52

75.3K 11.2K 245
                                    

"Aku tidak bisa lagi melanjutkan ini" ucap Duke lesu sembari menarik tangan yang disentuh oleh Viviene pelan.

Viviene merasa kecewa saat Duke menarik tangannya, "Apa kau sudah menyerah?!" Tanya Viviene menegakkan tubuhnya

"Aku tidak pernah menyerah mengenai keluargaku. Akan kuceritakan semuanya pada Elleta" jawab Duke yakin dengan keputusannya

"Ya! Ceritakanlah padanya, bujuk lah dirinya, dia pasti akan datang kepadaku untuk disembuhkan" balas Viviene tersenyum lebar

Tanpa membalas perkataan Viviene, Duke bangkit lalu keluar dari ruang kerjanya. Viviene pun kembali ke kediamannya dengan senyuman yang tak pernah hilang dari wajahnya.

Pada malam harinya, suasana kediaman selatan terasa lebih sepi dibandingkan malam-malam sebelumnya. Elleta tidak mengindahkan perasaan sepi yang datang dan berjalan masuk kedalam kamarnya ditemani oleh Diana dibelakangnya.

Pintu terbuka, betapa terkejutnya Elleta dan Diana saat melihat Duke sudah duduk disofa single yang menghadap ke pintu didalam kamar Elleta. Diana seketika langsung meningkatkan kewaspadaannya.

"Duduklah ada yang ingin ku bicarakan" ucap Duke seraya tersenyum tulus melihat Elleta yang berjalan menuju sofa single yang berhadapan dengan Duke.

"Bicaralah" ucap Elleta saat melihat Duke yang memandang Diana seolah menyuruhnya keluar meninggalkan mereka berdua.

Diana tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya saat ditatap oleh Duke, jika ia keluar pun Elleta akan menahannya dan membiarkan dirinya untuk mendengar semua yang akan Duke bicarakan.

Tanpa Elleta duga Duke yang selama ini keras dan bersikap dingin kepadanya meneteskan air mata didepannya malam ini. Duke pun membuka suara, menceritakan dari awal kehamilan ibunya dan iblis yang ada didalam tubuh Elleta.

Viviene menyebutkan kepada Duke jika mereka sekeluarga harus menjauh dan tidak memberikan sedikit kasih sayang pun kepada Elleta, karena iblis yang berada didalam tubuhnya akan semakin kuat jika menerima belas kasihan dan cinta dari manusia.

Dengan mengacuhkan Elleta, dapat melemahkan iblis itu tapi tidak melenyapkannya. Jika ingin melenyapkan iblis itu maka Elleta harus membunuh dirinya sendiri, dihari ulang tahunnya menggunakan barang milik orang yang paling mencintainya. Saat Elleta membunuh dirinya, ia akan kembali hidup dengan keadaan tubuh yang bersih tanpa iblis didalam tubuhnya.

"Maksud anda menceritakan ini agar saya membunuh diri saya sendiri dihari ulang tahun saya?" Tanya Elleta dengan amarah yang mulai memuncak

"Tidak, aku tidak akan membohongi dan memaksamu lagi, dan membuatmu tertekan. Aku akan mengikuti semua keputusanmu, ini hidupmu kaulah yang berhak menentukan jalan hidupmu." Jawab Duke tersenyum tulus lalu bangkit dari duduknya

"Maafkan sikapku selama ini-" lanjut Duke

"Keluar dari kediaman Hevadal" potong Elleta menatap Duke dengan mata yang menunjukkan kemarahanya.

"Apa?" Tanya Duke tidak mengerti dengan maksud Elleta

"Jika ingin saya memaafkan anda, maka keluarkan saya dari daftar keluarga Hevadal" jawab Elleta ikut berdiri

Duke tersenyum lalu mengangguk singkat, "Baiklah jika itu keputusanmu" balas Duke menatap sayu Elleta penuh kasih sayang.

"Anda bisa pergi sekarang" ucap Elleta, membuat Duke langsung keluar dari kamarnya.

Ketika Duke sudah keluar, Diana melihat Elleta terduduk disofa lalu tak lama ia melihat tubuh Elleta bergetar dengan kedua tangan Elleta yang menutup wajahnya.

Elleta menangis dalam diam, entahlah ia hanya merasa lega akhirnya Duke telah jujur padanya mengenai segalanya dan tidak akan lagi mengekangnya. Ia hanya perlu menunggu dan bertahan sebentar lagi  sampai hari kedewasaannya. Pihak kerajaan tidak akan menyetujui dirinya keluar dari daftar keluarga jika belum dewasa.

Diana hanya diam menunggu Elleta yang menangis malam itu tanpa berniat untuk bertanya mengapa nonanya itu menangis. Diana merasa Elleta sedang membutuhkan waktu sendiri untuk menyembuhkan hatinya dengan menangis.

***

Keesokan harinya sebuah kereta kuda berlambangkan Kerajaan memasuki kediaman Hevadal menuju Kediaman Selatan. Seluruh pelayan bersemangat saat mengetahui Elleta dijemput oleh Pangeran Mahkota dan mengenakan pakaian yang serasi.

"Anda terlihat cantik hari ini Lady" ucap Kenneth menyambut tangan Elleta membantunya menaiki kereta kuda.

"Terima kasih Yang Mulia" balas Elleta sembari menaiki kereta kuda.

Sesampainya didepan butik A&N milik Alexia, semua mata tertuju kepada kereta kuda milik kerajaan yang baru saja sampai didepan butik.

Semua orang disana tidak bisa mengontrol ekspresinya saat melihat Pangeran Mahkota turun bersama Elleta dari kereta kuda kerajaan dengan pakaian yang serasi.

Kenneth memberikan lengannya untuk digandeng oleh Elleta, tentu saja Elleta menerimanya dengan senang hati. Kenneth dan Elleta saling melihat seolah mereka benar-benar saling mencintai sehingga semua orang ditempat itu langsung percaya tanpa bertanya apa pun jika mereka benar-benar sepasang kekasih.

Alexia yang sedang menggandeng lengan Nigel, tidak menyadari bahwa ia sedang meremas lengan Nigel. Lagi-lagi diacaranya sendiri, yang harusnya ia menjadi pemeran utamanya dengan kedatangan Elleta membuat semua perhatian terfokus padanya. Elleta kembali menjadi pemeran utama diacaranya.

~

BITTER TRUTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang