"Ayolah Hinata....menjadi bajak laut itu menyenangkan...." bujuk Luffy untuk kesekian kalinya, sang kapten kapal telah menawarkan atau lebih tepatnya memaksa untuk bergabung dengan krunya dari semalam sejak Hinata mengakui dirinya sebagi seorang shinobi.
"Maaf Luffy-san, tapi aku tidak bisa." dan untuk kesekian kalinya pula, Hinata kembali menolaknya.
Gadis itu merasa kagum dengan kegigihan hati Luffy, tapi yang membuatnya terheran-heran adalah tidak ada satupun dari anggota topi jerami yang mencoba untuk menghentikannya. bahkan saat Hinata meminta tolong pada Usopp untuk membantunya, pria itu berkata dengan bijak.
"Percuma saja Hinata, melawan keras kepala luffy itu lebih sulit dari pada mengalahkan younko."
Dan saat Hinata bertanya siapa itu younko? Usopp menjawab dengan sok bijak lagi.
"Percayalah padaku, kau tidak akan mau tau siapa mereka!!"
Luffy terus-terusan mengatakan alasan-alasan menyenangkan yang Hinata yakin jika yang ada di posisinya saat ini Kiba, pria pecinta anjing itu tidak akan berpikir dua kali untuk mengatakan ya. tapi sayang sekali, shinobi yang terjebak di dimensi ini adalah seorang gadis sederhana yang tidak tertarik pada petualangan dan hatinya telah tertanam di Konoha, lebih tepatnya pada seorang pria bernama Naruto Uzumaki.
"Aku benar-benar minta maaf Luffy-san." dari pada menolak, Hinata lebih terdengar memohon kali ini.
Zoro menghela nafasnya, mulai bosan dengan pemaksaan sepihak yang tanpa ujung ini. "Oi Luffy, sudahlah jika dia memang tidak mau, berhenti memaksanya." ucapnya, tapi sang kapten sama sekali tidak mendengarnya, yang membuat Zoro pada akhirnya menarik Luffy agar menjauh dari gadis ninja itu.
Saat zoro menolah, gadis itu tersenyum dan menggumamkan terima kasih.
Nami mendekati Hinata dengan senyum secerah mentari dan aroma buah jeruk-nya, "Hahaha...maaf ya Hinata, tapi begitulah luffy, jika ada yang dia inginkan, dia tidak akan berhenti sampai dia mendapatkannya." sang navigator meletakan kedua tangannya pada tepian kapal, menikmati semilir angin menerpa wajahnya, pikirannya melayang mengingat petualangan mereka "Tapi tenang saja, meski begitu dia menyukai kebebasan, jadi jika kau memiliki alasan yang bagus atau benar-benar tidak ingin bergabung, dia tidak akan memaksakan kehendaknya."
"Tidak apa-apa Nami-san. aku mengerti, aku pun punya banyak teman - teman dengan watak yang serupa" wajah teman-temannya di Konoha kembali terbayang, Hinata mengikuti arah pandang Nami, birunya langit dan lautan menjadi pemandangannya setiap hari, jauh berbeda dengan Konoha yang selalu diselimuti hijaunya dedaunan, tapi Hinata tidak pernah bosan mengaguminya, gadis itu menjadi melankolis "orang-orang yang keras kepala seperti mereka, aku menyukainya."
"Benarkah? baguslah kalau begitu..." Nami kembali terkekeh. "Tapi kurasa, keras kepala dan egois perbedaannya sangat tipis, bukan?"
"Yah..." Hinata ikut terkekeh.
Mereka berada disana cukup lama, Nami menceritakan kejadian-kejadian menarik dalam petualangannya selama berlayar dengan kru topi jerami, yang membuat Hinata bersemangat, kagum, sedih dan senang pada saat mendengarkannya. Penuturan Nami jelas berbeda jauh dari yang luffy katakan, mungkin karena sudut pandang pria dan wamita berbeda.
"Eh...benarkah? ada pulau diatas langit dan dibawah lautan ?" Hinata terperangah, setengah tidak percaya.
Nami mengangguk "Uhm, memang kedengarannya seperti cerita bohong, kalau kau tidak melihatnya dengan kedua matamu sendiri. awalnya aku juga tidak percaya, tapi saat itu luffy sangat ingin pergi kesana dan kami akhirnya menemukan cara untuk datang ke pulau itu....aku bahkan menghabiskan 2 tahun untuk mengasah kemampuan navigatorku di pulau langit."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Short Journey
FanfictionPerjalanan singkat yang dilalui Hinata Hyuga dengan kelompok Bajak laut topi jerami memberikan kenangan yang tak terlupakan bagi gadis itu. Pria itu mungkin tidak menyadarinya. tapi hati Hinata telah tertinggal di kapal yang berlayar untuk mencari...