04. Hyeong?

87 30 6
                                    

Masih dalam kebingungan yang melanda, Hyerin kini sudah duduk terdiam di pinggiran kolam renang. Ada beberapa meja dan kursi santai disana, dan di hadapanya kini ada seseorang dengan kemeja hitamnya, sudah duduk diam memperhatikan dirinya begitu lekat.

"Selamat pagi, Lee Hyerin."

Hyerin mengerjap lucu sesaat, lalu ia tersenyum manis setelahnya. "Selamat pagi juga, dokter." Jawab Hyerin dengan riang.

Sosok yang duduk di hadapan Hyerin mengernyit heran, lalu menghela napas, "Kau tahu aku seorang dokter?"

Kini giliran Hyerin yang mengernyit bingung, "Tentu saja tahu, bukankah kemarin kau memperkenalkan dirimu sebagai dokter? Tapi, Tunggu. Kenapa, suaramu memberat, Dokter Min?"

Ah, sepertinya ada kesalah pahaman disini. Pasti Hyerin mengira bahwa ia adalah Min Yoonji. Salahkan wajah mereka yang sangat mirip itu.

"Dokter, kau memotong rambutmu?" tanya Hyerin, yang tanpa berdosa menunjukkan binar-binar kagum di mata bambinya. Jika bukan karena gadis ini di bawah pengawasan RM, maka sudah ia tembak kepala gadis ini.

Yoongi menghela napas jengah, "Namaku, Min Yoongi. Kau salah pahan nona, Min Yoonji adalah suadara kembarku." Jelas Yoongi tenang, berusaha untuk tenang sebenarnya.

Hyerin membulatkan matanya lucu, dengan ekspresi wajah sangat terkejut yang begitu kentara. Gadis itu meringis seraya menggaruk tengkuknya cenggung. "Maafkan aku, kalian sangat mirip, jadi aku pikir kalian adalah orang yang sama."

Yoongi hanya tersenyum tipis, ia menghela napas sekali lagi lalu mengeluarkan beberapa buku miliknya dari dalam tas yang ia bawa. "Baiklah, Rin. Aku punya beberapa pertanyaan untukmu."

Gadis itu mengerjap, sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Um... Tapi, sebelum kau bertanya padaku, boleh aku bertanya lebih dulu?" ujar Hyerin.

"Apa?" Yoongi menaikan satu alisnya. Sebenarnya ia sudah menebak pertanyaan apa yang akan Hyerin sampaikan, itu sudah sangat terbaca dari gerak-gerik dan mata Hyerin, yang sibuk menatap sekitar.

"Sekarang, aku ada dimana sebenarnya? Kenapa tiba-tiba aku sudah ada disini?"

Tepat sekali tebakannya, Hyerin pasti bertanya hal tersebut. Yoongi pun tersenyum tipis, lalu mencondongkan tubuhnya pada Hyerin. "Kau berada di mansion Leader, alasan kenapa kau ada disini aku tidak tahu, tapi yang pasti, Leader yang telah menyelamatkan dirimu malam itu."

Hyerin mengangguk pelan, lalu matanya kembali mengedar, menatap sekeliling. Ia tidak tahu pasti bentuk dari rumah yang kini ia tinggali, namun yang pasti tempat ini sangat besar dan mewah, itu pikirnya.

"Oke, sekarang aku akan memulai pertanyaannya." Gadis itu kembali mengangguk, dengan fokus yang sudah ada pada Yoongi.

Yoongi menghela napas untuk yang kesekian kalinya, lalu menopang dagu dengan sebelah tangannya di atas meja, ia menatap Hyerin dengan lamat. "Kenapa kemarin malam kau berteriak histeris? Apa kekerasan yang kau alami, membuatmu merasa takut? Maka dari itu kau berteriak?" tanya Yoongi.

Sejenak gadis itu terdiam mencerna pertanyaan dari Yoongi, sebelum akhirnya menghela napas, matanya bergulir ke kiri dan ke kanan, lalu kembali berpusat pada tatapan Yoongi yang kini mulai melembut. "Sebenarnya, aku... Emm, A-aku, hanya mendengar suara seseorang di dalam kepalaku. Soal kekerasan itu, aku dan pria tambun jelek itu sudah sering bertengkar, karena aku memiliki hutang padanya, dan dia selalu saja memaksaku agar menikah denganya jika ingin hutangku lunas. Tapi aku selalu saja menolaknya, jadi malam itu dia datang dalam keadaan mabuk, kami beradu argument lalu dia memukulku. Tapi, aku tidak merasa trauma akan hal itu, karena itu sering terjadi padaku, walau kemarin itu adalah yang terparah. Dan soal teriakan itu, hanya... suara itu yang mengganggu, dan membuat kepalaku sakit." Jelas Hyerin panjang.

BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang