-Tribus-

202 29 18
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Zhan menekuri lembaran berkas yang berceceran di atas meja. Ia berusaha mencari informasi tambahan mengenai latar belakang Yibo. Hasilnya tidak terlalu signifikan. Beberapa data tampaknya dipalsukan dan sisanya masih abu-abu. Di dalam ruangan kerja ia berpikir keras agar seluruh hal yang terjadi sesuai dengan rencana.

Kedatangannya ke sini juga pertemuan dengan Xuan Lu tidaklah disengaja melainkan sudah tersusun rapih. Zhan hanya harus memastikan satu hal saja. "Astaga! Mereka pandai menutupi jejak, sial! Waktu yang kupunya tinggal sedikit," gerutu Zhan sambil menggebrak meja. Tiba-tiba ia teringat perkataan Yibo tentang tanaman. Buru-buru Zhan pergi menuju sebuah area terletak di bagian sisi lain ruangan.

Senyumnya mengembang sempurna. Gesit mengambil salah satu tunas muda dan menyembunyikannya di balik jas. Berhati-hati melangkah keluar. Memastikan tidak ada yang mengawasinya.

.
.
.

Soo Hyuk mengobrol sejenak bersama Yibo. Ia menanyakan beberapa hal terutama perasaan Yibo ketika bersama Zhan. Mereka berbicara sangat normal tidak seperti hari-hari dahulu, bahkan si pemuda mulai berani mengutarakan pikirannya.

Hal ini mengusik ketenangan Soo Hyuk. Ia tidak bisa mengelak bahwa peranan Zhan mempengaruhi pola pikir dan daya tangkap Yibo. Ada sesuatu yang janggal, tetapi belum bisa dibuktikan secara keseluruhan.

"Jikalau keberadaan Zhan membuatmu nyaman itu tidak masalah. Tentu saja selagi dia tak berulah," ujar sang dokter yang tampak mulai melunak semenjak Yibo perlahan pulih.

Rona kemerahan timbul menghiasi pipi bulatnya. Yibo senang jika Soo Hyuk mengizinkan Zhan menghabiskan waktu bersamanya. Sekarang ia tidak ragu untuk menahan Zhan berlama-lama di sini.

Suara pintu perak terbuka menarik perhatian mereka. Di sana Zhan muncul dengan membawa beberapa buku besar sesuai keinginan Yibo. "Maaf menunggu lama. Aku mengambil ini dari tempat yang Anda sarankan." Diliriknya Soo Hyuk sejenak.

Soo Hyuk menganggukan kepala. "Bagus karena Yibo suka membacanya. Kalau begitu saya pamit, ya. Saya tidak mau mengganggu kegiataan kalian." Sesaat sebelum Soo Hyuk pergi, sejenak menengok ke arah Yibo dan mata kanannya berkedip.

Sontak wajah Yibo memerah seperti apel di musim panas. Sebelum pada akhirnya Zhan menarik dirinya ke area dekat cermin. Lelaki jangkung memegang kuat pundak mungil. Ekspresi wajahnya sangat serius dan tidak bisa diajak berbicara santai.

"Aku ingin memberi tahumu satu hal." Tangan Zhan merogoh sesuatu di balik jas lalu menunjukkannya kepada Yibo. "Penyakitmu bukan penyakit wajar dan soal keluargamu itu tidaklah nyata!"

Surreptitious [Zhanyi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang