papa itu hebat,pintar membagi waktu dengan
Pekerjaan dan keluarga padahal pekerjaan papa banyak.nanti kalo agam besar mau jadi seperti papa.Ringisan dari bibir Agam terus terdengar oleh dirinya sendiri karena tidak ada seorang pun yang mau membantunya,dia mencoba mendudukkan dirinya menyender pada lemari, pelipisnya robek tapi dentingan sendok masih terus terdengar.apakah mereka tidak melihat jika dirinya juga bagian dari keluarga.
"Kak alea kapan pulang?agam sakit kak"tidak ada yang bisa Agam harapkan kecuali alea, satu-satunya anggota keluarga yang bisa dan mau menolongnya ketika perlakuan Mereka seenaknya padanya,Agam tidak akan mengatakan kenapa alasanya tapi alea bisa mengobati lukanya tanpa curiga apapun dengan alasan yang agam berikan
Dua jam agam tetap pada posisi sebelumnya, pinggangnya lelah tapi dia tidak sanggup untuk berdiri,rasa nyeri pada tubuhnya akibat pukulan kemarin masih terasa,bahkan dia juga tidak mendapat makanan sedari pagi,sudah cukup menjadi alasan mengapa tubuhnya tidak mampu dia gerakkan.
"ADEK.."alea berteriak dan bergegas menghampiri agam,tubuh agam telah ada di dekapan hangat alea,harum dari tubuh kakaknya mampu membuat hati agam terasa hangat, sepertinya alea baru saja selesai mandi
"Aduh.keningnya berdarah?kenapa habis jatuh?"alea membawa Agam menuju kamar tamu setelah mendudukkan Agam di atas kasur, alea Bergegas untuk pergi mengambil kotak di bawah tangga rumah
"Kenapa bisa sampe kayak gini hmm..."alea telaten membersihkan bekas darah kering dari pelipis adiknya air yang di bawa dalam baskom telah berubah warna menjadi merah,bahkan bekas lukanya kembali mengeluarkan darah dari pelipisnya
" jawab kakak dong dek?"Setelah berhasil menghentikan pendarahan Tangan alea melepas plester yang sekarang telah tertempel rapi di pelipis Agam,"hey"tangan hangat alea sekarang memegang dagu agam anak ini dari tadi hanya menundukkan kepalanya tanpa inggin menjawab pertanyaan yang alea berikan
"jawab kakak.darahnya udah kering kenapa gak minta tolong??"tangannya berubah menyentuh kedua pipi adiknya,manik mata mereka saling bertemu membuat agam jadi takut untuk berbohong
"Kejedot kak,Agam gak liat-liat"tapi bagi Agam berbohong adalah kesehariannya untuk menutupi betapa kasar perlakuan mereka"Oh iya kaka dari mana?tadi kan papa pulang,mereka nungguin kakak" Agam mengalihkan pembicaraan tidak mau lagi membahas ini.
"Kakak ada tugas jadi gak bisa cepet-cepet pulang,kakak juga udah telfon mama kok, oh ia kamu dapat hadiah apa dari papa??"alea merapikan lagi kotak p3k memasukan obat kembali kedalamnya,alea tau adik nya sedang tidak baik-baik saja.tapi alea tidak akan memaksa adiknya untuk menceritakan tanpa kesadaran agam sepenuhnya.