Some of my friends, mereka cool banget! Gaya hidup dan style kekinian serta sangat menggambarkan masyarakat urban modern. Kadang, aku merasa takjub, wow bangga banget aku tuh kenal dan dikenal sama mereka. Dengan pekerjaan keren yang dulu jadi impian masa mudaku, sepertinya itu jenis kehidupan yang dulu aku idam-idamkan. Tapi, here I am, hidup di kecamatan, untuk ke kota terdekat butuh waktu 4 jam perjalanan yang cukup melelahkan. Ngomong-ngomong nih ya, aku gak lagi komplen tentang kehidupan, tapi bakal bahas betapa tidak semua impian pada akhirnya akan cocok dengan diri kita.
Lanjut ya. Aku bukannya tak pernah tak mencicipi pahit manis kehidupan bekerja di kota besar. Dengan style keren, kehidupan urban modern dengan segala macam hiburan di setiap sudut kota selalu ada untuk kamu yang berduit. Lalu apa iya ini lantas jadi kehidupan yang aku inginkan? Ternyata tidak, cukup 1-2 tahun aku menyerah dan berpikir, ini kayaknya bukan jenis kehidupan untukku. Dengan segala stres dan tekanan yang sulit aku toleransi, aku mulai mengubah pola pikirku. Aku sadar, slow pace adalah impianku. Lalu aku mulai migrasi kembali ke daerah yang jauh lebih sepi dengan konsep jauh dari fast pace.
Lalu apakah aku kini bosan? Ternyata, hampir 4 tahun di daerah kecamatan tak berasa buatku dibandingkan 2 tahun di kota yang terasa amat sangat lama buatku. Dan benarlah dugaanku, bahwa aku lebih ke orang yang cocok tinggal di daerah, atau kalau mau bilang kampung bisa juga. Tak masalah buatku jika hanya sebulan atau dua bulan sekali baru ke kota, itupun aku tak mau berlama-lama. Aku cenderung merasa anxiety jika harus terlalu lama meninggalkan rumah dan kucingku. Dan jujur, aku tak begitu merindukan segala jenis hiburan kota. Mungkin, karena sekarang udah ada internet, aku gak bakal khawatir FOMO juga kali ya. Lagian, mau nonton apapun sekarang bisa lewat streaming. Terus, pengen makan sesuatu yang cuma ada di kota? Misal, pizza atau lasagna. Nah, aku bisa atasi dengan bikin sendiri, ini juga bantu meningkatkan skill memasakku. Untuk bahan-bahan anehnya biasanya aku order online atau beli ketika berkunjung ke kota. Semudah itu darling!
Beruntung juga aku punya suami yang punya pola pikir yang sama denganku, jadi aku merasa lebih mudah menjalani kehidupan yang kami punya saat ini. Hiburan yang bisa kami nikmati di sini, bisa dikatakan sederhana. Membaca, menonton film streaming, memasak, berkebun, jalan-jalan pagi di taman hingga sekedar bermain badminton di halaman rumah. Dan itu membuat hidup terasa lebih bisa dinikmati tanpa harus stres berlebihan karena hal-hal yang tak bisa kita kontrol, seperti macet di jalanan, desak-desakan di commuter line, atau menghadapi orang menyebalkan khas masyarakat kota (iykyk).
Namun teman, pada akhirnya that's life. Kehidupan yang aku jalani belum tentu cocok untukmu, seperti kehidupan kota yang tak begitu cocok untukku. Namun, kita harus memilih apa yang paling diinginkan hati saat rasanya mental sedang berjuang untuk selalu waras. Dan, tak ada yang tahu jika belum mencoba. Selamat menikmati kehidupan :)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)popular Opinion
Non-Fiction"The synonym for an unpopular opinion is an obnoxious or controversial opinion. Unpopular opinions may be true or false, but people tend to not discuss them for fear of being judged. Even so, it is advisable to express them because you might find so...