Semua orang berhamburan keluar dari mobil mereka. Dengan style dan kostum yang unik mereka kenakan.
Rumah besar bak istana ini merupakan tempat yang sangat tepat sekarang untuk perayaan pesta ulang tahun Kara. Yang merupakan rumah keduanya orang tua Kara.
Semua bersorak ria memasuki gerbang besar bak anak amerika yang haus akan pesta. Gelak tawa, canda ria mereka luapkan malam ini.
Bahkan teman-teman Kara dari luar sekolah juga ikut hadir, dengan kostum satu geng mereka, yang membuat acara semakin memukau, alunan musik jazz dan rock menambah berkesannya party malam ini.
Awalnya Kara ingin tema pestanya lebih kalem dan santai, tapi karena acara ulang tahunnya pas banget dengan hari kelulusan, sekaligus deh pikirnya untuk lebih nyentrik untuk sebuah perayaan.
Kara yang di temani Nola memasuki area taman yang luas bak taman kerajaan. Di sambut sorak tangan gemuruh teman-temannya.
Tak lepas senyum lebar dari wajah Kara sekarang, ia menjadi bintang malam ini, paling bersinar, yang paling cantik untuk sebuah sorotan cahaya yang berkilau.
Dengan kostum bak cinderella, mahkota putih bertengger di kepalanya, Kara begitu cantik dan menawan.
Semua pasang mata mengarah ke arah Kara. Tak lepas pujian keluar dari mulut masing-masing pria tampan di sekolahnya.
"Gila! Cantik banget Kara malam ini," seru mereka.
Malam semakin seru dengan kehadiran Arya dan teman-temannya. Semua perempuan langsung beralih ke arah mereka dengan tingkah tak bisa diam bak cacing kepanasan.
Arya yang mengenakan kostum karakter Sheriff Woody Pride, membuat ketampananya semakin meraja lela. Para wanita semakin menjadi-jadi ingin mendapatkannya.
Aura ketampanan dari Arya membuat semua wanita tak bisa fokus dengna acara ulang tahunnya Kara malam ini. Mereka beralih menatap Arya terus menerus.
"Gila juga ya, beruntung banget gua jadi teman lu Ar, aura kegantengan lu ke transfer ke diri gua," ucap Beni yang langsung mendapat tampolan Lutfi hingga membuat mereka tertawa.
Arya dan teman-temannya pun memasuki Area pesta di rumah ini.
Semua pasang mata mengarah ke arah mereka, terutama Arya.Kara yang berada di depan acara, langsung ikut terpana dengan kehadiran Arya di pestanya. Kejadian dua hari yang lalu masih membekas di kepalanya.
Kaki Kara kaku, tangannya dingin, hatinya terus berbicara, ia ingin menyapa Arya, secara ini adalah pesta miliknya. Tapi di satu sisi Kara takut jika Arya mencueki dirinya.
"Kar, lihat deh, tuh anak datang," bisik Nola yang ikut bengong dengan kedatangan Arya.
Secara Arya adalah anak yang tidak pernah mau bergabung dengan acara seperti ini, apalagi mau mengenakan kostum seperti ini, ini bukanlah seorang Arya yang Nola bayangkan.
Cahaya malam hanya terfokus kepada mereka berdua, Arya dan Kara. Semua pasang mata saling mengagumi antara keduanya. Yang satunya tampan, yang satunya cantik jelita.
"Jadi gue harus bagaimana?" bisik Kara pelan.
"Lho maju, dan sapa dia," sahut Nola hingga membuat mata Kara membulat lebar.
Dengan rasa gugup yang menggebu, Kara memberanikan diri melakukan langkahnya maju ke depan menemui Arya dan teman-temannya.
"Hai! Makasih ya kalian udah mau pada datang," ucap Kara sambil tersenyum dengan melirik ke arah Arya yang pandangannya hanya fokus ke arah depan tanpa melihat ke arah Kara.
"Iya, Kara, happy birthday ya, btw cantik banget lho malam ini," sahut Beni.
"Bisa aja lu Ben," ledek teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARAYA
Romance"Apakah salah, seorang istri mencintai suaminya, meskipun suaminya tidak mencintainya," Isak tangis pecah membasahi pipi ranum gadis 19 tahun ini. Ia sudah tak kuasa menahan sakit yang mengganjal di hatinya selama ini. "Maaf! Sampai kapanpun, gue g...