5

1.7K 126 2
                                    

•••

06.08

Junkyu tersadar dari tak sadarkan dirinya, ia merasakan sakit dan perih yang luar biasa pada beberapa bagian tubuhnya.

Air matanya menetes kembali karena mengingat kejadian yang ia alami beberapa jam yang lalu, yang membuat trauma dan ketakutan junkyu mulai kembali lagi di kehidupannya.

Bukan hanya sakit ditubuhnya yang membuat junkyu menagis, tapi juga sakit di hatinya juga yang sangat mendalam dan membekas.

Tubuh junkyu bergetar hebat saat pintu kamar haruto terbuka dan memperlihatkan sosok haruto di balik pintu itu.

Lantas junkyu langsung menarik selimut yang ia kenakan sedadanya untuk menutupi seluruh tubuhnya dan meringkup sambil menagis sesengukan. Ia bener bener tidak mau melihat haruto lagi, ia bener bener takut, sangat takut.

Haruto yang melihat itu pun mendekat ke arah junkyu perlahan dan duduk di samping junkyu yang mencoba bersembunyi darinya.

Haruto menetap cukup lama junkyu yang berada dibalik selimut dengan tatapan yang sulit diartikan.





"Maaf."






Setelah mengatakan itu pada junkyu, haruto langsung mengambil tas serta kunci sepeda motornya, dengan segera haruto keluar dari kamarnya dan berangkat ke sekolahnya meninggalkan junkyu sendirian di rumah dengan kondisi yang bisa dibilang memprihatinkan.

Junkyu membuka selimut dari wajahnya dan menatap langit langit kamar sambil menagis sesengukan.


•••

Selama di sekolah haruto berniat tidak mengikuti beberapa pelajaran di kelasnya, ia lebih memilih ke rooftop sekolahnya untuk menyendirikan dan menenangkan dirinya dahulu.

Fikirannya benar-benar kacau.

"Kenapa gue bisa ngelakuin kesalahan sebesar ini sih, goblok banget lo haruto. Otak sama hati lo kemana anjing. Agrhhhhh!!"

"Ma, maafin ruto, ruto udah langgar janji sama mama, mama bilang kalo ruto ga boleh nyakitin orang yang udah baik sama ruto, tapi ini ruto malah ngerusak bahkan ngelecehin orang yang baik sama ruto, ruto gatau harus gimana sekarang ma. Ruto takut." Uacp haruto berlinang air mata sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya

"Ruto belum bisa nerima ini semua ma, ruto gamau papa nikah lagi. apa bener semua ini semua emang permintaan mama? Ruto belum bisa percaya kalo gaada bukti, ruto kesel sama papa ma, ruto gamau mama sakit hati aja, ruto sayang banget sama mama, kenapa mama pergi secepat ini sih ma? Ruto masih butuh mama."

-

Sikap haruto memang masih bisa dibilang sedikit kekanak-kanakan karena ia benar-benar dimanja oleh mamanya dan ia mendapat kasih sayang dan perhatian yang sangat banyak dari kedua orang tuanya yang menjadikan haruto biasa dibilang 'anak mama'.

Haruto sangat terpukul saat mamanya meninggalkan dunia ini untuk selamanya dari tiga bulan di rawat di rumah sakit karena penyakit yang di derita mama haruto, Watanabe Lalisa.

Haruto benar benar sangat kehilangan.

Ia sangat menyayangi mamanya, ia selalu manja, mendengarkan, dan jadi anak yang baik untuk mamanya.

DESTROYED • Harukyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang