fiksi RemajaHanya tentang Langit biru yang selalu memberi hadiah dan kejutan. Dan hanya tentang sebuah Matahari yang tak pernah lelah memancarkan sinar nya untuk dunia. Juga tentang Bulan yang selalu menghiasi langit malam dengan cahaya nya yang indah. Ini han...