EPS 1

2.2K 181 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Cerita ini penuh misteri
Genre : Romantis, penyiksaan, pembunuhan, pembantaian, vulgar. Rate : 🔞

MENDADAK TUNANGAN

.

.

#FLASHBACK







Suatu sore yang tenang, Sakura sedang duduk di ruang tamu sambil memandangi test pack di tangannya. Hasilnya menunjukkan garis dua—positif. Hatinya berdebar kencang, campuran antara kebahagiaan dan ketegangan memenuhi pikirannya. Selama ini, ia dan Sasuke belum pernah secara serius membicarakan soal anak. Namun, perasaan haru membanjiri Sakura, ia merasa ini adalah kabar besar yang akan membawa mereka berdua ke tahap baru dalam kehidupan pernikahan mereka.

Di sudut ruangan lain, Sasuke sedang menelepon seseorang, membahas urusan bisnis yang tampaknya cukup penting. Wajahnya serius seperti biasa, suaranya tegas saat membahas strategi dan keputusan perusahaan. Sakura menunggu momen yang tepat, merasa sedikit gugup, tapi hatinya penuh harap.

Ketika Sasuke selesai dengan panggilannya, Sakura berdiri di depannya, dengan senyum lembut menghiasi wajahnya. “Sasuke,” katanya pelan, sambil menunjukkan test pack di tangannya, "aku hamil."

Sasuke terdiam. Matanya tertuju pada test pack itu, namun ekspresinya tidak berubah seperti yang diharapkan Sakura. Bukannya tersenyum atau terlihat senang, wajahnya malah berubah tegang. “Kamu serius?” tanyanya dingin, suaranya datar dan kaku.

Sakura mengangguk pelan, masih berharap Sasuke akan menunjukkan sedikit kebahagiaan atau setidaknya rasa senang. Namun, ekspresi Sasuke malah semakin kaku. Ia bangkit dari tempat duduknya dan mulai berjalan perlahan menjauh dari Sakura, seperti tenggelam dalam pikirannya.

“Kenapa ini terjadi sekarang?” gumam Sasuke pelan, hampir pada dirinya sendiri. Sakura mendengar setiap kata dan perasaannya mulai goyah. Hatinya terasa seperti diiris. Sasuke tidak tampak bahagia; malah terlihat terganggu.

“Kita belum siap untuk ini,” kata Sasuke akhirnya, suaranya datar tapi ada nada frustrasi yang tersembunyi di baliknya. "Bisnis sedang dalam fase penting, dan aku punya rencana besar. Semua ini akan menjadi lebih rumit."

Sakura tidak tahu harus berkata apa. Dadanya terasa sesak, matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak pernah menyangka reaksi Sasuke akan seperti ini. Bukan respon yang penuh kegembiraan seperti yang ia bayangkan. Selama ini, ia berpikir bahwa mereka akan menghadapi semua hal bersama-sama, termasuk membesarkan seorang anak.

“Aku tahu ini mungkin mengejutkan,” kata Sakura, mencoba tetap tenang meskipun hatinya bergejolak, "tapi ini adalah anak kita, Sasuke. Kita bisa melewati ini, kita akan jadi orang tua yang baik."

Namun, Sasuke hanya menghela napas panjang. "Aku tidak tahu, Sakura... aku tidak yakin bisa fokus pada ini sekarang."

Sakura terpukul dengan kata-kata itu. Air matanya mulai mengalir meski ia berusaha menahannya. Ia merasa hancur, tak menyangka bahwa Sasuke bisa begitu dingin dalam momen yang seharusnya menjadi momen bahagia mereka.

LOVE CEO HUSBAN [PDF & KARYAKRSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang