01

7 0 0
                                    

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Kenalin aku Nay (bukan nama asli), kedepannya teman-teman semua tetap manggil aku Nay ya..
Seperti yang sudah aku sampaikan di sinopsis kalau ini hanya percobaan Nay saja, Nay baru mau belajar menulis novel, semoga teman-teman suka dan tertarik ya..
Mohon dukungan, doa, kritik dan sarannya, terima kasih teman-teman🤍
Happy reading ! ! !

🐰🐰🐰

"Nomor urut 5 silahkan masuk ke ruangan interview". Kata mbak mbak cantik dibalik meja resepsionis itu.

Aku segera berdiri, berjalan menuju ruangan interview yang dimaksud, kuketuk pintunya sebelum membuka pintu tersebut.

Tok tok tok

" Masuk" Jawab suara didalam

Aku membuka pintu tanpa suara, bahkan masuk dan duduk pun dengan keheningan, ku perhatikan pria diseberang meja sana tengah berkutat dengan cv ku.

"Disini tertulis kamu baru saja lulus dari SMA, apa kamu tidak berniat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi?" Katanya kemudian mengangkat kepalanya untuk menatapku.

"Eh? Kok perempuan? Disini tertulis Keva loh, kamu salah nomor? Atau saya yang salah terima cv?" Bingung pak HRD itu.

Yah, bagaimana lagi, aku hanya bisa tersenyum menanggapi, sudah biasa bagiku jika ada yang mengira aku adalah lelaki jika hanya mendengar nama panggilanku.

Namaku Keva. FYI, Keva adalah nama unisex, bisa dipakai untuk lelaki maupun perempuan. Jika hanya mendengar nama Keva, sudah pasti akan salah paham, namun jika mendengar nama lengkapku mungkin akan berubah.

Mari kita ulangi kembali.

Hai.
Namaku Keva Aretha Illan, kalau kalian ingin tau apa arti namaku, kalian bisa mencarinya di google, karena aku tidak dapat mengingatknya dengan baik, maaf.

Biar ku jawab pertanyaan kalian, mengapa HRD tersebut tidak menyadari aku perempuan jika ada nama Aretha ditengah nama lengkapku?

Itu karena kebiasaanku dari jaman sekolah dulu, aku selalu menyingkat nama lengkapku menjadi Keva A. Illan. Terdengar seperti nama lelaki, aku tau, tapi aku lebih menyukainya seperti itu.

Aku jarang memiliki teman dekat perempuan, jika pun ada, aku hanya memiliki 2 dan mereka adalah rekanku di ekskul semasa sekolah dulu, ekskul Beladiri. Bisa kalian bayangkan akan setomboy apa mereka, itu sebabnya aku lebih suka jika namaku tidak terkesan seperti nama perempuan.

Baik, mari kembali pada interview kerjaku..

"Saya Keva, Pak. Dan saya perempuan. Nama saya Keva Aretha Illan, Bapak tidak salah CV dan saya tidak salah nomor". Jawabku menjelaskan kebingungannya. Sekali lagi dengan tersenyum.

"Saya pikir Keva itu laki-laki. Maaf ya, saya langsung melihat ke nilai ijazah kamu." Kembali lagi aku tersenyum memaklumi.

Interview dilanjutkan sebagaimana mestinya. Aku menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Bapak tersebut. Hingga akhirnya tiba pada akhir interview.

Will You Be My Hubby ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang