4.REANIO🔫

1 3 8
                                    

Janlup votmen

Ya.

VOTE DAN KOMEN 👁👄👁


SPILL NAMA PANGGILAN KALIAN  DI LAPAK INI DONG➡

"Pertemuan ini memang tidak sengaja, namun memuahkan kata bahagia"



•|Reanio|•

"Bukan, bukan," ucap Ardian dengan sengit, "Lo aja yang lemah,"

"Jangan mulai bego, untung-untung dia mau masuk S'wólf, leader pula." ucap Albert sambil menarik baju bagian belakang milik Ardian membuatnya harus mundur secara paksa.

"Hemmm,"

Sesaat keheningan melanda, tidak ada yang ingin membuka suara sedikitpun disini, baik Reanio ataupun yang lainnya. Hening, sehening, hening cipta.

"Oh iya Re, kenalin inti S'wólf lainnya," ucap Alberth sambil menunjuk tiga temannya yang lain. Reanio hanya menganggukkan kepalanya menunggu Albert atau mereka berkenalan karena dia sungguh malas bertanya ataupun berbicara.

"Kenalin. Gue Xalleo vardian ardhasifano. Jabatan gue sebagai bendahara kalo ngak salah." ucap lelaki dengan senyuman khasnya namun bertahan hanya beberapa detik setelah lelaki gila disampingnya itu mengenalkan diri.

"Renovo Kian Brakale. Jabatan gue tata usaha," ucapnya lempeng dibalas jitakan oleh Xalleo.

"TATA USAHA ITU SEKOLAH GOBLOK BUKAN GENG!" ngegasnya tidak santai, tatapannya tampak datar melihat cengiran diwajah Renovo ini.

"Cih, tata boga dah,"

"Ada air zam-zam ngak? kayanya ngehaluin yang gepeng bikin lo gila,"

"Sensian tros. Jangan bawa-bawa pacar gue juga kali," selanjutnya terjadi perang tatapan tajam yang disponsori oleh dua orang itu.

"Renovo panglima geng. Dan gue jhevanro sky amorgana, pelacak handal." ucap pemuda terakhir yang ada di sisi kiri itu.

Pelacak handal.

Ya, dia seorang pelacak.

Mungkin saja Alberth mengetahui segalanya dari pelaca ini? namun, jika Reanio bertanya tapi ternyata bukan Jhevanro pelacaknya maka dia akan tahu siapa Reanio dong? lalu bagaimana? belajar melacak dengan Jhevanro?, membagongkan, batin Reanio.

"BOS! BOS! LO KESURUPAN REOG RUMAH SAKIT?" suara melengking yang dapat merusak kesehatan telinga siapa saja mengalun dengan indahnya hingga membuyarkan lamunan Reanio. Tentu si Xalleo. Sungguh no have akhlak calon anak buahnya ini.

"Brisik," ucap Reanio lalu melepas paksa infus yang melekat pada tangannya hingga tangannya mengeluarkan darah yang tidak bisa dibilang sedikit.

"Widih pak bos, santai. Itu darahnya netes mulu kaya ngak ada habisnya," julid si Renovo sambil melihat darah yang terus menerus menetes ke lantai kamar VIP ini.

"Eh, mau kemana lo?" tanya Ardian saat Reanio turun dari brankar lalu berjalan pergi, tentunya bukan toilet namun pintu keluar.

"Balik. Gue—"

BRAK!

"Eeh monyetnya bapak Reno," ucap Xalleo secara spotan karena kaget.

"Baninya Leo," ucap Renovo membarengi ucap Xalleo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AREANIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang