Setelah kekacauan kecil tadi, kini kelima orang tersebut sedang duduk saling berhadap-hadapan, sebelah kiri di dominasi oleh dua perempuan dan sebelah kanan di dominasi oleh para laki-laki.
"Jadi?, Ada apa ini?" Tanya Serena dengan ekspresi bertanya, padahal dah tau tujuan dan maksud tapi akting sangat diperlukan sekarang ✋🙄.
"Huft...... Jadi begini. Bunda sama dia" ucap Nadia sembari menunjuk Arthur , cara nunjuknya bukan pake telunjuk tapi pake seluruh jari kaya posisi tangan waktu ngasi jalan itu loh, kalau nggak ngeh ya udah pikir lah sediri.
" Terus" ucap Serena meminta kelanjutan dari ucapan bundanya tapi kini mimik wajah Serena mulai menggelap, seperti sudah tau apa yang akan Nadia ucapkan padanya tapi tetap meminta kelanjutannya.
" Kami akan menikah dan kedatangan mereka ke sini untuk minta persetujuan Rena untuk merestui hubungan kami " ucap Nadia cepat.
" Hah, nikah?, Sama dia?, Serius? " Bertubi-tubi pertanyaan Serena ucapkan untuk meminta penjelasan kepada Nadia.
" Eh, gini loh bukannya apa yah, bunda yakin dia, em maksud aku om ini bisa bahagiain bunda. Nggak usah mikirin tentang aku dulu, keputusan ini yang bunda ambil memang bener sudah yakin?" Arthur di buat speechless oleh peryataan Serena, ia kira calon anaknya itu akan marah-marah sembari membentak. Tapi yang ia lihat adalah sifat dewasa yang di tunjukkan disini, jujur ia kagum akan tindakan dewasa dan sikap tenang dari sosok calon anaknya itu.
" Tidak mungkin bunda berani bawa mereka ke sini dan mereka mau kesini kalau bunda nggak yakin dan serius tentang pernikahan ini " jelas Nadia kepada Serena.
Serena ingin lagi sedikit memberi gertakan kepada sang bunda.
" Kalau gitu, om apa yang om punya untuk bahagiain bunda saya kecuali untuk alat vital anda?" Ucap Serena gamblang sambil menunjuk ke arah alat vital Arthur dan di balas tatapan horo dan ngeri dari dua remaja di sebelah kanan dan kiri Arthur.
" Anjing, gila ni cewek " batin Aldi dengan perasaan terkejut.
" Sangat to the poin, no tele-tele" bantin Theo sedikit kagum dengan calon adiknya. Padahal belum tau siapa yang lebih dulu lahir.
Dengan senyum bisnis Arthur menjawab, " saya punya mansion di lima negara masing-masing setiap negara ada tiga mansion, jadi kamu dan Nadia tidak perlu khawatir tentang tempat tinggal, lalu saya punya perusahan Xenon company dengan penghasilan 1 triliun per tahun, jadi kalau masalah belanja tidak perlu khawatir, saya juga bisa menjamin keamanan dan kenyamanan hidup kamu dan Nadia,dan bla.....bla....bla... " Ucap Arthur terus mempromosikan apa yang bisa ia lakukan dan ia punya untuk membahagiakan Serena dan Nadia.
" Oke dari segi material bisa menjamin, lalu om bisa jamin tidak selingkuh dari bunda saya?" Tanya Serena lagi.
Arthur pun tersenyum tulus kepada Serena " tentu, saya jamin hanya maut yang akan memisahkan kami " jawab Arthur. Dari segi manapun Serena tak dapat mendeteksi kebohongan di dalamnya, dalam hal ini memang kenyataan karena di novel tertulis kalau Arthur memang benar-benar setia dan cinta mati kepada Nadia seorang.
" Ini yang terakhir tapi bukan pertanyaan tapi persyaratan, saya bakalan menerima lamaran om teruntuk bunda saya jika, satu, bila di saat saya mendapat atau mengetahui om selingkuh jangan salahkan saya kalau saya main tangan, dua, jangan pernah berani menyalahkan atau membatasi kebebasan saya karena kebebasan saya adalah hal paling penting bagi saya, tiga, nanti saya pikirin "
Pada akhirnya pernikahan Nadia dan Arthur tetap terjadi. Tapi sebenarnya Serena lebih memikirkan tentang apakah ayah kandung Serena akan datang, kalaupun datang bukankah itu bagus. Soalnya ia ingin sekali menghajar bajingan tengik sok bernafas itu yang sialnya kini menjadi ayahnya.
" Rena kenapa?" Tanya Nadia sembari menatap Serena khawatir karena sedari tadi melihat anaknya mengerutkan keningnya.
" Cuma lagi mikirin cara beresin hama waktu pernikahannya bunda " jawab Serena jujur.
Nadia tau betul kemana arah bicara sang anak, mantan suaminya yah hampir ia melupakan sosok pria tak bertanggung jawab itu. Tapi ia tak mau terlalu larut dalam masa lalu hingga tak ingin membuka hati, lagi pula mantan suaminya hanya sekedar skenario takdir dari Tuhan saja untuk menguji dirinya.
" Lakukan sesukamu nanti, bunda yakin dengan karakter bajingan nya pasti mau nggak di undang sekalipun pasti tetap datang " ucap Nadia sembari menghela nafas. Memikirkan bajingan itu yang yah sayangnya sempat menjadi pendamping hidupnya tapi berakhir di kecewakan. Tapi setidaknya tuhan masih berada di sisinya hingga menggantikan segala rasa sakit yang ia rasakan menjadi suatu hal lebih baik. Ingat manusia bisa menutup matanya saat ada seseorang yang meminta bantuan, tapi Tuhan tidak akan pernah menutup matanya untuk mendampingi umatnya yang meminta bantuan.
Arthur dan kedua anaknya yang mendengar ucapan Nadia lebih memilih untuk diam, mereka tidak akan ikut campur kecuali di minta atau memang harus ikut campur.
" Nah kalau begitu, sekarang Rena sayang coba akrab dong sama calon saudaranya " ucap Nadia sembari tersenyum, agar topik yang agak sensitif tadi segera berakhir.
" Nggak ah mah, mereka jelek nggak kayak vasco" bantah Serena Dengan raut wajah tak sukanya. Ia juga mulai membandingkan karakter kesukaannya yang ada di manhwa lookism.
" Heh, dasar bocah, apa Lo bilang!, Jelek " protes Aldi, mana terima dia di bilang jelek mana di banding-bandingin lagi. Vasco cowok mana lagi itu, baru seganteng dan se owo apa dia sampe bisa lebih keren dan ganteng dari pada dirinya.
" Iya!, Apa nggak terima kah?" Serena makin membuat api semakin membara di antara dirinya dan Aldi.
" Tunjukan mana yang namanya Vasco, mau gue liat sehebat apa sih tu cowok sampe Lo bilang dia lebih ganteng dari pada gue" urat-urat kekesalan sudah muncul di sisi pelipis Aldi sedangkan Serena ia tengah menahan diri agar tak kelepasan tertawa terbahak-bahak.
Sedangkan ketiga orang yang melihat pertengkaran kecil itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, gini nih kalau anak pertama cowok ketemu sama anak pertama cewek, cekcok aja bawaannya.
Tapi walaupun begitu sebenarnya Theo juga sedang kesal tapi di tahan, siapa gerangan kah pria yang bernama Vasco itu,"dari nama aja aneh, palingan juga mukanya jelek, tapi tuh bocah ngebanggain tuh cowok " bantin Theo.
" Gue headshot nggak lama tuh kepala "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pala bapak kau!
Teen FictionSerena atau Rena yang sering di panggil Andi ini adalah salah satu dari ribuan manusia yang beruntung di dunia ini tapi baginya apa yang ia alami adalah suatu keapesan/ketidak beruntungan. " Arghh, puas kalian semua, huhuhuhu gini amat dah takdir h...