Halo, Naya Arshavina.
Setelah melewati proses seleksi, kami ingin menyampaikan bahwa sayang sekali, kamu belum berhasil lolos seleksi program Beasiswa Inovatif Bangsa — Batch 2.
Gagal lagi.Aku menghela napas. Membaca salah satu email yang masuk di kotak pesan membuat mataku berair menahan air mata. Udara terasa sesak dan berat untuk dihirup.
Namaku Naya Arshavina. Mahasiswi jurusan teknik arsitektur di sebuah universitas ternama. Aku terlahir dari keluarga sederhana yang memiliki ekonomi pas-pasan.
Kedua orang tuaku bekerja di tempat yang sama, yaitu pabrik mebel. Ibuku bekerja sebagai pencatat persediaan produksi, sedangkan ayahku bekerja sebagai pengrajin mebel.
Aku juga memiliki seorang kakak yang saat ini sedang menempuh pendidikan kuliah semester akhir di Jerman. Kudengar kuliah di sana bebas biaya pendidikan, tapi untuk biaya buku dan kehidupan sehari-hari tentunya berasal dari orang tuaku.
Perbedaan mata uang yang besar antara rupiah dan euro menyebabkan kedua orang tuaku bekerja lebih keras untuk bisa membiayai buku-buku kuliah kakak. Kakakku sebenarnya juga merasa tidak enak kalau sering ditransfer uang karena dia bilang uang kerjanya di sana cukup untuk kebutuhan sehari-harinya.
Kakak bilang selama liburan musim panas, dia bekerja part time di sebuah restoran dan gajinya juga dibayar per jam. Namun, orang tuaku takut gajinya tidak cukup, makanya mereka tetap mentransfer uang tiap bulan.
Belum lagi aku juga mulai kuliah dan harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester. Beban ekonomi semakin bertambah. Makanya aku sering mendaftar banyak beasiswa, karena aku ingin meringankan beban orang tuaku.
Namun, semua pihak yayasan beasiswa menolak berkasku. Aku selalu berpikir di mana letak kesalahan pada berkasku dan berusaha memperbaikinya. Aku sudah sering menonton video orang-orang penerima beasiswa di youtube, mengikuti semua tips-tips yang diberikan. Tapi selalu saja gagal.
Sakit rasanya melihat setiap perjuanganku mati-matian mencari beasiswa selalu gagal. Kotak sampah email-ku penuh dengan penolakan dari berbagai pihak dan yayasan. Mataku terasa panas. Bulir air mata menjatuhi pipiku. Aku menyeka mataku, dan aku yakin saat ini wajahku pasti sangat jelek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck with You ✅
FanfictionDua orang terjebak saat peresmian gedung baru. fanfiction: Jay ENHYPEN x OC genre: fluff, forced proximity, kinda enemies to lovers, romance category: short story (completed) warn: harsh words, liminal space situation, mention of ghost, bahasa baku...