Semakin Dekat [19]

70 26 53
                                    

- Selepas Senja -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Selepas Senja -

Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu. Kini hari pernikahan Haikal dan Ayana sudah di depan mata. Segala persiapan juga sudah sempurna. Semua berkat usaha dan juga kerja keras Haikal. Seperti yang pernah Haikal katakan sebelumnya. Segala biaya pernikahan memang Haikal yang menanggung sepenuhnya. Meski ibu Ayana terus memaksa agar bisa membantu, tapi Haikal tetap kukuh menolaknya dengan alasan yang sama.

"Haikal, kau pasti sangat lelah bukan? Semuanya kau sendiri yang mengatur. Tolong jangan sampai kau jatuh sakit." Peringat Ayana. Mendengar hal itu, Haikal kini mendudukkan diri tepat di samping Ayana. Meraih secangkir teh dan menyeruputnya perlahan. Sore ini ia memang sengaja mendatangi Ayana setelah memastikan jika gedung yang ia sewa benar-benar telah siap.

"Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir. Aku tadi hanya memeriksa apakah gedung yang aku sewa sudah benar-benar siap. Pernikahan kita akan berlangsung tiga hari lagi. Aku tidak ingin ada sesuatu yang tidak beres nantinya. Saat hari bahagia kita tiba, aku ingin semuanya bisa sangat sempurna. Karena wanita yang aku nikahi adalah sosok wanita yang begitu sempurna." Ayana tersenyum saat mendengarnya. Haikal memang selalu berhasil membuatnya merasa begitu istimewa. Dari setiap perlakuan Haikal, menggambarkan dengan jelas bagaimana ia begitu mencintai sosok Ayana.

"Meski pesta pernikahan kita tidak bisa berlangsung dengan mewah, aku tetap ingin memberikan yang terbaik selagi aku bisa melakukannya." Haikal meraih tangan Ayana dan menggenggamnya.

"Jangan berkata seperti itu. Semua ini sudah lebih dari cukup untukku. Apapun yang terjadi, aku bahagia karena bisa menikah denganmu. Pesta ini tidak terlalu penting untukku. Yang paling penting adalah dirimu. Sosok yang akan menjadi pendampingku selamanya." Tulus sekali penuturan Ayana. Setidaknya kata-kata itu bisa membuat hati dan perasaan Haikal menjadi lebih baik.

"Sejujurnya aku masih tidak menyangka jika kita berdua pada akhirnya akan segera menikah. Aku bahkan tidak pernah berpikir sampai sejauh ini sebelumnya. Memilikimu, seolah dulu hanya sebagai bunga dari tidurku. Aku tidak pernah berpikir bisa benar-benar mendapatkanmu di dunia nyata. Perasaanku padamu begitu kuat Ayana dan itu juga sudah berlangsung sangat lama." Ayana mengangguk mengerti. Perlahan ia mulai menyandarkan kepala pada lengan Haikal.

"Aku juga tidak pernah menyangka akan berjodoh denganmu pada akhirnya. Selama ini yang tergambar di otak dan pikiranku hanyalah bisa menikah dengan Senja. Tapi ternyata Tuhan berkata lain. Aku dan Senja tidak di takdirkan untuk bersama selamanya. Kini jodoh yang telah Tuhan persiapkan ternyata adalah dirimu." Suara Ayana terdengar lirih. Namun masih bisa di tangkap dengan sangat jelas oleh Haikal.

"Apa kau bahagia dengan takdir ini?" Dengan cepat Ayana menganggukkan kepala. Detik itu juga senyuman Haikal tergambar manis di wajah tampannya.

Selepas Senja [✔] - Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang