Zoro mengakhiri sesi latihannya siang itu dengan menyimpan barbel yang sedari tadi dia pegang. Sekujur tubuhnya telah penuh dengan keringat dan peluh. Dia mengambil handuk yang ada dan mulai mengelap tubuhnya. Ketika suara tawa teman-temannya terdengar Zoro memutuskan untuk melihat melalui salah satu jendela dan mengecek apa yang sedang terjadi.
Dibawah sana, seperti biasanya. Luffy,Usopp dan Chopper sedang melakukan hal yang bodoh. Mereka memasang ekspresi konyol di wajah mereka dan mulai tertawa terbahak-bahak setelahnya. Tidak jauh dari tempat ketiga orang bodoh itu, Robbin dan Hinata sedang membaca buku sambil berbaring di atas kursi pantai, lalu Sanji datang sambil membawa dua gelas parfait untuk kedua gadis itu. Zoro masih bisa mendengar ketika Luffy merengek pada Sanji kalau dia juga ingin hal yang sama.
Lalu perhatiannya kembali pada gadis asing itu. Baru empat hari gadis itu berada sekapal dengan mereka, tapi rasanya dia seperti telah menjadi sahabat baik bagi semua orang. Bahkan Robbin yang biasanya tidak mudah percaya pada orang asing, memperlakukan gadis itu seperti adiknya sendiri.
Harus Zoro akui, gadis itu memang pintar membuat orang-orang di sekililingnya menjadi menyukainya.
Pikirannya kembali pada tiga hari yang lalu, ketika gadis itu ikut bertarung melawan angkatan laut.
...............................................................................................................................................................
Suara ledakan meriam terdengar di udara. Seluruh anggota topi jerami terbangun karenannya. Mereka semua telah memenuhi geladak kapal, ketika kapal angkatan laut telah mendekat. Kecuali, sang kapten kapal yang masih tertidur dan keluar dengan diseret oleh Usopp. Zoro telah bersiap dengan ketiga pedangnya untuk bertarung. Hinata yang mengerti keadaanya segera memasang kuda-kudanya dan bersiap untuk bertarung juga. Gadis itu berpikir, ini adalah kesempatannya untuk membuktikan kalau dia bukanlah bagian dari angkatan laut atau apapun itu yang Zoro tuduhkan padanya.
Para prajurit angkatan laut dengan cepat memenuhi geladak kapal dan menyerang mereka tanpa peringatan. Para bajak laut bertarung dengan malas, karena tidur mereka terganggu.
"Kenapa kita harus bertarung di tengah malam seperti ini!" keluh Nami. Sambil mengeluarkan bola-bola hitam dari tongkatnya. Lalu tidak lama kemudian bola-bola itu bersatu dan membentuk awan hitam yang besar. Dengan sekali sentakan, petir menyambar para prajurit angkatan laut.
"Hebat Nami-san! Apa itu kemampuan buah iblis-mu?" tanya Hinata dengan antusias, jurus Nami mengingatkan Hinata pada raikiri milik Kakashi-sensei.
"Itu bukan kemampuan buah iblis Hinata. Tapi senjataku" Nami sedikit melirik kearah luffy yang masih tertidur nyenyak di sudut kapal. "Dasar si bodoh itu! bisa-bisanya tertidur disaat genting seperti ini!" keluh sang navigator kapal.
Nami mendekati Luffy dan memukul kepalanya dengan keras. "BANGUN LUFFY!!!"
Tapi sayangnya, perbuatannya tidak berefek apapun pada sang kapten. Di lantai tiga kapal, Usopp berdiri dengan memegang ketapelnya. "Berhenti mengeluh Nami ." katanya
"Eh, kenapa kau malah ada disitu? para prajurit angkatan lautnya juga ada disana" Nami mengatakannya sambil menunjuk tempat yang berlawanan dengan tempat Usopp berada.
"Aku ini Sogeking, aku petarung jarak jauh." katanya dengan percaya diri.
"Bilang aja kalau kau takut, Usopp!"
"Apa kau bilang? Lihat saja ini!" katanya sambil menembakan beberapa peluru kearah pasukan angkatan laut. Dengan cepat sebuah tanaman karnivora tumbuh dan mulai menyerang para prajurit angkatan laut. Hinata terlalu sibuk bertarung dan tidak melihat ketika Usopp menembakan pelurunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/208753998-288-k449909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Short Journey
FanfictionPerjalanan singkat yang dilalui Hinata Hyuga dengan kelompok Bajak laut topi jerami memberikan kenangan yang tak terlupakan bagi gadis itu. Pria itu mungkin tidak menyadarinya. tapi hati Hinata telah tertinggal di kapal yang berlayar untuk mencari...