Kunoichi?!

963 66 48
                                    

Declaimer : I don't own One Piece or Naruto.

Baru sadar kemarin-kemarin ngga nulis declaimer.

.................................................................................................................

Sebuah pemandian air panas alami adalah tempat yang sangat tepat untuk membuang segala penat dan kegelisahan yang ada. Dalam acara jalan- jalannya yang berakhir dengan Chopper yang menghilang atau mungkin ia yang menghilang, Zoro justru menemukan keberuntungannya di tempat ini. Tanpa berpikir panjang si pendekar pedang memutuskan untuk menanggalkan seluruh pakaiannya dan berandam disana. Tempat itu cukup tertutup, jadi pasti tidak masalah jika ia telanjang. 

Saat dia kembali ke kapal nanti, dia pasti akan mengajak mereka ke tempat ini. Zoro yakin mereka pasti akan menyukainya, kecuali Chopper yang tidak tahan panas. Kehangatan yang menyelimutinya membuat tubuh Zoro terasa rileks, dengan udara pegunungan yang dingin membuatnya menjadi mengantuk. 

Tak butuh waktu lama bagi pria itu untuk masuk ke alam bawah sadarnya dan tertidur dengan pulas di tempat itu.

Tanpa Zoro sadari, Hinata bersandar disebuah pohon yang tak jauh dari tempatnya berendam. Mukanya memerah dan dia hampir pingsan karena menyaksikan seorang pria membuka bajunya tepat di depan matanya. 

Meskipun tidak secara harfiah.

...................................................................................................................................

Selama beberapa jam Hinata terduduk di bawah sebuah pohon yang cukup rindang,  menunggu Zoro selesai dengan kegiatannya. Matahari telah naik ke atas kepalanya dan pohon itu seakan melindunginya dari sinarnya yang terik. Dia bertanya-tanya, apa pria itu tidak merasa kepanasan? Namun, Hinata tidak lagi berani untuk mengintip dengan Byakugan-nya. 

Dia tidak ingin mengalami 'kecelakaan' yang sama untuk kedua kalinya. 

Beberapa kali Hinata hampir tertidur di tempat itu dan beberapa kali pula dia tergoda untuk masuk ke salah satu kolam air panas yang cukup jauh dari tempat Zoro berada. Hanya saja Hinata tidak bisa memastikan kapan pria itu berhenti berendam dan dia khawatir jika ia akan keasyikan.

Sampai akhirnya, ia mendengar suara gemericik rumput dan langkah kaki seseorang. Ia berdiri dari tempatnya dan menemukan Zoro tengah berjalan kearahnya.

Zoro telah berpakaian seperti biasanya, dengan  bagian dada laki-laki itu yang terbuka dan memperlihatkan otot-otonya yang terbentuk dengan sempurna, luka jahit yang membekas di sepanjang dada hingga perutnya seakan menunjukan betapa beratnya latihan yang dia jalani. Tetesan air masih berjatuhan dari ujung rambutnya yang berwarna hijau, membasahi baju juga lehernya. 

Tiba-tiba, pikiran Hinata kembali ke beberapa jam yang lalu saat dia melihat pria itu telanjang. Gadis itu lalu berbalik dan menutupi mukanya yang tengah terbakar karena malu. Dalam hatinya dia merutuki dirinya sendiri atas apa yang baru saja dia pikirkan. Beberapa kali dia menggelengkan kepalnya dengan kasar, lalu menggumamkan nama Naruto, bagaikan sebuah mantra yang akan menghilangkan bayangan laki-laki itu dari pikirannya.

"Hei, apa yang kau lakukan disana?" Zoro menatapnya dengan aneh melihat tingkah laku gadis itu, bukankah dia seharusnya bersama Nami dan yang lainnya? Kenapa dia berada di tempat ini sendirian?

"Apa kau tersesat?" Tanya nya lagi. Hinata berbalik dan menatap pria itu dengan muka yang masih memerah, dia ingin mengatakan bahwa sebernarnya Zoro lah yang tersesat, dan dia juga telah menunggu pria itu berendam selama beberapa jam. Hanya saja, dia tidak ingin Zoro salah paham atas apa yang terjadi.

The Short JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang