2

968 98 12
                                    

Semenjak kejadian tadi pagi, lisa memilih mengasingkan diri diruang latihan. Terus memaksa tubuhnya sehingga pikirannya tetap waras. Kenangan-kenangan seakan menerobos masuk kembali ke dalam pikirannya.

"Berhentilah, kau menyakiti dirimu lagi" lagu yang tadi mengalun kini berhenti di gantikan deru napas yang keluar dari mulutnya. "Bukankah dulu sudah ku peringati dirimu, jangan menghabiskan harimu dengan cara menyiksa tubuhmu. Mulailah kasihan dengan tubuhmu" suara itu adalah donghyuk salah satu member ikon, teman seperjuangan lisa.

"Hanya ini cara agar menjaga pikiran ku tetap waras" lisa mundur dan duduk bersandar didepan kaca lalu mengambil air minumnya dan meneguknya dengan cepat.

"1 hal yang membuatmu tetap terlihat waras sekarang adalah kau masih bisa meneguk air itu" donghyuk melangkah mendekati lisa dan menyerahkan sebungkus sandwich "untuk makan siangmu, teddy hyung tadi mencarimu. Katanya kau sulit dihubungi semenjak tadi dan ternyata kau disini"

"Gomawo oppa" lisa megambil sebungkus sandwich itu dan membuka bungkusannya "seharusnya aku terbang saja keluar kota agar kalian tidak menemukanku. Padahal ponsel ku sedang ku isi daya, semalam aku lupa mengisinya dan kurasa itu mati saat rapat berlangsung" lisa berbicara sambil menikmati sandwich ditangannya

"Ku dengar kau tadi 1 lift dengannya" donghyuk tau permasalahan temannya ini, dan dia tau batasannya karena tau dia tak akan pernah bisa memihak siapa pun.

"Hm begitulah" lisa mengangkat bahunya seakan menunjukkan dia tidak peduli

"Aku tidak akan menyarankan apapun padamu, karena ini hidupmu. Tapi cobalah untuk tidak menyakiti tubuhmu jangan membuatku terlihat seperti teman yang tak mengurusmu" lisa masih mengunyah roti isi nya itu menatap donghyuk

"Sandwichnya enak tapi sudah agak dingin" lisa melihat kearah sekitar ruang latihan ini, terlihat megah dan sunyi. Seperti dirinya

"Hah kau memang tidak tau diri ckckck" hampir saja donghyuk memukulnya namum masih bisa ditahan karena mengingat sifat lisa yang tidak bisa ditebak. "Aku tau seharunya ku cekoki saja kau minuman agar bisa berbicara normal"

"Hm good idea, tapi apakah aku yang akan dicekoki atau kau" lisa mengangkat alisnya tanda dia menunjukkan bahwa dia tak akan mabuk dengan begitu saja

"Ckck ya ya aku tak akan pernah bisa membuat mu mabuk heih entah terbuat dari apa makanan dithailand sehingga menghasilkan tubuh seperti mu. Apakah ini akibat kau yang tiap malam minum? Sehingga tuhuhmu mulai terbiasa? Kalau memang seperti itu kau sudah tidak bisa diselamatkan"  donghyuk berjalan ke sudut ruangan dan meletakkan jaket serta tas nya "pergilah ke ruangan teddy hyung, sepertinya dia akan membicarakan demo lagu yang kau berikan" donghyuk mulai sibuk dengan ponsel dan mencari-cari lagu untuk dirinya latihan

Sedangkan lisa menyuapkan suapan terakhir roti isinya dan berdiri sembari meminum air yang tersisa dibotol minum yang dibawah nya. Dia melangkah menuju kearah tasnya dan mengikat rambutnya asal membiarkan helaian rambutnya berantakan.

"Baiklah karena aku diusir dari ruang latihan ku sendiri aku harus pergi, bye oppa semoga harimu buruk selalu" lisa mengambil ponselnya di bangku dan berjalan ke luar

"Eish anak itu tak pernah berubah" donghyuk menggeldngkan kepalanya pelan dan mulai menari mengikuti lagu yang diputarnya.

Sementara itu lisa masih berdiri didepan lift dengan ponsel yang baru saja dia nyalakan, dia menatap kearah lift yang sama dan tersenyum sinis mengingat dampak yang dihasilkan pria itu padanya.

"Bodoh" lisa seakan menertawakan dirinya sendiri karena 8 tahun masih tidak cukup untuknya.

Drrrttt drttttt. Drrttt drrttt

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang