[sebuah fakta]

63 18 9
                                    

Segerombolan motor cross berhenti tepat didepan gerbang 'SMA CANDIKIA'. Mereka bukan hanya sekedar singgah tapi juga memasuki gerbang itu pertanda mereka juga bagian dari SMA itu.

teriakan hiteris para wanita mulai terdengar di indra pendengaran mereka, tidak heran, itu bukan pertama kalinya mereka disambut seperti ini bahkan, mereka sudah mulai bosan dengan teriakan cwek-cewek yang menurut mereka alay.

Teriakan yang hiteris tiba-tiba berganti dengan sebuah kebingungan saat sebuah motor cross bewarna hitam polos dengan tulisan 'LABADOS' disisi kiri dan tulisan 'lider' disisi kanan. Berhenti tepat didepan gerombolan motor itu.

Satu dari beberapa motor maju menghampiri yang berdiri dihadapan mereka. "Lo yakin?" tanyanya. kata yang sejak kemarin mereka pertanyaan kambali lolos sedangkan yang ditanya menggangguk mantap. Mungkin ini memang sudah saatnya keluar dari persembunyian.

"SEBENTAR LAGI KALIAN SEMUA AKAN TAU SIAPA SEBENARNYA LIDER 'LABADOS'." teriak Taksa Rooney Anggara. Yang mereka anggap sebagai inti yang berperan penting dalam 'labados'

orang-orang yang sedang memperhatikan mereka dengan raut bingung ditambah dengan tanda tanya. Bagaimana tidak? Geng motor yang mereka anggap tidak memiliki 'lider' itu baru saja memberikan fakta yang mengejutkan. Walaupun seandainya aggota LABADOS memiliki seorang ketua mereka tidak pernah menyangkal kalau ternyata ketuanya juga berada di sekolah yang sama.

Pria itu membuka Helemnya. Walaupun tanpa name tag, siapa yang tidak mengenalnya?
Pria yang tidak pernah mereka sangka ternyata seorang ketua dari geng motor yang sangat terkenal di SMA CANDIKIA. Pria yang terkenal dengan kenakalan dengan keluar masuk Bk. Bahkan hal yang tidak memungkinkan, laki-laki itu sangat pintar menyembunyikan fakta seperti tidak tau-menau soal 'labados'. Dia adalah 'Alfarezi saguna prasatya.'

"SEORANG YANG KALIAN KENAL, KERAP DIPANGGIL REZI. DIA ADALAH LIDER DARI GENG KITA!" lanjut Taksa.

"SAYA ALFAREZI SAGUNA PRASATYA. MEMBENARKAN UCAPAN SALAH SATU ANGGOTA SAYA. KALAU SAYA MEMANG KETUA DIATAS KETUA DARI SEMUA ANGGOTA LABADOS!." triaknya terdengar di penjuru lapangan.

Berita mengejutkan itu tidak terpengaruh dengan salah satu wanita yang berada tidak terlalu jauh dari posisi mereka. Walaupun tatapan Rezi mengarah padanya dia bahkan seperti tidak mengenal tatapan itu 'berubah?' tentu saja tidak, hanya saja dia merasa sangat kecewa sekarang.

Bahkan Garry-pun, tidak bisa menutupi kalau dia juga terkejut dengan semua yang dia lihat. Memang tidak di herankan, dari awal dia juga tidak tau apapun tentang 'saudaranya itu' yang dia tau 'Rezi' hanyalah ketua dari segerombolan orang-orang yang membuat keributan dijalan. Tapi pikirannya salah, saudaranya adalah seorang yang hebat.

○◎○

Aillen memasuki kelasnya dengan raut kecewa. Kejadian tadi kembali berputar di kepalanya apalagi dengan ucapan menjijikkan dari wanita-wanita yang -tak tau diri.

"Eh kalian tau? Gue nggak nyangka banget ternyata berandalan itu 'si Rezi' lider nya labados." ucap cewek-cewek masuk ke indra pendengarannya.

"Apalgi gue.. kalo gue tau dari awal, udah gebet dari lama"

"Mulai sekarang aja. Gue yakin dia nggak bakal nolak lo"

.

"Ternyata Rezi bukan cuman ganteng. Ternyata ketua geng juga"

"Benar banget, apalagi tadi pas buka helem tadi, gantengnya nambah"

.

ALFAREZI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang