🐰Chapter 2 - Nona Majikan

20 6 1
                                    

Setelah kepergian Zhong Li meminta izin
untuk membeli bahan-bahan obat di toko obat keluarga Su yang letaknya lumayan jauh. Qiu Yan menatap gadis yang berada di dekatnya itu yang sedang duduk menunggu perintah. Gadis itu yakin pasti gadis yang menyebut dirinya sebagai pelayan pasti tahu banyak mengenai Shen Lige yang asli.

"Siapa namamu?" Qiu Yan mengawali pertanyaannya.

"Nona, lupa nama Nubi?" tanya An Nuwa yang dijawab anggukan singkat Qiu Yan. An Nuwa tak terkejut lagi sebab tabib sudah memberitahu mereka berdua.

"Nama Nubi adalah An Nuwa. Nubi masuk ke kediaman Shen sejak usia sembilan tahun. Dan Nubi sejak itu melayani Nona sampai sekarang," jelas An Nuwa.

"Baiklah, An Nuwa, kau sudah melayaniku sejak lama. Nuwa, apa kau dijual oleh orang tuamu sehingga masuk ke kediaman Shen?" tanya Qiu Yan. Dia penasaran dengan gadis yang nantinya akan menemani kesehariannya itu. Qiu Yan pikir tak ada salahnya dia mengenal lebih dalam tentang An Nuwa.

"Sebenarnya Nubi waktu kecil diculik oleh orang jahat saat pulang ke rumah. Saat itu orang tua Nubi sudah tak bernyawa lagi. Hingga akhirnya aku dijual ke kediaman Shen." Mengingat kenangan di masa lalu membuat An Nuwa merasa sedih.

Qiu Yan mendengarkan dengan baik kisah perjalanan hidup An Nuwa yang cukup menyedihkan. Kehilangan orang tua di usia muda dan dijual oleh orang jahat. Dan berakhir menjadi pelayan pribadi Nona Shen. Dia bisa merasakan bagaimana jika dirinya yang menjadi An Nuwa. "Maaf telah membuatmu teringat dengan masa lalumu," ujarnya merasa bersalah.

An Nuwa menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. "Tidak apa-apa. Nona, tak perlu merasa bersalah. Nubi senang bisa mengenal dan menjadi pelayan Nona selama sepuluh tahun terakhir ini."

Qiu Yan pun balas tersenyum. "Aku juga An Nuwa. Kau adalah gadis yang baik."

Tak lama Qiu Yan tertawa mendengar suara nyaring yang berasal dari perutnya sendiri. "Astaga, perutku sudah minta jatah. Tolong siapkan makanannya, ya!" Sambil memegang perutnya.

Untuk pertama kalinya An Nuwa mendengar nonanya itu tertawa dengan lepas seolah tak ada beban di dalam hatinya. An Nuwa pun tanpa sadar ikut tertawa. "Nubi akan siapkan makanan terlebih dahulu."

An Nuwa segera beranjak dari posisi duduknya, dia berjalan menuju ke arah dapur yang berada di bagian paling belakang rumah. Gadis itu pun sibuk menyiapkan bahan makanan yang ada untuk nona majikan.

Tanpa menunggu waktu yang lama, sebuah masakan telah matang. An Nuwa mengambil sendok besar dan memasukkan sup jamur panas ke dalam mangkuk.

"Nona pasti akan suka. Apalagi ini adalah salah satu masakan kesukaannya," ucap An Nuwa sambil berjalan membawa nampan berisi mangkuk ke dalam kamar. Aroma masakan menyebar di udara.

"Silakan makan, Nona!" An Nuwa meletakkan nampan di atas meja kecil yang ada di dekat ranjang.

An Nuwa mengambil posisi duduk di pinggir ranjang Nona Shen Ketiga. Setelah meletakkan nampan di atas meja kecil yang ada di dekat ranjang. An Nuwa menunggu perintah dari Nona Shen.

"Makananku datang juga. Aku tak sabar untuk mencicipinya." Dengan semangat Nona Shen mengambil mangkuk dan sendok kecil dari tangan An Nuwa.

"Masih panas!" Gadis itu mengipasi mulutnya yang terasa panas akibat tak hati-hati, dia langsung saja memakan sup jamur tanpa ditiup terlebih dahulu.

"Nona, hati-hati! Supnya baru saja matang."
Dengan sigap An Nuwa menyodorkan segelas air putih untuk meredakan rasa panas.

Dan Shen Lige tetap lanjut makan sambil meniup sup jamur agar supnya tidur dak panas lagi. Sampai supnya habis digantikan dengan rasa kenyang di perut.

My Beloved PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang