Anti Social-Social Club

13 0 1
                                    

Sejak terakhir bisa kuingat, bisa dikatakan banyak sekali kontak pertemanan yang tidak terjalin lagi. Mungkin, nomor whatsapp masih tersimpan di kontakku, saling follow dan berteman di media sosial, namun tidak saling menyapa, hanya saling melihat di snapgram dan postingan masing-masing, tanpa komentar apapun.

Beberapa orang punya prinsip, bangunlah sebanyak mungkin koneksi karena akan berguna di masa depan (atau malah menyusahkan? :p). Tapi, entah mengapa prinsip ini tak bisa aku terapkan. Aku lebih menghargai orang-orang terdekat yang memang keep in touch selalu denganku, tak mesti selalu bertemu secara langsung, namun tetap saling berkomunikasi membahas hal-hal yang kadang remeh (aku punya sekitar 4 orang teman dekat yang jarang bertemu tapi selalu keep in touch via dm Instagram dan WA kalau membahas hal yang penting).

Bukan tanpa alasan aku bersikap seperti ini, karena entah mengapa setiap ada kawan/kenalan lama tiba-tiba menghubungi (mostly by dm/messenger), hanya dengan 3 alasan:

1. Pinjam duit

2. Ngajak bisnis MLM, trading, etc

3. Akunnya dibajak dan dipake penipu

Huftt...

Oh iya, ada satu alasan lagi, butuh bantuan yang berkaitan dengan pekerjaan/keahlian kita. Kalo alasan terakhir tak masalah sih, selagi bisa jawab/bantu pasti aku lakuin. Tapi untuk alasan 1 & 2 aku tak bisa terima, kalau alasan ke-3 udah langsung skip aja jangan ketipu.

Manusia mudah berubah, dan Allah maha membolak-balikkan hati manusia. Pribadi yang kita kenal hari kemarin, tak akan sama dengan pribadi hari ini. Menurut pendapatku, ada baiknya bergaul secara akrab dengan orang yang memang selalu keep in touch sama kita, tak mesti selalu bertemu tapi yang selalu kontakan sama kita. Sesimpel isi DM ku dengan sahabat-sahabatku, bahas kdrama terbaru, berbagi resep masakan, saling komentar snapgram masing-masing, hal-hal remeh seperti itu. Karena apa? Karena orang yang sering kontakan dengan kita, secara alami pasti akan langsung menyadari perubahan yang terjadi pada diri masing-masing. Jadi, anti social-social club? Tak masalah buat aku yang dulunya supel abis sekarang jadi anak rumahan sejati.

Happy weekend,

Yess.

(Un)popular OpinionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang