01. Who are you?

106 19 1
                                    

"Siapa di sana? Jangan sakiti aku" seorang gadis terpojok di dinding sebuah gang yang gelap dan sepi. Sesosok bayangan menghampiri gadis itu

"Jangan takut, aku hanya mau mengambil nyawamu." sesosok itu semakin mendekat

"Siapa kamu?!! Jangan macam-macam pada ku!!" Tubuh Gadis itu bergetar hebat saat melihat sosok itu mengeluarkan pisau.

"Hahaha, terus lah berteriak itu adalah nyanyian yang merdu di telinga ku hahaha" sosok itu tertawa terbahak bahak

Entah karena ketakutan atau apa, gadis itu tidak berniat melarikan diri karna sudah terpojok. Kini ia hanya pasrah ketika pisau itu menusuk dada nya.

Sementara sosok itu terus menusukkan pisau berkali kali di dada gadis itu sampai gadis malang itu memuntahkan darah dan akhirnya tewas.

"Satu manusia lagi tewas di tangan ku, hahaha" pemuda itu kembali tertawa melihat korban nya tewas bersimbah darah

"Ish nyeri banget, psikopat itu nggak punya hati nurani. Gadis itu padahal pacar nya kenapa dia membunuh nya dengan sekeji itu?"

Layar televisi menayangkan sebuah film pendek, di sana ada gue yang menontonnya sambil mengunyah snack.

"Junghwan!! Ambilin gue air minum dong keselek nih!!" Teriak gue yang merasa sesuatu nyangkut di tenggorokan.

"Ambil sendiri njir, ada tangan ada kaki nggak di gunain. Nggak liat gue lagi nge-game?" Jawab Junghwan tak lepas pandangan nya dari layar ponsel.

Gue menghela nafas,manusia satu ini memang susah untuk di babuin. Mau nggak mau gue harus melangkahkan kaki ke arah kulkas.

Gue ngambil botol yang berisi air dingin, gue liat kulkas hampir kosong ngga ada makanan. Melihat itu gue berinisiatif untuk mengisi kulkas dengan makanan ringan atau pun es krim. Gue ngambil dompet yang berada di depan Junghwan. Junghwan nya masih stay main game ML

"Mau kemana?" Tanya Junghwan yang melihat gue keluar rumah

"Toko kelontong!! ya alfamart lah nyari cemilan buat ngisi kulkas." jawab gue sambil mengikat tali sepatu

"Nitip" Udah gue duga,kalo dia nanya gue mau kemana pasti ada mau nya.

"Nitip apa? Sini duit nya"

"Eskrim, nih kalo duit nya kurang lo yang tambahin." Junghwan memberikan selembar uang ke gue

"Nggak perlu dah, gue juga mau beli eskrim ntar gue aja yang beliin." setelah tali sepatu gue terikat gue langsung cabut dari rumah

Junghwan menggeleng-gelengkan kepala nya saat gue udah nggak terlihat. "Kak Jina,kenapa lo masih baik ke gue padahal gue nya nggak ada akhlak ke lo?"

.

.

.

"Mianhae.."

"Shy shy shy~"

"Cheer up baby! Cheer up baby!"

Entah apa yang gue nyanyiin, urat malu gue udah putus ketika orang-orang pada ngeliatin gue berasa mereka yang malu. Earphone  menyumpal telinga gue dan dua kantong plastik berisi snack, mie instan dan eskrim. Tiba-tiba langkah gue terhenti ketika sebuah pagar membentang di gang menuju perumahan gue.

"Lho? Apaan nih? Tadi gue pergi ngga ada pager beginian?" Gue melepaskan earphone yang gue pake

"Maaf, area ini di tutup sementara. Kamu harus mencari jalan lain" seorang petugas menghampiri gue

"Tapi gu--saya nggak tau jalan lain,bpak. Ini satu-satunya jalan menuju perumahan saya"

"Itu bukan urusan saya, intinya tidak ada yang boleh melewati jalan ini kecuali petugas keamanan." petugas itu menaikan bahu nya yang membuat gue menghela nafas kasar.

Sekarang gue ingat, ada satu gang yang bisa membawa gue langsung ke rumah gue. Tapi gang itu jarang di lewati orang orang semenjak ada kasus pembunuhan di mana korban nya tewas bersimbah darah di dalam gang itu dan konon arwah korban pembunuhan itu masih gentayangan dan suka mengganggu orang yang lewat di sana.

Percaya? Gue sih enggak. Walaupun gue jarang melewati gang itu tapi ada suatu kejadian yang nggak akan pernah gue lupain. Bukan ketemu setan, setan mah minder ketemu gue yang sifat nya 11 12 ama dia. Kejadian nya sekitar sebulanan yang lalu saat gue pulang dari rumah Jaehyuk buat kerja kelompok, gue dikejar anjing liar. Bayangin aja baru masuk gang gue di kejar sama jelmaan Jihoon itu (canda)

Oke, balik ke cerita

Gue melangkahkan kaki memasuki gang yang gelap kek ketiak nya Junghwan (canda). Hawa hawa nggak enak mulai terasa padahal baru beberapa langkah gue berjalan. Jujur gue trauma sama kejadian di kejar anjing itu. Tapi gue buang perasaan itu jauh jauh,gue kembali menyumpal telinga dengan earphone dan memutar lagu 'DOMINO' dari Stray Kids.

"TOLONG!!"

Itu bukan gue yang teriak.

"Tolong jangan bunuh aku!!"

Gue melepaskan earphone, telinga gue mendengar suara minta tolong.

"Suara siapa tuh? Ada orang di sini selain gue?" Gue melihat ke kanan kiri depan belakang, nggak ada orang sama sekali.

"Percuma lo teriak nggak ada orang di sini" samar samar gue mendengar orang berbicara gue menoleh ke samping kiri ternyata ada jalan setapak yang cukup sempit. Entah atas dorongan apa gue melangkahkan kaki di jalan itu, semakin jelas gue mendengar orang berbicara.

"Jangan bunuh aku, aku akan mengikuti semua keinginan mu"

"Maaf, tapi gue nggak percaya sama manusia kek lo"

Bloop

Satu tusukan menusuk dada gadis yang terpojok itu. Untuk pertama kalinya gue melihat pembunuhan dengan mata kepala gue sendiri.

Bukan satu kali kamu buat begini...eh ini bukan waktu nya nyanyi goblok!!

Bukan satu kali pemuda itu menusuk dada gadis itu, ini persisi kayak film yang gue tonton tadi.

"Apa yang..." kalimat gue terhenti ketika gadis itu tergeletak tak berdata

"Siapa lo?!!" Pemuda pelaku penusukan itu menyadari ada orang lain di sana,iya gue.

"Gue cuma lewat tadi, maaf mengganggu.." gue berbalik badan dan hendak pergi dari sana seolah tidak ada yang terjadi.

"Apa yang lo liat?" Kata pemuda itu yang membuat langkah gue terhenti.

"Enggak, gue nggak liat apa-apa" sialan tubuh gue tidak bisa bergerak saat sosok itu menarik tudung hoodie gue.

"Lo yakin? Lo nggak liat gue membunuh gadis itu kan?" Pemuda itu berbicara tepat di samping telinga gue yang membuat gue merinding. Gue cuma menggeleng pelan namun pemuda pembunuh itu malah menarik hoodie gue sehingga dia merangkul pinggang gue.

"Le-lepaskan.." nggak tau,mata gue mengeluarkan air dan tubuh gue bergetar saat pemuda itu menunjukan pisau yang berdarah tepat di depan muka gue.

"Lo tau, gue nggak kenal lo. Tapi mungkin ini terakhir kali lo melihat dunia"

"Gue psikopat, pembunuh berantai. Dan aksi gue nggak pernah ketahuan polisi ataupun orang lain, kalo pun ketahuan gue akan melenyapkan orang itu." pisau pemuda itu mendekat ke leher, mak..gue belum siap mati mak!!

Bugh!


***


Jumat, 13 Mei 2022. 05:21 pm

Cute PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang