Mulai sekarang Qiu Yan dipanggil Shen Lige, ya!
Happy reading!
***
Sesuai keinginan Shen Lige, kedua pelayan yang setia menemaninya berjalan-jalan. Untuk beberapa saat mereka dalam keadaan hening, hanya ada suara burung-burung kecil yang bersiul dan suara dedaunan yang saling bergesekan. Suara itu membuat hati siapa pun yang mendengarnya akan merasa damai.
"Kenapa aku bisa tercebur ke dalam sungai?" tanya Shen Lige pada dua pelayanan yang berjalan beriringan. Secara tiba-tiba dia teringat saat pertama kali terbangun salah satu pelayannya membahasnya.
"Nona tidak mengingatnya?" tanya An Nuwa, Shen Lige mengangguk.
An Nuwa tampak ragu untuk mengatakannya. "Nubi hanya merasa Nona tak perlu mengingat hal buruk tersebut."
"Benar yang dikatakan An Nuwa, Nona," timpal Zhong Li.
"Katakan saja aku harus tahu apa alasannya!" pinta Shen Lige.
"Baiklah. Nona merasa tidak diperhatikan dan merasa kehadiran Nona tidak diharapkan di dunia ini." An Nuwa mengambil napas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Itu yang Nona katakan padaku saat malam hari sebelum Nona tidur. Besoknya sebelum matahari terbit Nona menenggelamkan diri di sungai," ucap An Nuwa, dia merasa sedih saat mengingatnya.
"Nona, tolong jangan berpikiran seperti itu lagi, ya?" mohon An Nuwa yang dijawab anggukan Zhong Li.
"Kami tidak tahu bagaimana kehidupan kami nantinya jika tidak ada, Nona," sahut Zhong Li.
Mata kedua pelayan tersebut tampak berkaca-kaca seakan ingin menangis. Mereka tak sanggup melihat Nona mereka terluka lagi. Hanya Nona Shen Lige yang memperlakukan mereka dengan baik di kediaman Shen dulu dan menganggap mereka berdua seperti saudara sendiri. Bagi An Nuwa dan Zhong Li, Nona Shen adalah keluarga mereka.
Shen Lige mendengarkan dengan baik penjelasan keduanya. Mendengar nada suara yang sedih itu membuat Shen Lige juga ingin ikut menangis. Entah apa yang Shen Lige asli pikirkan saat berpikir untuk bunuh diri? Padahal dia memiliki dua orang yang sangat sayang padanya bahkan melebihi rasa sayang mereka terhadap diri mereka sendiri.
Mengapa Shen Lige tak berpikir panjang sebelum melakukannya? Dan satu hal lagi, Shen Lige terlahir sehat dan tidak ada organ yang cacat. Ada banyak orang di dunia ini yang ingin memperpanjang hidupnya dengan melakukan berbagai cara apapun ini malah justru kebalikannya. Dia benar-benar tak habis pikir.
Tangan halus dan lembut Shen Lige memegang tangan An Nuwa dan tangan Zhong Li secara bersamaan. "Kalian tenang saja. Aku tak akan melakukan hal bodoh seperti yang aku lakukan seperti dulu." Tentu saja aku tak akan berbuat seperti itu! Karena aku bukanlah Shen Lige yang sama, sambungnya dalam hati.
"Nona berjanji tak akan melakukan hal nekat lagi 'kan?" tanya An Nuwa. Kedua orang berbeda usia itu menunggu jawaban dari Nona Shen.
Shen Lige mengangguk pasti. "Iya, aku berjanji tak akan pernah mengulanginya lagi."
Shen Lige berjalan di sekitar pepohonan sambil berbicara. "Aku baru memahami jika kehidupan itu sangatlah berharga. Jadi, aku tak akan menyia-nyiakan hidupku lagi."
"Sejak aku terbangun dari tidur lelapku, aku seperti terlahir kembali sebagai Shen Lige yang baru."
Pancaran mata yang penuh semangat dan tekad yang kuat bisa dilihat oleh An Nuwa dan Zhong Li. Keduanya merasa bahagia dan senang. "Kami merasa senang mendengarnya."
Shen Lige melihat ke sekitar sembari melihat keadaan. Sebagian besar rumah penduduk terbuat dari bahan kayu. Rumah penduduk juga jarang sekali terlihat. Jika pun terlihat pasti kiri dan kanannya banyak pepohonan dan tanaman liar yang tumbuh dengan subur. Sejak tadi Shen Lige, Zhong Li, dan An Nuwa berjalan-jalan hanya melihat satu sampai dua orang saja yang sedang melakukan aktivitas mereka. Keadaan memang sepi, bahkan Shen Lige sempat berpikir mungkin saja lebih banyak hewan yang tinggal daripada manusianya.
"Selamat datang di Desa Yunlai," ucap Shen Lige sembari membaca tulisan yang ada di papan nama berbentuk persegi panjang yang terbuat dari bahan kayu yang sengaja ditancapkan di atas tanah berumput.
Zhong Li dan An Nuwa pun saling pandang dengan ekspresi kebingungan bercampur kaget. Shen Lige tak sengaja melihat ekspresi Zhong Li dan An Nuwa yang sedikit aneh. Dan seperti hal yang tak wajar terjadi. "Hey, ada apa dengan kalian berdua?" tanyanya.
"Kami berdua hanya terkejut Nona bisa membaca dengan lancar." Kali ini Zhong Li yang menjelaskan setelah beberapa saat kemudian.
"Hah? Apa maksudnya?" Shen Lige bertanya balik. Dia tak mengerti.
"Nona sebelumnya sangat susah untuk membaca tulisan. Sekarang Nona bisa membaca tulisan itu dengan lancar tanpa tersendat-sendat," sambung An Nuwa menjelaskan.
Jadi, maksudnya Shen Lige asli tak bisa membaca? Jika tidak bisa membaca, maka tidak lancar saat menulis? pikir Shen Lige.
Shen Lige kemudian tersenyum sambil merapikan rambutnya. "Bukankah itu hal yang bagus? Kejadian tenggelam di sungai rupanya ada manfaatnya." Dia kemudian tertawa.
Semoga saja An Nuwa dan Zhong Li percaya padaku, batin Shen Lige.
Agak lama kemudian barulah An Nuwa dan Zhong Li mengangguk. Walaupun terdengar aneh dan tak masuk akal, selama itu hal yang baik untuk Nona Shen tidak masalah. "Iya, ya, Nona benar."
"Sepertinya di depan ada jalan setapak. Itu jalan untuk menuju ke desa lain?" tanya Shen Lige sembari menujuk ke arah depan. Di depan jalan setapak tanah.
Zhong Li dan An Nuwa pun melihat ke arah yang sama. "Ya, Nona benar. Itu adalah jalan menuju ke luar. Desa ini terletak tepat di belakang gunung Xi," jelas Zhong Li.
"Kalau mau ke daerah lain berarti harus mendaki gunung terlebih dahulu?" tanya Shen Lige menebak.
"Ada dua alternatif, yang pertama jalan yang lebih cepat kita mendaki gunung Xi. Dan cara yang kedua kita berjalan memutar gunung Xi," sahut Zhong Li.
"Kenapa Nona bertanya soal itu?" tanya An Nuwa yang merasa heran tak biasanya Nona Shen bertanya mengenai hal semacam itu.
Shen Lige lagi-lagi tersenyum, dia segera menggeleng. "Tidak apa-apa, hanya ingin tahu saja. Siapa tau informasi ini diperlukan nanti."
Setelah itu ketiganya berjalan untuk pulang ke rumah karena matahari sudah meninggi tanpa disadari. Saatnya untuk menyiapkan makan siang dan beristirahat.
***
"Nona, makanan telah matang silakan dinikmati." An Nuwa berkata dengan lembut sembari menata peralatan makan di atas meja makan lusuh dan tua dengan rapi. Asap putih mengebul dari masakan sembari membawa aroma yang nikmat.
Shen Lige mengambil sendok kayu yang tersedia dan mencicipi masakan setelah beberapa kali meniupnya. "Apa ini sop ayam? Tampaknya daging ayamnya masih segar." Ada jeda sebentar. "Dan ada rasa yang sedikit aneh juga." Lige sedikit mengaduk kuah sop.
"Iya, benar Nona. Beberapa saat yang lalu, Zhong Li berhasil menangkap seekor ayam liar."
"Dan Nubi berpikir untuk membuatnya menjadi sop ayam saja. Kandungan yang ada di sop ayam bagus untuk menutrisi tubuh Nona yang baru saja sembuh dari sakit. Dan ginseng bagus untuk memperlancar aliran darah."
***
Baca di Karya Karsa tanpa iklan. Ini linknya.
https://karyakarsa.com/nyayusilviaarnaz/my-beloved-prince
Atau bisa juga ketik judul novel My Beloved Prince
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Prince
RomanceDi kesempatan hidup keduanya Shen Lige hanya ingin menjadi manusia yang lebih baik, yaitu lulus sekolah kemudian bekerja. Rencana hidup itu mendadak berantakan akibat kehadiran Liu Yixin. Shen Lige terjerat hubungan yang tidak biasa. Bisakah mereka...