Untuk segala hal yang memuat segalanya.
Aku tidak mau berharap pada segala hal.
Entah itu tentang keluarga, kehidupan remaja, pertemanan, cinta, dan takdir semesta. Biarlah semua berjalan dengan semestinya, datang sewajarnya, dan berlalu pergi saat sudah menjadi seharusnya,
Karena aku juga sudah terlalu lelah dengan semuanya. Terlalu munafik dalam mengatakan gapapa disaat diri sendiri sedang hancur tertikam batu besar yang sedang menimpa.
Andaikan kamu tau, aku bukannya tidak mau bercerita dengan orang lain. Aku sendiri pun tidak tau ingin bercerita darimana. Aku saja bosan dengan isi kepalaku sendiri yang masih bersarang dan tidak mau hilang. Mungkin ia ingin menetap di kepalaku sampai menjadi debu yang usang.
Lucu ya? tapi, ah sudahlah!
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA LUKA
PoezieBumi yang semakin menua dengan kita para manusia yang terus berproses menjadi dewasa. Banyak luka yang terus hadir menggoda. Kalaupun kita menghindar sampai ke ujung dunia pun, kamu tidak akan bisa melakukannya. Jangan mengharap estetika disini. Cuk...