Chapter Satu

8 1 0
                                    


AWAL DARI KISAHKU

Selamat membaca

Seorang gadis kecil berumur 3 tahun sedang menangis, gadis itu menangis ketakutan karena dia sedang menyaksikan hal yang menyakitkan, ia sedang melihat pertengkaran kedua orang tuanya yang tak ada habisnya.

Kadang gadis kecil itu heran apa yang orang tua ia ributkan, hingga ia bingung harus melakukan apa agar kedua orang tua nya berhenti bertengkar, dan melihat kehadiran gadis kecil itu.

Gadis itu sering berharap agar pertengkaran ini tidak pernah terjadi dalam hidupnya, pasti ia akan menjadi anak yang paling bahagia di dunia, dimana kedua orang tuanya tidak bertengkar dan memperhatikan anaknya yang malang ini. Ia sering bermimpi bahwa semua itu akan terjadi, dan yah mimpinya nya terkabul.

Seorang gadis kecil berkata “Ayah, Mama aku nanti mau jalan jalan bersama kalian, boleh ya, ya boleh yaa please.” Gadis itu membuat ekspresi yang menggemaskan. “Iya dek nanti kita jalan jalan bareng sama mama sama kakak mu.” Lalu seorang gadis berterik  “HOREYYYY makasih Ayah.” Gadis kecil itu tersenyum senang, tidak hanya senang tapi sangat amat senang. Ini adalah keinginan nya dari kecil.

Orang tua dari gadis kecil itu sudah jarang bertengkar, dan labih memperhatikan gadis itu serta kakak kakaknya. Senang, ya itu satu kaya yang sangat menggambarkan perasaannya saat ini, ia selalu berdoa setiap malam agar semua yang ia rasakan sekarang semoga bisa ia rasakan seterusnya dan selamanya.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Setelah gadis itu berumur 9 tahun ia menjadi gadis yang cukup ceria dan pemalu, ia sudah bisa merasakan yang namanya keharmonisan keluarga. Sejak bayi ia di urus oleh Nenek dan Kakeknya, lalu saat berusia 2 sampai 3 tahun, ia di urus oleh Om dan Tantenya. Jadi sudah tetu ia belum merasakan keharmonisan keluarga sejak ia masih kecil, ya memang saat di urus olah Nenek, Kakek, Om dan Tantenya iya mendapat perawatan yang baik, namun tetap saja kali ini ia benar-benar senang karena sudah merasakan keharmonisan keluarga yang sebenarnya.

Lalu pada saat ia berjalan jalan bersama keluarganya, dia sangat senang, ia pergi ke taman raya Bogor tempat yang menjadi kenangan terakhir untuk kebahagiaan gadis itu. Terakhir kalinya, terakhir dan benar-benar untuk terakhir kalinya ia melukis kisah indahnya bersama keluarganya semua berakhir di saat itu, detik itu dan waktu itu.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Seorang gadis dengan setengah sadar, telah bangun dari tidurnya, ia mendengar pembicaraan seseorang, ah ternyata orang tuanya yang sedang berbincang lalu ia berniat untuk tidur kembali karena ia hari ini ada jadwal latihan untuk perlombaan melukis di sekolah nya, setelah itu iya benar-benar tertidur kembali.

Gadis itu kembali bangun dan langsung bergegas mengambil hasil latihannya dari sekolah untuk ia lanjutkan pagi ini juga, lalu setelah sadar bahwa sekarang orang tuanya tidak ada di rumah, ia bergegas meminjamkan hp kakaknya untuk menelepon orang tuanya. Ia dan kakaknya berada di rumah berdua, kakaknya sedang bersiap untuk kuliah, ia menggunakan kesempatan itu untuk meminjamkan hp kakaknya.

Saat sedang menelepon ia sadar bahwa sebentar lagi adalah waktu jadwalnya untuk latihan ke sekolah.

“Assalamu'alaikum, halo mah, mamah kemana?” Tanya nya kepada sang ibu

Waalaikumsalam, Mama lagi di kantor polisi, Mama lagi ngurus KTP kakakmu yang hilang” Jawab sang ibu  kepada anak nya

“Oh begitu, tapi cepat pulang ya mah, bentar lagi aku harus pergi ke sekolah.”

“Iya sayangnya mama, kamu tunggu saja di rumah, nanti mamah pulang sama ayahmu.”

“Oke mah cepat yaa.”

Iya, yaudah Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam mah.”

Gadis itu langsung bergegas mandi dan bersiap siap. Setelah ia selesai bersiap siap tetapi Adira dan Samudra belum pulang juga, Trisa memutuskan untuk menggunakan waktu menunggunya dengan melanjutkan latihan gambarnya. Lalu setelah itu yang di tunggu akhirnya pulang, Trisa melihat Samudra masuk dan langsung berbaring di kasur belakangnya, Trisa heran mengapa ayahnya terlihat sedang sakit, ia tetap berpikir positif mungkin saja sang ayah sedang kecapekan. Lalu ia memutuskan untuk melanjutkan gambarannya.

Saat menggambar Trisa mendengar suara orang yang seperti sedang kesulitan bernafas, ia melihat ke belakang melihat Ayahnya agak aneh, Samudra yang sepertinya ingin tidur tapi ada sesuatu yang aneh, Ayahnya yang  terlihat seperti kesulitan dalam tidur. Tapi dengan bodohnya Trisa memilih untuk tidak menghiraukan hal itu, Trisa masih kecil saat itu ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi tadi.

Lalu Adira— adalah mamah dari Trisa, yang masuk membawa bubur, Adira habis memarkirkan motornya, Trisa yang justru bingung mengapa tidak ayah saja yang melakukan itu ayah kan laki laki. Trisa sedang tidak mau memikirkan hal lain, Ia hanya ingin fokus dengan latihan gambarnya.

Saat Adira mencoba membangunkan sang suami untuk makan, namun sesuatu yang aneh terjadi yang membuat kehidupanku menjadi kembali seperti dulu...

Akhir Yang Tak Berujung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang