[END] Cinta zombie yang tidak normal

41-45

41

Wen Zhi dan Jiang Chi tidak mengobrol terlalu lama.

Setelah hampir dua orang selesai sarapan, Liu Jiao bangun dan memanggil Ibu dan Ayah di kamar.

Jiang Chi tidak pandai berurusan dengan anak-anak sendirian, jadi dia berkata kepada Wen Zhi, "Pergilah menemuinya, aku akan mencuci piring."

Wen Zhi mengangguk dan memasuki kamar tidur.

Gaya rambut Xiaoliu Jiao tidur seperti afro, dan setiap kali Wen Zhi menghabiskan waktu lama menyisir rambutnya yang hangus.

Untungnya, Xiaoliujiao relatif berperilaku baik, bahkan jika Wen Zhi secara tidak sengaja mencabut beberapa helai rambut, dia tidak akan marah.

Sebenarnya, apa yang akan terjadi pada mutan yang terinfeksi pada akhirnya, Wen Zhi sendiri tidak terlalu mempermasalahkannya.

Namun, Wen Zhi masih sedikit khawatir tentang bagaimana Liu Jiao akan ditangani pada akhirnya.

Bagaimanapun, tubuh asli mutan yang terinfeksi ini adalah manusia, dan bahkan jika mereka membunuh mereka semua, mereka tidak boleh membunuh mereka.

Tapi Liu Jiao tidak, dia hanya pohon willow.

Sebelum akhir dunia, pohon willow berubah menjadi monster, dan kemungkinan untuk menanganinya terlalu besar.

Wen Zhi menyisir rambut Liu Jiao, dan kemudian mengganti piyama kelinci untuknya.

Apakah tidak apa-apa untuk mencuci diri sendiri? Wen Zhi bertanya dengan lembut.

Liu Jiao mengangguk patuh, menguap, mengenakan kaus kaki dengan kaki kecilnya, lalu memakai sandal kecilnya sendiri dan berlari ke kamar mandi untuk mandi.

Ada tangga kecil dengan pegangan tangan di kamar mandi, yang khusus digunakan untuknya.

Liu Jiao ragu-ragu mendorong tangga ke depan wastafel, lalu naik sendiri, meremas pasta gigi dan menyikat giginya dengan patuh.

Dia sekarang pada dasarnya memiliki pemahaman dasar tentang dunia manusia.

Melihat dia berdiri, Wen Zhi berbalik untuk pergi ke dapur untuk mencari Jiang Chi.

Jiang Chi baru saja selesai mencuci piring dan membersihkan kompor, dia mendengar langkah kaki dan mendongak, "Ada apa?"

Ekspresi Wen Zhi tampak sedikit aneh, yang membuatnya secara tidak sadar khawatir.

"Jiang Chi ..." Wen Zhi meraih pakaian Jiang Chi, mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan sedih, "Kamu mengatakan bahwa jika semua 20 provinsi yang diduduki dipulihkan di masa depan, maka mereka akan menyingkirkan Liu Jiao. Apa yang harus saya lakukan? lakukan?"

Jiang Chi tertegun sejenak, meletakkan kain di tangannya dan menyeka tangannya di celemek, lalu membungkuk sedikit untuk menatapnya, "Mengapa kamu tiba-tiba memikirkan ini?"

Wen Zhi mengerutkan bibirnya. , "Beri dia kembalian. Saya melihat kerah di lehernya ketika saya berpakaian, dan saya tiba-tiba memikirkannya. "

Kerah itu tidak hanya membelenggu Liu Jiao, tetapi juga membelenggu Wen Zhi yang telah membesarkannya selama berhari-hari.

Jiang Chi ingin mengatakan bahwa Liu Jiao bukan manusia, tetapi dia tahu bahwa mengucapkan kata-kata seperti itu hanya akan membuat Wen Zhi semakin sedih.

Dia memikirkannya dan berkata, "Kalau begitu kita bisa berpartisipasi dalam misi ini."

Wen Zhi bingung: "Ah? Mengapa?"