Bab 4

1.1K 111 12
                                    

TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA CERITA INI SUDAH RESMI TAMAT TERSERDIA DI KARYAKARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA
CERITA INI SUDAH RESMI TAMAT
TERSERDIA DI KARYAKARSA.COM DAN PDF

.

.

.


Sakura duduk sendirian di ruang tamu, memandangi hujan yang turun dengan lembut di luar jendela. Rumah terasa begitu sepi sejak kepergian Sasuke, dan semakin lama, perasaan rindu serta kekhawatiran semakin menggerogoti dirinya. Untuk mengalihkan pikiran dari kegelisahannya, Sakura mulai membayangkan kembali momen-momen bahagia yang pernah mereka lalui bersama—khususnya, masa-masa bulan madu mereka yang begitu indah.

Setelah menikah secara diam-diam, mereka berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu bulan madu di sebuah tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Mereka memilih sebuah vila kecil di tepi laut, sebuah tempat yang tenang dan damai, seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua. Sakura bisa mengingat dengan jelas aroma garam dari angin laut dan suara ombak yang lembut menghantam pantai setiap pagi.

Sasuke, meskipun dikenal sebagai pria yang pendiam dan sulit mengungkapkan perasaannya, terlihat lebih santai dan terbuka selama bulan madu mereka. Sakura selalu mengingat bagaimana mereka berjalan di pantai setiap sore, hanya ditemani sinar matahari yang perlahan tenggelam di cakrawala. Di momen-momen itu, mereka tak banyak bicara, tetapi keheningan di antara mereka terasa nyaman, seolah kata-kata tidak diperlukan.

Sakura tersenyum kecil ketika mengingat salah satu malam paling indah saat mereka menikmati makan malam di luar vila, di bawah langit penuh bintang. Angin malam yang sejuk dan suara lembut ombak menciptakan suasana yang begitu romantis. Sasuke, yang biasanya serius, mengambil waktu untuk menikmati momen itu, meskipun dia tetap jarang berbicara. Sakura ingat bagaimana Sasuke menatapnya malam itu dengan pandangan lembut, sesuatu yang jarang ia tunjukkan kepada siapa pun.

"Terima kasih," Sasuke sempat berbisik di telinganya malam itu, membuat Sakura terkejut. "Karena kamu telah memilih untuk berada di sisiku."

Kata-kata sederhana itu, dari Sasuke yang biasanya tidak ekspresif, membuat hati Sakura bergetar. Ia tahu bahwa meski Sasuke tidak sering mengucapkan cinta dengan kata-kata, perasaan itu selalu ada dalam setiap tindakan kecilnya. Dia mencintai Sasuke lebih dari apapun, dan bulan madu mereka adalah momen di mana perasaan cinta itu semakin tumbuh dan menguat.

Namun, sekarang semuanya terasa berbeda. Sakura menyadari betapa jarangnya mereka menghabiskan waktu bersama seperti dulu. Sejak Sasuke mulai disibukkan dengan urusan perusahaan, dan terutama sejak kepergiannya selama sebulan ini, Sakura merasa jarak di antara mereka semakin lebar.

Meski begitu, Sakura tetap percaya pada cinta mereka. Masa-masa bulan madu itu selalu menjadi pengingat bahwa Sasuke mencintainya, meski mungkin tidak selalu dengan cara yang bisa ia pahami. Dan sekarang, dengan bayi yang sedang dikandungnya, Sakura berharap ketika Sasuke kembali, mereka bisa menemukan kembali kebahagiaan yang dulu mereka miliki.

LOVE CEO HUSBAN [PDF & KARYAKRSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang