Semua terasa terlalu amat semu bagiku.
Mencoba memahami, namun sepertinya tak bisa.
Ingin membuka hati lalu mempersilahkan tamu datang dan memberikannya sedikit seduhan,
rasanya juga terlalu susah untuk dilakukan.
Mati rasa? kurasa tidak.
Mungkin lebih tepatnya aku masih menikmati kenyamanan terhadap apa itu kesendirian.
Bebas untuk melakukan hal yang disuka tanpa repot memikirkan izin dari orang yang kelak akan singgah di hati kita,
Terbebas dari kesedihan penyebab cinta yang tak terbalas,
Terbebas akan gejolak rasa cemburu buta,
dan masih banyak lagi.
Lagipula, cinta itu bukan untuk siapa yang paling, namun untuk mereka yang saling.
Dan cinta itu juga bukan sekedar memiliki, namun cinta adalah bagaimana mereka tau apa itu arti dari saling memahami.
Karena percuma kalau mulut mengatakan sejuta kata cinta, namun ego masih menjadi pemenang dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA LUKA
PoesíaBumi yang semakin menua dengan kita para manusia yang terus berproses menjadi dewasa. Banyak luka yang terus hadir menggoda. Kalaupun kita menghindar sampai ke ujung dunia pun, kamu tidak akan bisa melakukannya. Jangan mengharap estetika disini. Cuk...
