Chapter 8 : Accident

753 45 0
                                    

*Frans's POV*

02:30pm

"Hey Frans, jangan lupa mengangkut paket-paket di truk! Mereka akan pergi 5 menit lagi"pesan Fredrick padaku dari luar pintu gudang. "Ya, wait a second !!!"jawabku. Aku menjatuhkan tubuhku di atas sofa kecil di pojok gudang berwarna abu-abu. Aku menghela nafas berat. Banyak sekali kardus-kardus berisi produk yang harus kuangkut masuk ke dalam gudang. Dengan peluh yang masih mengalir di wajahku, aku melangkah dengan gontai menuju truk yang terparkir di depan mini market.

"Hey, lama sekali kau"protes sang supir truk. "Ya, maaf pal, hanya saja, siang ini aku benar-benar kewalahan dengan kiriman-kiriman yang harus kuangkut masuk ke gudang tanpa bantuan orang lain"

"Memangnya karyawan gudang yang lain dimana?"tanya supir truk itu. "Entahlah, beberapa dari mereka tidak hadir. Beberapa yang masuk justru membebaniku tugas-tugas mereka"

Supir truk berdecak, "Maklumi saja, mereka masih remaja 18 tahun yang baru saja lulus high school. Mereka masih mencoba pekerjaan disini, ya kan?"

Aku mengangguk setuju. Beberapa karyawan gudang yang bekerja di mini market ini memang hanya karyawan sementara. Siswa-siswa yang baru saja lulus high school mencoba merasakan bagaimana rasanya mencari uang. Karena mereka pikir ini hanya 'mencoba' dan bukan 'bekerja' maka mereka tidak terlalu memedulikannya. Dan akhirnya, akulah yang bersedia mengangkut semua kardus-kardus. Sungguh penat.

"Aku bisa membantumu bung, biar aku angkat dua kardus ini, kau angkat dua kardus lainnya"tawar supir truk itu. Aku tersenyum, "Woa, thanks bung, aku menghargainya"

Telapak tanganku menadahi dua kardus produk yang bertumpuk. Dengan hati-hati aku mencoba menyeimbangkan setiap langkah, agar kardus-kardus yang kuangkut tidak terjatuh. "Letakkan disini saja"sautku. "Thanks pal "ujarku berterimakasih sambil menjabat tangannya. "Yep, have a good day "balasnya kemudian berlalu dari hadapanku. Aku mengambil sebuah sapu tangan untuk menyingkirkan peluh-peluh yang masih mengalir di dahiku.

Tiba-tiba ponselku berdering, aku meraba saku mana yang terdapat ponselku di dalamnya.

"Halo, dengan Frans Standfield disini"

"Hey, Frans. Long time i don't see you"

Dari suaranya, aku merasa kenal dengan orang ini.

"Baiklah, Siapa ini?"

"Kau tidak mungkin melupakan suaraku"

Aku tertegun, mungkin dugaanku benar. Aku memang mengenal orang ini. Namun, siapa?

"Aku tidak mengenalmu. Tolong jangan bergurau"

"Hahaha, aku Josh, idiot"

Orang terkutuk sialan itu menelpon ku.

"Ada apa kau menelponku?"jawabku dengan malas.

"Aku butuh bantuanmu"

"Hah? Butuh katamu? Aku tidak percaya orang sepertimu butuh bantuanku"

"Tidak usah berbasa-basi, aku butuh bantuanmu"

"Tidak jika itu terlibat dengan kriminal"

"Memangnya hal yang belum lama ini kau lakukan bukan hal kriminal?"

Aku terdiam sejenak untuk mencerna perkataan Josh, kakak ku yang benar-benar bedebah.

"Kau tidak usah bersikap naif, franky"

Lagi-lagi ia memanggil namaku dengan nickname yang ia berikan kepadaku.

"Just shut your freaking mouth and leave me!"bentakku lewat telpon

Runaway [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang