01 - Kado Natal

124 24 23
                                    

Di suatu pagi di bulan Desember, sebuah rumah berdiri indah dengan hamparan benda putih yang lembut dan dingin. Seorang anak yang manis tengah bermain salju bersama ibunya, membuat manusia salju. Di dalam rumah yang hangat, pohon natal masih berdiri kokoh dan indah, di temani berbagai macam kado dengan berbagai ukuran, bentuk dan warna.

Gilang datang dari dapur dengan membawa secangkir kopi menuju salah satu rak buku disana, memakai kaca mata untuk membantunya memilih buku yang ingin dibaca, kemudian menuju sofa di samping pohon natal. Namun saat hendak duduk, matanya tak sengaja menatap salah satu kado pemberian seseorang dari masa lalunya: Irma.

Gilang membuka kado dengan bungkus warna hijau itu. Isinya hanya sebuah syal dengan tulisan yang aneh. Gilang tidak tahu itu bahasa apa atau bahkan huruf apa, benar-benar aneh, tapi ia yakin itu sebuah tulisan. Tak mengambil pusing dengan kado itu, ia melihat sebuah kotak kado lagi dari sahabatnya, Farhan.

Dalam kado dengan bungkus berwarna pink itu, Farhan memberinya hadiah mie instan kesukaannya. Mungkin Farhan pikir Gilang akan kesulitan menemukan mie instan disini, tapi mohon maaf Farhan. Mie itu selalu masuk rumahnya tiap bulan, langsung dari Indonesia. Kemudian Gilang menemukan sebuah surat terselip di antara mie-mie itu.

Apa kabs bro?!
Lama tinggal di luar negeri,
lupa lo sama gue hah?
Kenapa teman gue gini semua dah

Lo tahu, si jail Shandy sekarang kewalahan ngurus anak yang…
wah nakal banget Lang!
Sumpah kaga ada akhlaknya tu anak macam bapaknya wkwkwk
Sherly sampe minggat, kasihan banget.

Si bocil-bocil Fajri sama Fiki sekarang jadi presenter terkenal.
Mereka kelihatan bahagia banget,
tapi lihat aja nanti kalo udah nikah.
Hmm bakal persis kayak kita.

Terus si Zweitson akhirnya jadi fotografer pribadi Faneza,
perkara dia sempet fotoin model lain,
terus terjadilah sebuah kesalah pahaman, dikira selingkuh.
Sumpah harusnya lo disini
dan lihat mukanya Soni, lawak banget.

Si Fenly jangan lo tanya deh.
Dia itu udah pinter,
kerja dimana aja bisa dengan gaji fantastis,
Dan sekarang mau nikahin Rere, si anak konglomerat.
Buset bakal tajir melintir tuh dia.

Dan kalo lo penasaran sama Ricky,
hidup dia gak menarik.
Cinta damai, aman dan sejahtera bersama Angel.
Ya walau kadang perang perabot terdengar di rumahnya, tapi gak pernah sampe menghebohkan lah. Masih wajar.

Gilang tertawa kecil membaca surat itu. Farhan menjelaskan semua kabar teman-temannya kecuali dirinya dan si pengirim syal aneh itu. Gilang sempat melirik kembali syal itu sebelum melanjutkan membaca.

Lo gimane nih?
Kaga ada kabar 10 tahun, ngilang gitu aja.
Lo bingung gue dapat alamat lo dari mana?
Gue dan teman-teman itu selalu nyariin lo.
Dan Fenly akhirnya berhasil dapat alamat lo,
itupun baru ketemu setelah 10 tahun.

Gue masih sembunyiin fakta kalo lo sempet ngabarin gue sebelum pergi.
Jadi kapan lo bakal balik dan jelasin semua ke temen-temen?
Sebelum kesabaran mereka habis dan malah membenci lo nantinya.

Mungkin sekarang mereka senang karena akhirnya tahu lo ada dimana,
tapi gue yakin mereka keselnya bukan main.
Karena sebenarnya gue juga kesel banget sama lo Lang, jadi gue juga tahu perasaan mereka.

Oiya, bulan depan kita mau ada reuni, siapa tahu lo mau datang. Lokasinya di tempat biasa.

Benar juga, ternyata sudah 10 tahun ia meninggalkan tanah airnya, tempatnya di lahirkan dan menghabiskan masa muda yang menyenangkan dan menegangkan. Masalahnya disini belum usai, tapi sudah cukup tenang dan aman. Istri dan anaknya nampak bahagia bermain salju di luar. Tidak ada ke khawatiran yang harus di khawatirkan selama beberapa tahun kedepan.

Irama Dalam Hutan || Gilang UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang