Suara cicitan burung terdengar. Sunoo membuka matanya dan melihat sekeliling kamarnya. Dia menatap tubuhnya yang sudah terbaring di atas kasur.
Tunggu, bukannya dia tertidur di atas kursi semalam? Juga, dimana Sunghoon?
Ah, masa bodo. Yang terpenting dia masih hidup sekarang ini. Vampir itu menepati janjinya karena tidak menyerangnya, bahkan ketika dia tertidur sekalipun.
Ya, Walaupun semalam darahnya di ambil sedikit sih oleh vampir itu. Mungkin sekarang Sunghoon sudah kembali ke rumahnya.
Tapi, ini aneh. Hanya dengan darah sedikit itu kenapa pemulihannya bisa sangat cepat. Setahu Sunoo, vampir yang terluka membutuhkan sekurangnya satu setengah liter darah dan membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk pemulihannya.
Dari pada memikirkan hal itu lebih baik Sunoo bergegas mandi dan bersiap pergi untuk mengajar. Hari ini jadwalnya akan sangat padat.
Sunoo keluar rumah setelah rapi, dia menatap sang ibu yang tengah menyirami tanaman herbal yang dia tanam. "Ibu, aku akan berangkat ke akademi sekarang." Pamitnya.
Seera menatap putra manisnya itu dengan gemas. "Kamu terlihat kasual, yakin ingin mengajar? Bukan untuk berkencan dengan seseorang?" Goda sang ibu.
"Ibuuu," Rengek Sunoo. Ibunya seperti tidak pernah melihatnya berpakaian kasual saja. Lagi pula hari ini dia hanya sebentar mengajar, sisanya dia akan ikut mengamati para alpha dan beta muda yang akan pergi berburu bersama guru yang lain. "Lagi pula, aku akan berkencan dengan siapa? Tentu saja aku akan mengajar tau."
"Loh, Niki?"
Sunoo membulatkan matanya. "Ibu tau?"
"Hey, ibu ini ibumu, ibu yang melahirkanmu, masa begitu saja ibu tidak tau. Dia matemu kan?" Kata Seera dengan bangga, dia bahkan mengenyampingkan menyiram tanamannya sambil menepuk bahunya dengan bangga.
"Kata lainnya itu ibu menguping pembicaraan kami ya kan?"
Seera tertawa pelan, putranya pintar juga, dia tak menyangka sih awalnya kalau Niki ini mate sang anak. Apa lagi keduanya jelas baru bertemu.
"Sudah sana berangkat, atau kamu menunggu Niki menjemputmu?"
"Ibuuu," Rengek Sunoo lagi, ibunya suka sekali melihat anaknya salah tingkah begini ya. "Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa!"
Setelah berpamitan, Sunoo pergi ke akademi sendirian, pasalnya Jungwon tidak akan pergi ke akademi hari ini, jelas anak itu akan lulus sebentar lagi. Jadi adik manisnya itu sedang menikmati liburnya sekarang.
Ketika sampai di akademi, dia memulai pelajaran untuk anak-anak lebih dulu. Setelah empat jam mengajar dia langsung pergi ke lapangan akademi.
Disana sudah banyak guru dan juga murid yang sudah jelas hanya Alpha dan Beta. Beberapa guru yang berstatus omega akan mengawasi Beta yang akan berburu.
Sedangkan guru berstatus Alpha akan mengawasi Alpha juga. Ini akan seimbang, karena bisa saja murid mereka tiba-tiba menjadi buas karena berdekatan dengan omega, ya walaupun mereka sudah terlatih.
Para petinggi akademi melakukan itu juga bukan tanpa sebab. Karena sebenarnya dulu kejadian dimana guru omega dilecehkan oleh muridnya sudah pernah terjadi. Makanya mereka harus hati-hati sejak saat itu.
Sunoo mendapat bagian ke arah hutan utara, dimana hutan ini berbatasan dengan dua daerah bangsa yang berbeda. Yang satu bangsa vampir dan yang satunya lagi adalah bangsa peri.
Mereka tidak boleh melewati batas, karena baik vampir maupun peri mereka sama-sama berbahaya jika daerah kekuasaannya dikunjungi tanpa izin.
"Ingat, kalian tidak boleh melewati perbatasan. Kalian hanya mencari seekor kelinci dan setelahnya kembali lagi kesini." Kata Sunoo pada tiga beta yang dia awasi.
Ketiga beta ini adalah dua orang perempuan dan satu laki-laki. Mereka mengangguk mengerti, dan mulai bertransformasi ke wujud serigalanya.
"Kalian bisa memulainya sekarang."
Tiga beta itu pun segera berpencar. Sunoo hanya berdiri sambil memperhatikan pergerakan mereka yang masih bisa terdeteksi oleh pandangannya.
Seharusnya Sunoo tidak sendiri ketika mengawasi hari ini, ada satu omega lainnya yang menjadi rekan satu timnya. Namanya Beomgyu, dia dua tahun lebih tua dari Sunoo.
Sudah menikah, sudah punya anak satu, dan sekarang sedang mengandung. Makanya Beomgyu yang seharusnya menjadi rekan timnya itu malah tidak datang hari ini. Karena pria manis itu tengah mengandung.
Lupakan, lagi pula dia hanya mengawasi tiga beta.
Tak butuh waktu lama, dua serigala muda menghampirinya, mengubah wujud mereka menjadi manusia kembali. Satu beta laki-laki dan satu beta perempuan sudah membawa buruannya.
Sunoo tersenyum, dia memuji keduanya dan menyuruh mereka untuk kembali lebih dulu ke akademi, agar mendapat penilaian disana.
Tinggal satu beta lagi. Tapi kenapa belum juga datang? Ini sudah lewat dari empat puluh menit.
Berburu tidak harus menghabiskan waktu lebih lama, kan? Terlebih hanya berburu seekor kelinci, Sunoo akhirnya berlari pelan dan mulai menyusuri hutan utara.
Dia tidak bisa berubah ke wujud serigalanya. Jika dia berubah dan mencarinya, mungkin dia akan melewatkan satu titik karema terlalu cepat.
Sunoo menghentikan langkahnya, dia melebarkan kedua matanya. Muridnya tengah disudutkan di pohon oleh seorang pria bertubuh lebih besar dari mereka.
Dengan keberanian untuk menyelamatkan muridnya, ia pun mengambil batu yang berada di dekatnya, dan melemparnya pada pria itu.
Tuk
Pria itu menoleh ke arahnya, mata merahnya sangat mengintimidasi, Sunoo menelan air liurnya susah payah, ya tuhan jika nanti dia mati disini, tolong sampaikan pada ibunya untuk berhenti menguping.
"H-hey vampir jelek, jika kamu berani, lawan aku."
Sunoo tersedak ketika pria itu langsung menghampirinya, dia bisa melihat anak muridnya yang sudah terduduk lemas di dekat pohon.
"Kamu mengatakan sesuatu, serigala rendahan?"
Buagh! Sunoo langsung menendang perut pria itu dengan kencang. Berani sekali vampir jelek ini mengatainya 'rendahan', belum pernah di cakar omega yang mengamuk apa?!
Tendangan tadi seperti bukan apa-apa bagi seorang vampir yang bahkan tubuhnya lebih besar dari dua serigala ini. Ia menyeringai. "Hanya itu? Mari kita lihat seberapa kuatnya kasta terendah sepertimu menghadapiku."
Vampir itu mulai mengeluarkan taringnya, matanya semerah darah, dan seringaiannya begitu menyeramkan. Sunoo tidak tahu bisa menghadapinya atau tidak. Tetapi, dia berharap seseorang akan datang kesini sebelum dia benar-benar bertarung dengan vampir itu.
Pertama Sunoo menyuruh muridnya untuk pergi dari sana, dan memintanya untuk mencari pertolongan secepat mungkin.
"Oh, kamu membutuhkan bantuan, lihat sebegitu lemahnya kasta serendahmu."
"Bajingan!" Umpat Sunoo. Ia bertransformasi menjadi serigala putihnya, mulai menyerang vampir itu dengan brutal.
Dia mencakarnya, mendorongnya, dan mencoba menggigit pria itu. Meskipun gagal, Sunoo tetap tidak berhenti. Namun, keadaan berbalik ketika dia kelelahan dan mulai di serang dengan pukulan dan tendangan.
"Kelelahan, manis?" Pria itu mendekat dan mengigit kaki depan serigala itu.
Sunoo melonglong kesakitan, dia kehabisan energi dan dia malah berakhir digigit oleh vampir itu. Pandangannya memburam, telinganya berdengung kencang dan setelahnya kesadarannya menghilang.
×××
Tbc
Jangan lupa vote dan komen, karena jejak kalian itu bikin aku rajin up tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Mate's
FantasyHomophobic menjauh! --- Sunoo seorang omega yang belum memiliki mate. Tapi ketika dia bertemu matenya dia malah bingung sendiri. Kenapa matenya dua? Yang satu serigala dan yang satunya vampir.