1. Carnival

3K 387 4
                                    

!Perhatian!
-Aku gak sangka bakal ada yang baca, jadi disini aku bakal coba kasih penjelesan dikit doang. Ini jelas ABO universe cuma ini versi aku, ada sebagian peraturan baru yang aku buat, jadi kalau kalian tiba-tiba 'kok gini? Kok beda?' Hey shay ini fantasi, semua bisa terjadi di tangan yang nulis wkwk
-Untuk Rat nya, enggak nentu, bisa aja nnti ada Mature nya, tapi itu sesuai aku sih, kan aku yang nulis. Bisa aja mature content nya aku cuma jelasin dikit tanpa detail.
-JUST FIKSI

So, semoga kalian suka♡

×××
Waktu mengajar masih berlangsung, itu artinya dia akan dalam bahaya jika ketahuan oleh guru atau penjaga yang bertugas.

Jungwon jalan dengan mengendap-endap ke arah tempat Sunoo sedang mengajar. Dia ada berita menyenangkan yang harus di sampaikan pada kakak manisnya itu.

Ketika di depan pintu kelas, ia mengetuknya pelan dan langsung dibukakan oleh Sunoo. Pria manis itu tampak terkejut karena kedatangannya.

"Bukannya ini masih jam pelajaran? Kenapa kamu kesini, kamu membolos?"

Jungwon menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya, "Sssst aku tidak membolos kak, aku sudah izin kok, izin ke toilet tapinya."  Ucapnya sambil cengengesan.

Sunoo memutar kedua bola matanya malas, astaga anak ini punya keberanian juga untuk berbohong pada guru yang mengajar. Memang ya, Jungwon itu bukanlah omega pengecut atau apalah, dia cukup pembangkang.

"Jadi, untuk apa kamu kesini?"

"Nanti malam akan ada karnaval, kakak mau ikut tidak? Aku ingin mengajak kak Jay tapi dia sibuk, makanya aku ingin mengajak kakak."

"Hanya itu? Kenapa kamu bersusah payah hanya untuk mengatakan hal yang bisa kita bicarakan saat pulang nanti?" Sunoo benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran yang lebih muda. Padahal bilang saja jika ingin membolos.

Sekarang Jungwon yang memutar kedua bola matanya malas, "Aku ini pelupa kak, ayolah mau tidak? Karnaval ini ada di desa Ulza, katanya disana akan banyak makanan manis, terlebih ada cokelat-mint yang kakak suka itu!" Kata Jungwon panjang lebar, mencoba menarik perhatian yang lebih tua agar mau ikut.

"Iya-iya aku ikut, sudah sana kembali ke kelasmu. Gurumu akan menghukummu jika kamu masih disini." Usir Sunoo tanpa basa-basi, dia juga langsung mengiyakan permintaan Jungwon.

Setelah Jungwon kembali ke kelasnya, kelas yang tengah Sunoo ajar pun berjalan lagi hingga jam makan siang.

Karena tugas mengajarnya telah selesai, dia langsung keluar dari area akademi. Tadinya ia ingin mengajak Jungwon pulang bersama tapi sayangnya anak itu tengah mendapatkan kelas tambahan, jadilah Sunoo pulang sendiri.

Di perjalanan pulang dia tidak lupa mampir terlebih dulu ke toko obat milik ibunya, hanya sekedar untuk menyapa sang ibu yang belum selesai dengan pekerjaannya.

Setelahnya barulah ia pulang ke rumah, di jalan setapak yang sama seperti kemarin ia lalui kini tampak ramai dengan penduduk.

Seperti inilah seharusnya, jika saja tidak terjadi bulan merah kemarin. Maka jalanan akan seramai ini. Dan terlihat lebih hidup.

Beberapa kali Sunoo menabrak tubuh penduduk, dia juga tidak lupa meminta maaf. Meskipun bukan dia yang salah.

Sekali lagi dia tanpa sengaja menabrak seseorang yang mengenakan jubah berwarna hitam yang menutupi kepalanya. "Maaf, aku tak sengaja." Kata Sunoo tulus.

Tidak mendapat balasan, membuat Sunoo bingung sendiri, ia pun memilih abai dan baru saja ingin berjalan lagi tangannya malah ditahan.

Sunoo menoleh, "Kenapa? Aku sudah minta maaf." Ujarnya mencoba melepaskan tangan orang itu dari lengannya.

Bukannya lepas, pegangan itu malah semakin kuat dan membuatnya meringis kesakitan. "Hey, lepaskan, aku akan teriak jika kamu tak melepaskanku!"

Lalu terlepas, ia bisa melihat tudung kepala pria itu terbuka dan memperlihatkan wajah yang pernah ia lihat. Bola matanya berubah menjadi merah sekilas.

Membuat Sunoo langsung melebarkan kedua matanya, dia langsung menginjak kaki pria itu dengan kencang dan lari menjauh.

Sial, vampir itu lagi!

×××

Siang sudah berubah menjadi malam, Sunoo sudah rapi dan segera pamit pada ibunya untuk pergi ke karnaval. Setelah di depan rumah, Jungwon sudah ada di sana.

Keduanya saling menatap satu sama lain, lalu tertawa melihat pakaian mereka yang senada. Sunoo mengenakan hoodie berwarna hijau pastel dengan celana berwarna putih sedangkan Jungwon mengenakan hoodie berwarna biru pastel dengan celana berwarna putih juga.

"Padahal kita tidak janjian loh," Kata Sunoo sambil melangkah lebih dulu.

Jungwon tertawa sekali lagi, "Kakak benar, kita seperti adik kakak saja." Ujarnya.

"Tapi aku tidak mau punya adik pembangkang sepertimu." Balas Sunoo dengan nada bercanda ya walaupun terkesan mengejek sih.

Jungwon mendelik, "Siapa juga yang mau punya kakak tanpa mate seperti kak Sunoo." Kata Jungwon tanpa sadar dan dia langsung menutup mulutnya yang baru saja berkata jahat seperti itu. "M-maaf kak, aku tidak bermaksud."

Sunoo menghela nafas, lalu tersenyum. "Menyakitkan sih, tapi yaudahlah lagi pula itu faktanya." Jawabnya sambil tertawa hambar.

Bodoh sekali mulutnya ini, kenapa tidak bisa mengerem sih. Hah, untung saja orang yang sudah ia anggap seperti kakaknya ini memiliki sifat yang sabar dan sedikit bar-bar.

Keduanya berhenti berjalan ketika sudah di dekat hutan, Sunoo dan Jungwon langsung merubah wujud mereka ke wujud serigala karena harus melewati hutan.

Serigala putih milik Sunoo memimpin jalan, dan serigala abu-abu milik Jungwon berada di belakang.

Sunoo memang sudah bisa merubah wujud serigalanya apa lagi Jungwon. Meskipun sama-sama omega dan memiliki kasta terendah, dalam hal berlari dan berburu, keduanya cukup baik melakukan itu semua.

Dibanding Jungwon, Sunoo masih unggul selangkah dari anak itu. Energinya cukup besar untuk menggunakan wujud serigalanya sesuka yang dia mau.

Berbeda dengan Jungwon yang sekarang sudah kelelahan dan berhenti tepat di perbatasan antara hutan dan desa Ulza itu.

Keduanya merubah wujud mereka ke wujud semula, Sunoo berjalan sambil menuntun yang lebih muda. Jungwon kelelahan itu hal yang wajar.

"Karnavalnya sudah di depan, mau kubelikan minum dulu?" Tawar Sunoo, yang langsung diangguki oleh Jungwon.

Mereka pun berhenti di penjual minuman, dan membeli dua air lemon dingin. Sunoo yang baru saja ingin meminumnya tiba-tiba menjatuhkan gelas minumnya.

Jungwon panik, "Kakak kenapa?" Tanyanya khawatir.

Sunoo dengan susah payah berdiri dengan memegang bahu yang lebih muda. "A-aku sepertinya--"

Belum sempat melanjutkan Sunoo jatuh ke tanah namun dia masih sadar, hanya tubuhnya yang panas dan juga kelelahan.

Jungwon yang sadar langsung menatap sekelilingnya, beberapa pria mulai menatap lapar ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah Sunoo yang sedang kesakitan.

"Kakak sedang Heat!"

×××

Tbc

Uhuk, jangan lupa komen biar lanjut, thanks.

Two Mate'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang