Sakura merasakan matanya terbuka pelan dengan cahaya berwarna putih di sekitarnya semua tampak berkabut, dan rasa lelah seolah menyelimuti kakinya rasanya kakinya seperti jelly, jadi dia tidak bisa bergerak sama sekali dia seperti sebuah orang ketiga dalam sudut pandang orang lain.
"Eh?,"
Sisinya dia bisa melihat dirinya sendiri nampak duduk di depan meja makan dengan seorang pria.
Dia terlihat bahagia?
Siapakah mereka itu, Sakura tidak tahu siapa namun sebuah cahaya ilahi, nampak menutupi bagian wajah pria yang dari tadi bersama dengan dirinya yang dewasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia melihat Sakura dewasa itu nampak tersenyum memeluknya, lalu mencium bahkan berpelukan mesra selayaknya seseorang yang sudah menikah.
"Apakah ini?,"
Bahkan sebuah cincin pernikahan terbelit di jemari mereka berdua dan terlihat bahagia.
Sakura yang melihat itu, hanya bisa terbengong-bengong ria melihat suasana hangat itu. Ada rasa penasaran dalam dirinya.
Dia tidak pernah memiliki hubungan asmara, selama Dia diangkat menjadi anak seorang dewa dan melakukan perjalanan perjalanan yang berbeda dan tidak mengharapkan pasangan, dulu sekali dia memang merasakan-nya tapi pria itu tak membalas perasaannya, justru mengabaikan pria yajmengejar pria yang dicintainya namun, justru tak menerima perjuangan pria itu.
Mengingat Sakura tidak bisa menua dan mati dan dia hanya bisa melihat orang-orang yang dia kenal dan dia sayangi di dunia-dunia sebelumnya menua dan meninggalkan mereka satu persatu, membuat dia tidak ingin berkomitmen dengan siapapun bahkan dengan seorang lelaki.
Tapi mengapa mereka bahagia sekali, mengapa dirinya yang ada di sana terlihat sangat mencintai lelaki itu, apakah itu adalah bentuk mimpi yang ingin diwujudkan selama ini.
Di sebuah rumah sederhana memiliki keluarga dan dicintai oleh seorang pria yang memeluknya sampai akhir hayat.
Tapi apa mimpi itu akan terwujud,dengan tubuhnya yang sudah seperti sekarang?
Zaki hanya bisa tersenyum kecut karena cukup iri melihat mimpi yang terwujud.
Saki sekarang adalah mahluk non Human yang tak hanya memiliki kecerdasan bahkan memiliki umur yang tak bisa dihitung, entah ini bisa disebut kutukan atau kebahagian.
