Part 1

949 10 0
                                    

"Ma..MaaMa"

Aku tau ini salah

Salah karena aku membiarkan Audia Marsela Putri anak batita yang berada dipangkuanku sekarang memanggilku mama

Salah karena aku tidak bisa melepaskannya pada orang yang seharusnya bersamanya

Salah karena aku menjadi diriku bukan berperan menjadi diriku

Dan salah amat sangat salah karena aku menikmati semua kesalahanku

Aku tidak ingin ini menjadi benar.

***

"Kenapa kamu mau bunuh diri?" Tanyaku pada wanita muda yang berada disampingku sekarang.

"Aku tidak sanggup.Aku payah.Aku gagal.Aku merusak semuanya.Aku hanya akan menambahkan lagi masalah jika aku masih berada didunia ini" Jawabnya dengan terisak karena ia sedari tadi menangis dan sesekali menjambaki rambutnya sendiri.

Aku hanya bisa diam melihatnya melakukan itu,aku tau seharusnya aku menenangkannya atau memberikan motivasi untuk wanita yang kuperkirakan usianya dibawah 22 tahun.Tapi aku tidak bisa melakukan itu sekarang,otakku seolah sudah tidak sanggup lagi berfikir jernih.Memotivasi dia? memotivasi diriku sendiri saja aku sudah tidak sanggup lagi.

"Kamu sendiri kenapa kamu mau melakukan tindakan yang sama denganku?" Tanyanya dan hanya bisa kujawab dengan menundukan kepalaku kebawah,menatap heels berwarna hitam yang kukenakan dikaki jenjangku sekarang.

Aku merasa seseorang memelukku,hangat.Ya,wanita itu memelukku tanpa izin atau aba-aba apapun sebelumnya.Aku sekali lagi hanya bisa diam.

"Mungkin kita bisa saling curhat,maksudku kita saling cerita apa masalah kita,berbagi masalah.Kudengar itu dapat membuat kita sedikit tenang,setidaknya kita bisa berada ditempat yg lebih baik dari kantor polisi ini" Mata coklatnya menatapku yg sedang shock karena pelukan yang ia berikan.

***

Kami sedang berada disalah satu cafe yang terletak cukup jauh dari tempat sebelumnya,kantor polisi.Kami berada disana bukan karena kami melakukan tindakan kriminal atau tindakan kekerasan yang dapat merugikan orang lain,kami hanya ingin menyelesaikan masalah kami masing-masing,setidaknya itu yang ada didalam fikiranku sebelum niatku tersalurkan,niat untuk melompat dari jembatan penyebrangan yang berada di atas jalan tol didaerah tempat tinggalku selama ini,sebelum beberapa anggota kepolisian yang menyebalkan itu datang dan membatalkan niatku dan membawaku dan dia yang ternyata juga mau melakukan tindakan yang sama kekantor polisi dan memaksa kami untuk merelakan salah satu alat indra yang kami miliki untuk mendengarkan semua kalimat yang terlontar dari mulut beberapa nggota kepolisian itu.Menyebalkan.

Ya dicafe ini,disinilah aku berada, bersamanya,seperti yg ia inginkan sebelumnya,saling curhat.

Aku Bukan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang