🐰Chapter 3 - Sikapnya

24 4 4
                                    

"An Nuwa, ibuku sedang berada di luar?" tanya Shen Lige setelah Zhong Li pergi meninggalkan ruangan.

"Selir He Hua, dia meninggal setelah melahirkan Nona." An Nuwa menjelaskan.

Shen Lige tidak langsung menjawab. Dia sedang berpikir. Rupanya Shen Lige asli adalah anak yatim. Dan posisinya sekarang digantikan olehku. Apa aku bisa melewati hari-hariku ke depannya tanpa kehadiran seorang ibu? batin Shen Lige merenung beberapa saat.

Selama ini dia terbiasa dengan kehadiran sang ibu. Shen Lige terlihat mendesah, sepertinya dia tak bisa merasakan kasih sayang dari ibu kandungnya lagi. Seketika hatinya menjadi pilu.

Setelah mengendalikan diri agar tidak menangis di hadapan An Nuwa. Shen Lige pun bertanya kembali. "Lalu ayahku, dia ada dimana?" tanya Shen Lige.

Ekspresi An Nuwa berubah menjadi muram dan sendu, saat menatap nona majikan yang menunggu jawabannya. "Kita sudah enam tahun tinggal terpisah dengan keluarga besar Shen. Oleh karena itulah, Tuan Besar, Nyonya Besar, dan saudara saudari Nona tak kelihatan sejak tadi."

Kejutan apa lagi ini? Ibu kandungnya telah pergi meninggalkannya. Dan apa? Shen Lige sudah enam tahun tak tinggal serumah dengan keluarga besar? Apa maksudnya? Shen Lige sedang mencerna apa yang telah terjadi pada Shen Lige asli.

Kemungkinan besar Shen Lige asli dibuang atau diusir dari kediaman keluarga Shen setelah melakukan kesalahan besar yang tak bisa dimaafkan, batin Shen Lige.

"Apa aku diusir karena kesalahanku?" Shen Lige memberanikan diri untuk bertanya mengenai kebenarannya.

An Nuwa segera menggeleng, raut wajahnya tetaplah sama. "Wanita itu yang sengaja membuat Nona diusir dari kediaman Shen. Dia tak suka dengan kehadiran Nona."

"Nyonya Ming Wei itu yang mencari masalah denganku?" tanya Shen Lige menunjuk ke arah dirinya sendiri yang dijawab anggukan An Nuwa.

Shen Lige mengangguk mengerti. "Baiklah, aku mengerti."

Berarti Nyonya Besar itu yang tidak waras rupanya. Tidak heran juga, anak tiri tidak disukai oleh ibu tiri, batin Shen Lige.

"Nona?" panggil An Nuwa.

Shen Lige kembali ke alam sadar. "Iya?"

"Oh, ya, An Nuwa, laki-laki muda tadi itu siapa namanya?" Tiba-tiba Shen Lige teringat dengan laki-laki yang mirip wajah kakaknya yaitu Qiu Li di dunia aslinya.

"Dia adalah pengawal satu-satunya di rumah ini. Namanya Zhong Li," jelas An Nuwa.

"Nona, saatnya minum obat. Nubi sudah menyiapkan beberapa potongan buah," ujar Zhong Li sambil meletakkan nampan dan semangkuk kecil buah.

"Iya, Zhong Li dan An Nuwa kalian bisa kembali melanjutkan pekerjaan. Biarkan aku di kamar sendirian," pinta Shen Lige menatap kedua orang itu secara bergantian.

An Nuwa dan Zhong Li pamit dan mereka pergi keluar dari kamar meninggalkan nona majikan sendirian.

***

Satu hari kemudian tubuh Shen Lige sudah lebih baik dan sehat. Gadis itu merasa sangat bosan sehingga memutuskan untuk berjalan keluar dari dalam kamarnya. Dia ingin mempelajari bagaimana keadaan lingkungan sekitar yang ada di tempat tinggal baru ini.  

Lige berjalan-jalan mengamati pepohonan yang tinggi menjulang di sekitar rumah yang banyak pohon. Gadis cantik itu bisa merasakan udara yang masuk ke paru-parunya bersih dan juga terasa segar. Matanya juga terasa sangat segar. Saat di dunianya, sangat jarang melihat pemandangan yang seperti ini.

Mata Lige tak sengaja menemukan seekor ulat hijau gemuk di salah satu daun pohon. Hewan gemuk tersebut sedang asyik menggigit dan mengunyah daun hijau segar yang ada di dekatnya. Tubuh si ulat gemuk berisi. Banyak dedaunan yang bentuknya tidak sempurna. Melihat pemandangan ulat gemuk membuat Lige tersenyum sendiri.

Pikiran Shen Lige kemudian melayang mengingat kejadian beberapa tahun yang telah berlalu. Saat kelas sebelas, dia mendapatkan tugas dari Ibu guru di sekolah untuk memelihara ulat hijau dari kecil sampai berubah menjadi kupu-kupu dewasa.

Sungguh tak mudah merawat seekor ulat, dia harus memberikan daun-daun yang sehat dan segar agar ulat peliharaannya tumbuh dengan baik. Dan juga tempat tinggalnya juga harus diperhatikan. Setelah perjuangan yang panjang demi mendapatkan nilai praktek yang besar, si ulat berubah menjadi kepompong, dan terakhir keluar dari kepompong menjadi seekor kupu-kupu yang cantik seperti dirinya.

Namun sepertinya hal itu tak mungkin terulang kembali. Shen Lige juga ingat dia awalnya ingin protes sebab tugas prakteknya terlalu sulit. Raut wajahnya tampak bercampur aduk, bibirnya membentuk senyuman namun tidak sampai matanya.

Untuk menghibur diri Shen Lige memutuskan untuk bernyanyi sama seperti saat di dunianya yang dulu. Lige harus membuat dirinya bahagia. Shen Lige bernyanyi sambil memberikan potongan daun hijau ukuran besar yang segar yang baru saja dipetiknya pada si ulat hijau. Ulat hijau pun tak merasa takut dan memakan daun yang disodorkan padanya.

Ulat gemuk hijau

Sukanya makan daun

Makan daun yang banyak

Supaya cepat tumbuh!

Berubah jadi kupu-kupu

Lalu mengelilingi dunia

An Nuwa dan Zhong Li pun tak bisa menahan tawanya melihat aksi konyol nona majikan. Astaga ada-ada aja tingkah unik Shen Lige membuat orang tertawa geli. Bahkan ulat pun bisa dibuatkan sebuah lagu yang unik.

"Nuwa, apa kau tahu apa yang terjadi dengan nona kita?" tanya Zhong Li berbisik mengawali pertanyaannya. Mereka berdua berada di depan pintu rumah yang ditutup.

"Entahlah, sejak nona bangkit dari tidurnya setelah melakukan percobaan bunuh diri. Sikapnya berubah banyak," jawab An Nuwa dengan jujur.

Dalam hati Zhong Li tiba-tiba sedikit merasakan curiga. "Apa kau yakin dia adalah Nona Shen Lige?" tanyanya masih fokus mengamati Nona Shen Lige yang masih asyik bernyanyi sambil memberikan daun dan menatap ulat hijau di daun.

An Nuwa menepuk tangan Zhong Li. "Tentu saja dia adalah Nona Shen. Jangan aneh-aneh mikirnya."

"Aku hanya heran saja sikapnya tak sama seperti dulu. Ya, aku tahu tak boleh meragukan nona majikan kita sendiri." Zhong Li teringat Nona Shen Lige yang takut dengan ulat, jangan 'kan untuk memberikan sepotong daun dan bernyanyi, untuk mendekat saja dia tidak berani. Dan pemandangan yang berbeda ini, agak membuatnya tak percaya.

"Kepala Nona Shen sempat terbentur batu di sungai. Mungkin karena itulah sikapnya jadi berubah seperti orang lain."

"Namun kau tak sadarkah, jika sikap Nona kita yang baru ini justru lebih baik dan menyenangkan?" ungkap An Nuwa kemudian tersenyum senang.

Zhong Li juga bisa merasakan sikap dan tingkah laku yang ditunjukkan Nona Shen memang lebih ceria dan periang. Sebelum kejadian itu terjadi, sikapnya memang seolah tak punya semangat hidup dan selalu saja murung.

Nona Shen yang dulu sangat memikirkan tentang keluarga besarnya yang tak menyayanginya. Dan ayahnya pun juga tak peduli. Salah satu alasan keluarga besar Shen tak menyukainya sebab Shen Lige tak bisa membaca dan menulis, walaupun sudah diajarkan oleh beberapa guru.

My Beloved PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang