Judul : Pendamping Kazekage
Tulisan : Tomat-Chan
Episode : Putra Kazekage.--------------------------------------------------
🍅🍅Tomat-chan🍅🍅
--------------------------------------------------"Kamu Kage--!?,"
Saki sedikit terkejut atas kemunculan anak itu, sebelum mereka berdua saling terpaku sebentar.
"A-Anu,"
Anak itu terlihat gemetar sembari memeluk bonekanya dengan penuh ragu, dan memandang Saki, sementara Dimata Saki dia merasa seperti menakuti anak kecil.
"Uhk~ Maaf aku tidak menyangka ada kamu disitu,"Ucap Saki memandang aneh. "Seperti nya aku jadi tak sopan padamu, maafkan aku ya?,"Ucap Saki dengan nada terbata.
"...."Ucapan Saki terdengar membuat anak lelaki yang hampir dipanggil kazekage itu, hanya terdiam menjadi Respont.
'Apa aku melakukan kesalahan?'
Ucap Saki mengimbas tanganya kewajah lelaki itu, dengan tatapan ragu-ragu, dan spontan memegang bahunya.
"Anu~,"
BWOSSSHH!!!
Secara tiba-tiba sebuah gumpalan pasir muncul dan mengelilingi mereka seperti mau menenggelamkan saki dalam kabut pasir.
DUAST!!!
Namun bukan Saki si Anak Dewa bukan kaleng-kaleng yang lalu meninju udara sekitarnya, membuat pasir melayang sekitar mereka berhamburan kembali jatuh ketanah.
BUAST!!!
"Apa kamu baik baik saja?,"Tanya Saki saat kejadian mengejutkan tadi, membuat suasana canggung dan mendiamkan keduanya.
"Eh?,"
--------------------------------------------------
🍅🍅Tomat-chan🍅🍅
--------------------------------------------------1 Jam setelah itu
"Ano~,"Ucap anak lelaki itu, memanggil Saki yang sejak tadi dia Ekori, membuat pemandangan sekitar warga terlihat aneh namun tak ada yang berani mencegahnya justru menjauh dengan pandangan sinis.
"Kenapa lagi? Berhentilah mengikutiku selama 1 jam saat aku berkeliling kota,"Kelu Saki sepanjang jalan sejak tadi, membuat lelaki muda itu menunduk disudut kepala taddy bearnya.
Saki menghelah nafas melihat sekitarnya, pandangan semua orang terlihat macam-macam entah mengasihaninya atau justru sinis atas dirinya, bukan dia tapi anak lelaki dibelakang nya.
"....."
"Berhentilah mengikutiku?,"Ucap Saki menolak pinggang memandang datar, anak lelaki dihadapanya dengan wajah tidak takut.