Brakk
Hyunjin mendobrak pintu milik rumah Chaeyoung. Yang di sana terperagah kaget oleh kedatangan Hyunjin yang tiba-tiba. "Chan, gawat. cepat ikut dengan ku!"
"Tunggu— dia siap—"
"Jangan banyak tanya cepat." Mereka dengan segera keluar dari sana pergi mengikuti Hyunjin. Erick yang baru saja keluar dari tepat persembunyiannya ia bingung dengan mereka, apa yang akan mereka rencanakan?. Tanpa pikir panjang ia segera berlari ke arah parkir mobilnya yang sedikit jauh dari sana agar tidak ketahuan dan mengikuti mereka.
Dan disinilah sekarang, Hyunjin memberhentikan motornya pada sebuah gerbang dengan cat berwarna merah yang sedikit terbuka. Chaeyoung yang berada di dalam mobil bersama Changbin ia mngernyit— "pasar gelap."
Sebelum masuk, Hyunjin turun dari motornya yang di boncengi oleh Ryujin, ia berjalan ke arah mobil Chaeyoung lalu mengetuk jendela mobil itu, mengodenya agar di buka. Setelah di buka, ia segera membisikkan sesuatu rencana pada Chaeyoung yang langsung di angguki oleh wanita itu.
Setalahnya Hyunjin berjalan kembali ke arah motornya dengan dua jarinya mengode pada Chan untuk mengikutinya. Ryujin yang sedari tadi tak tahu apa-apa ia hanya diam di selimuti dengan kebingungan.
Brumm brumm
Hyunjin dan Chan menstater motornya hingga keluar asap dari knalpot motor mereka, sebelum menerabas masuk ke dalam. "Pegangan yang kuat. Okay?" ujar Hyunjin di angguki oleh Ryujin.
Chaeyoung dan Changbin turun dari mobil lalu membuka kan gerbang untuk keduanya yang langsung menerabas masuk tanpa pikir panjang. Segala yang ada disana mereka
tabrak tak peduli apa pun itu. Mereka berdua, Chan dan Hyunjin membawa motornya berputar putar menghancurkan pasar gelap disana, membuat orang orang berteriak keras tak kala sesekali melempari mereka dengan benda benda yang ada di sekitarnya.Changbin dan Chaeyoung mengangguk sekali bersama lalu berjalan dengan wajah serius mengarah pada sebuah gedung kecil tua yang di yakini tempat berkumpul nya para penjahat untuk menjudi dan lain sebagainya.
Chaeyoung dan Changbin mulai memasuki gedung tua itu, bisa di liat baru saja masuk Changbin sedikit tergoda dengan wanita-wanita seksi yang tengah menemani beberapa pria tua. Ia meneguk ludah nya kasar namun perut nya langsung di senggol dengan lengan oleh Chaeyoung.
"Akhh." Ringis Changbin. Chaeyoung meliriknya dengan sinis lalu berkata, "jaga mata mu bajingan."
Chaeyoung dan Changbin berjalan mengendap-endap pada pojokan sudut sembari menundukkan wajahnya.
Bukan ap- apa, hanya saja mereka berdua ini salah selebriti, pasti banyak yang mengenal mereka. Setelah sampai pada sebuah anak tangga mereka baru saja bisa lega menghembuskan nafas nya. Chaeyoung dan Changbin berjalan sedikit cepat ke atas menuju sebuah ruangan yang sudah di beritahu oleh Hyunjin. Namun, siapa sangka erik yang dari tadi mengikuti mereka tak di ketahui oleh siapapun itu berada disana.
Erick mengambil ponsel nya, ia menelpon seseorang lalu berbisik pada orang di sebrang— "selesaikan dengan baik, kita kepung mereka." Lalu di matikan sepihak oleh Erick.
Ia melanjutkan perjalanan nya untuk mengikuti dua orang di depannya. Sampai pada sebuah pintu berwarna hijau terbuat oleh besi, Chaeyoung hendak membuka kenop pintu nya. Namun, sebuah peluru datang menghampirinya dari arah lawan. Changbin yabg melihatnya, ia segera mendorong tubuh Chaeyoung dan alhasil dirinya yang terkena peluru tersebut pada lengan kirinya. Beruntung tidak parah.
"gapapa?" Chaey mengangguk dengan raut wajah khawatir. Changbin menengok ke arah kanan juga kiri memantau siapa yang telah menembaknya. Bersamaan dengan itu banyak orang yang mengepungnya baik dari arah kiri maupun kanannya. Bisa ia yakini itu adalah komplotan dari Mark Lee. "Dasar bedebah."

KAMU SEDANG MEMBACA
MANIAC : STRAY KIDS
Action[tamat] : 18+ terdapat banyak aksi kekerasan, harap bijak dalam membaca. persahabatan mereka hancur. membuat mereka penuh dengan hasrat saling membunuh. musuhnya, Mark, menginginkan kakaknya kembali walau harus di gantikan oleh nyawa. Mereka bodoh...