4.

4.3K 200 0
                                    

Assalamu'alaikum, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan🙏

Selamat Hari Raya Idul Adha, bagi yang merayakan😊🙏

Karena aku nulisnya pake hati, jadi kalian bacanya juga pake hati, biar sampai ke hati, tapi jangan diambil hati, okeyy? 😉

Happy membaca 💚

*****

Setelah percekcokan antara Dareno dan Akasa tadi, kini Sagara dan Dareno sudah berada dikelas. Namun, tanpa disangka Akasa juga ikut masuk kedalam kelas. Yaps, mereka satu kelas. Dari TK, SD, dan kini SMA mereka bertiga selalu satu kelas. Kecuali SMP karena memang Akasa berbeda sekolah dan itu membuat Sagara lumayan lega karena tidak akan mendengar ejekan maupun perdebatan antara Dareno dan Akasa. Entah mengapa Akasa selalu mengejeknya, padahal Sagara selalu bersikap baik kepada Akasa.

Dareno yang melihat Akasa memasuki kelas pun segera menarik Sagara keluar. Tidak ingin membuat dosa katanya. Kalo Dareno lihat Akasa tuh bawaannya emosi terus.

Berhubung jam istirahat yang masih cukup lama, Sagara dan Dareno memilih menuju lapangan untuk menonton siswa laki-laki yang sedang bermain voli.

"Mereka nggak takut item apa ya?" pertanyaan random itu keluar dari mulut Dareno. Hari ini entah mengapa sangat panas sekali. Dan, Dareno tidak habis pikir kenapa mereka masih mau bermain voli dibawah terik matahari yang sangat panas ini.

"Random banget pertanyaan Lo. Iya juga ya, mereka nggak takut item? Terus nggak takut pusing juga emangnya?" ucap Sagara membalas pertanyaan random Dareno.

"Mereka bukan lo Altandra Sagara. Yang kena panas kelamaan langsung pusing," timpal Dareno sambil menoyor pelan kepala temannya itu.

Kedua laki-laki yang sudah bersahabat sejak kecil itu pun larut dalam obrolan yang dibuat keduanya. Apa saja yang mereka lihat pasti diobrolkan. Dari mengkritik permainan voli, sampai ciwi-ciwi yang pada teriak kareno crushnya lewat pun turut menjadi bahan obrolan mereka. Atau mungkin lebih tepatnya bahan gibah?

Sampai suara pak Ridho menghentikan kegiatan mereka. "Altandra, bisa tolong keruangan saya sebentar," ucap pak Ridho lalu pergi terlebih dahulu keruangan nya.

"Lo langsung ke kelas aja No,"

"Gue mau bolos ya Sa?"

"Nggak ada, nggak ada, balik ke kelas lo. Bentar lagi ukk No," tutur Sagara tidak peduli dengan wajah melas Dareno. Temennya itu memang selalu seperti itu, membolos jika ada pelajaran yang tidak disukainya. Apalagi setelah istirahat adalah pelajaran fisika. Jam yang seharusnya cocok untuk tidur siang tapi malah diisi dengan pelajaran yang sangat susah bagi sebagian murid, termasuk Dareno dan Sagara juga. Dan tentunya Dareno lebih memilih tidak masuk kedalam kelas daripada harus bertemu dengan Newton.

"Gue laporin bunda lo ya No!" ancam Sagara. Ia berkata sembari berjalan menuju ruangan pak Ridho. Sedangkan Dareno dibelakang sudah misuh misuh tidak jelas.

Tok

Tok

Tok

"Assalamu'alaikum, Pak Ridho?" salam Sagara sebelum masuk kedalam ruangan ber AC dihadapannya.

"Oh Altandra, silakan masuk Al," ucap Ridho.

About Sagara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang