Humor aja

13 7 3
                                    

"Aku akan selalu menunggu mu,menunggu mu mencintaiku walau ku tau,itu sangat mustahil."

Senja ardahana andromeda





"heh zan napasi orang pada ngeliatin kita sambil ketawa gitu?" tanya

"Owhhhh atau mungkin karna gue gantenggg yeee,hahaha kek nya iya." sambung nya lagi sok kepedean.

"haha gue mau jalan duluan."

Alhasil raga jalan di paling depan ,menyalib aksa. Berjalan dengan gaya nya yang sok kece, tapi sebenernya lumayan sih.

Setelah sampai di kelas Mipa3 arzan tak sanggup menahan tawa nya, ternyata ada yang sadarrr.

"Ngapasi lo zan,kek orgil.." tanya si dzikri

"Lo liat noh celana si raga."

"Ada apanya."

"Ada cinta kah?" jawab dzikri ngawur

"Liat yang bener zik, akibat kurang makan wortel buram jadi nya mata lo."

"njirrr gue baru nyadar, haha pantes orang pada liatin kita."

Tak lama setelah itu ia memberitau yang lain
Mereka pun menahan tawa di belakang raga

"Ngapasi ketawa?" tanya raga

"Nyadar woi... Liat celana lo." ucap si zul

Raga yang menyadari hal tersebut, tertawa masam, "Wah sialan kalian... Kagak bilang dari tadi."

Ia berlari dengan jurus kaki seribu ke kamar mandi , membersihkan sisa permen karet yang menepel di celana nya. Beberapa menit kemudian..

"Ha dah bersih."

Raga kembali kek kelas dengan wajah di tekuk
"Apa lo liat liat." ucap nya kepada teman sekelas nya yg tertawa di tahan.

Kring..... Kring... Kring.....
Suara bel Sekolah berbunyi tanda masuk jam pelajaran, kebetulan hari pertama masuk mata pelajaran Matematika.

"Edan baru masuk udh di ajak ngitung hutang si budi aja nih." ucap arzan

"Sanz aja jam pak Anton, dia baik kok." ucap si raga.

"Woi la lo kerasukan apa, tumben muji pak Anton,"

"Gue tu seneng ama pak Anton, dan gua tu suka sama pelajaran matematika tapi...." ucap raga menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa hah." sambung dzikri.

"Klo gurunya gak masuk hahaha aduh buset serepet tet tet tet.."

"Anjir sama kok , kayak gue." ucap dzikri.

Lalu pak anton memasuki kelas MIPA1 tersebut,
Kok bisa si 4 orang manusia oleng tu masuk ke 1 ya.

"Hai anak-anak jumpa lagi dengan bapak.. Masih kenal dengan bapak tidak?"

"Masih pak..." jawab semua murid

"Rindu tidak dengan bapak..?"

"Tidak pak..." jawab mereka lagi

"Set dah bapak tidak di ridukan."

"Yaudah gak apa-apa, semoga suatu saat nanti kalian akan merindukan bapak Anton yang kece dan cerdas ini."

"Yasudah tanpa berlama lama, buka bukunya bab 1."

Tak lama setelah itu pak Anton menjelaskan materi hari ini.

"Heh raga lo ngapain?"

"Makan lah gue laper zaf." ucap raga yang membuka bekal nasi bungkus nya.

"Ya nanti aja kenapa ntar lo di marah."

"Bodo amat gua lapar."

"Serah lo dah."

Emang ya pren kelebihan duduk di bangku belakang tu bebas mau ngapain aja serasa rumah sendiri.

"Buset makan ni anak." ucap arzan

"Bagi men gua juga laper,"

"Ih enak masakannya." ucap dzikri.

"Emak gua gitu loh masak pasti enak."

"Bagaimana anak-anak kalian semua paham?" tanya pak Anton

"Paham pak."

"Heh tu yang di belakang ngapain?"

"MAKAN PAK.." ucap si raga enteng

"Owh makan.. Apa makannn!" pak Anton tersadar.

"Iya pak lapar soalnya." ucap raga lagi

"Maju kalian berempat, pegang telinga, angkat kaki... Sampe jam bapak selesai."

"Iya pak.."

Akhirnya mereka menjalani hukuman hingga jam pak Anton selesai.

"sekarang jam bapak udah selesai, terserah kalian mau ngapain.. mau nyungsep di selokan juga boleh." kata pak Anton.

"Alhamdulillah, tu aki-aki pergi, pergel njir tangan ama kaki gue." ucap arzan

"Iye zan sama gue juga." tambah dzikri

"Dh la yang berlalu biar la berlalu, sekarang ..mari ke kantin."

Aksa dan zafran yang melihat hal tersebut hanya bisa geleng geleng kepala.
Pergi lah mereka ke kantin memesan makanan.

"Mesen apa?" tanya zafran

"Soto gue." kata Raga

"Lo apa sa?"

"Samain aja."

Lalu makan dan tak lama setelah itu bel berbunyi lagi, belajar lagi

**Skip




dan hal yang paling di tunggu, jam pulang,

"pulang nah." kata Zafran,

"Yok balik gua ngantuk." lanjut Zulfikar.

"Aksa gue ke rumah lo ya." Ucap zafran kepada Aksa.

"Iyah." jawaban yang singkat.

Lalu mereka pulang menuju rumah masing masing.

Sesampainya di rumah, betapa terkejutnya Aksa dan Zafran.












Untuk tau kelanjutan nya jangan lupa baca part selanjutnya biar tau, hehe

***maaf typo atau kesalahan penulisan kalimat bertebaran.

Jangan lupa vote nya, ok terima kasih sudah mau mampir ke cerita gue, semoga suka dengan ceritanya.

Selamat membaca part selanjunya





























SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang