Joging

4 4 30
                                    

"WOY BANGUN! TEMENIN JOGING YUK DEK! BIAR SEKALIAN LO TUH OLAHRAGA!"

Hendery membangunkan Dhie dengan menggoyang goyangkan ranjang. Dhie yang sedang tidur pulas mau tidak mau ia terbangun, awalnya ia kira itu adalah gempa, saat Dhie melihat siapa pelakunya Dhie memutar bola matanya dan semakin memposisikan badannya untuk lanjut tidur.

"eunghh, apaan sih bang berisik lu ah!"

"Ayok makanya buruan bangun, ngebo mulu. Gue sumpahin jadi kebo beneran lu."

"Terserah lu ah Bang, pegi sonooo gue masih ngantuk."

"BANGUN NGGAK LU?!"

Hendery menarik selimut adiknya itu dengan kencang hingga lepas dari ranjang adiknya. Karena masih tidak mau bangun juga. Dengan terpaksa Hendery menarik kaki Adiknya itu. Menyeretnya hingga jatuh dari ranjang.

"HUAAAAAAAA"

BRUKK!

"Asw. SAKIT BANGSAT!" Dhie memegangi bokongnya yang dengan nahas mencium lantai kamar yang berbahan keramik.

"Kan jadi jatoh, ubinnya gapapa kan?" Tanya Hendery tanpa dosa sembari mengecek ubin di bawah Dhie.

"Tai lu Bang! Kejem amat ama gue, ntar kalo bokong gue tepos bagimanee." Ucap Dhie masih dalam posisi jatuh duduk di lantai.

"Sejak kapan lu semok?" Tanya Hendery sembari mengernyit heran.

"HUAAAAAAA MAMAAAAAA BANG HEN JAHAT!!"

"Mama gaada." Dhie mendengarnya seketika diam, tangannya reflek bergerak menutup mulut. Matanya menatap Hendery dengan pandangan kaget.

"Innalillahi Bang, istighfar. Sembarangan lu kalo ngomong!"

"Astaghfirullah bukan gitu maksudnya kampret. Mama tadi pagi pergi ke rumah Tante Hanna."

"Tante Hanna? Siapa lagi itu?"

"Mamanya Haechan."

"Ngapain?"

"Jodohin lu kali."

"Anjer, serasa jadi siti nurbaya gue."

"Lu mau gitu di jodohin?"

"Kenapa engga coba. Elu aja kali yang sok sok-an ngedrama kagamau nikah. Padahal nih ya anak temennya mama teh cantik cantik."

"Cantik doang kaga mau gue."

"Cuih, cintik diing kigi mii gii. Kepincut beneran kapok lu!"

"UDAH SONO GANTI BAJU CEPETAN! LU MAU JOGING PAKE SINGLET BEGITU?"

"Iya iya! Keluar sono."

Dhie berdiri lalu masuk ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi. Ia mengganti pakaiannya menjadi setelan training dan segera keluar menemui kakaknya.

-------------------------------------------------------

Sepasang kaka beradik itu memulai joging dari rumah memutari komplek kemudian mereka pergi ke taman komplek sekedar istirahat dan mencari menu sarapan. Taman komplek cukup ramai hari ini, banyak ibu ibu dan anak anak juga. Dhie dan Hendery berhenti berlari tepat di samping bangku taman.

"Bang huh capek huh huh, gue laper."

"Noh rumput banyak."

"Saaloh, lu kira gue sapi."

"Lah emang kan yak?"

"Kalo gue sapi lu apaan kampret! Sapi juga."

"Makan yuk Bang. Gw laper, pengen makan mie ayam, bakso, sama soto."

Sampius ( Lee Haechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang