Melangkah untuk Mengalah
Kulangkahkan kaki ini,
Menerjang aliran sungai,
Yang dipenuhi kerikil,
Tajam dan licin,
Air mata terus mengalir,
Beranak dan tak mau berhenti,
Kenapa perpisahan begitu memilukan hati?Kenapa kau memilih berpisah padahal aku tidak menginginkannya?
Hatimu sudah setajam batu ini kah?
Tak ada sisa kasih sayang yang mengendap di sana kah?
Atau memang ini yang kau inginkan sejak awal?Ah... dunia rasanya tidak adil padaku,
Dalam rintik hujan terus kulantunkan syair sendu,
Berharap agar membekukan hatiku,
Namun kenangan itu tak kunjung sirna dari pikiranku,
Kenapa senyummu terus terngiang tak tahu waktu?
Membuatku hancur tercerai bagai debu,
Terhempas dan mendarat sesuka hatiku,
Namun ingatanku terus tertancap padamu,Wahai kekasih hatiku,
Maukah kau memberiku satu kesempatan baru,
Akan kurajut kisah ini dengan lebih serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Sendu Untukmu, Wahai Kekasih Hatiku
PoetryKumpulan syair sendu dari seorang pecinta kepada kekasih hatinya. Untuk semua pecinta yang saat ini sedang merindukan kekasihnya. Untuk semua kekasih yang merasa hampa tanpa pecinta di sisinya. Serta untuk semesta raya dan maha Kebesarannya.