-Duo-

276 31 5
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Yibo menatap lekat lelaki asing yang berdiri di dekat Soo Hyuk. Kedua tangannya gemetar, peluh membasahi tengkuk. Rasa gugup menghinggapi. Siapa dia? Di mana Xuan Lu? A-apa dia keluargaku juga? Hanya itu yang bisa dipikirkan Yibo.

Suhu udara nan dingin merangkul mereka dalam keheningan. Soo Hyuk berdeham keras agar tidak semakin canggung. "Yibo, dia adalah Xiao Zhan. Sementara waktu dia akan menemanimu sampai Xuan Lu kembali."

Xiao Zhan menggangukan kepala lalu tersenyum. Memastikan jika Yibo menerima kehadirannya yang tiba-tiba ini. Namun, air muka pemuda ruangan putih mendadak keruh. Perlahan Yibo berjalan menuju pojok ruangan menjauhi kedua orang itu. Ia tidak habis pikir jika Xuan Lu akan pulang ke rumah begitu saja.

"Xuan Lu pasti senang bisa bertemu dengan keluarga kami, tetapi," Yibo mengigit bibir, "kenapa kamu tidak membiarkanku pulang bersamanya?"

Pertanyaan yang sama dan Soo Hyuk tampaknya enggan menjawab. Dokter pribadi itu hanya bisa tersenyum kikuk lalu menepuk-nepuk pundak Zhan. Berharap lelaki tersebut mau membantunya.

Zhan sedikit tertawa canggung. Menggaruk pipi dengan tangan kanan seraya mengutarakan pendapat. "Aku mendengar soal penyakitmu dari Dokter Soo Hyuk. Kurasa ada baiknya tetap di sini. Kebetulan Nona Xuan Lu masih lama kembali. Katanya ada barang yang ingin diambil."

"Itu benar! Anggap saja Xiao Zhan sebagai teman. Dan sudah waktunya saya meracik obat untuk Yibo," Soo Hyuk pergi setelah menimpali.

Sekarang hanya ada dua insan yang saling bertukar pandang. Menyelami makna tertentu dari balik sepasang mata. Ini tidak akan mudah karena si penghuni ruangan secara tidak langsung memutus kontak mata.

"Koko kara eteranah!⁴" teriak Yibo lantang. Ia segera mengambil bantal dan melemparkan ke arah Zhan. "Keberadaanmu di sini sama sekali tidak membantuku! Percuma!"

"Esaelp mlac nwod! Mi ereh ot pleh ouy!⁵" Lelaki itu menyahut seraya menghindari serangan Yibo. "Percayalah kepadaku! Tiada yang sia-sia, bukan?"

Sedikit demi sedikit Zhan memutus jarak di antara mereka. Melangkah mendekati pemuda kikuk yang gemetar di pojokan. Tangannya terulur berusaha menggapai kepercayaan Yibo. Ia harus bisa memiliki rasa peduli pemuda nan malang tersebut.

Harus.

Jika tidak maka bencana besar akan terjadi, batin Zhan.

Di sisi lain, Yibo tampak tidak acuh. Pikirannya dikuasai benang kusut kekhawatiran. Ia tidak bisa memercayai siapa pun karena mereka---Xuan Lu dan Soo Hyuk---hanya menjanjikan hal palsu. Apalagi Zhan orang baru yang entah berasal dari mana.

Surreptitious [Zhanyi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang